Selama 1 jam Rose menghabiskan waktunya dibawah shower, membiarkan air hangat membasahi tubuhnya, berharap agar semua kekecewaan dan kekesalannya hanyut terbawa hangatnya air
Setelah dirasanya cukup, Rose langsung mengganti pakaian dan keluar kamarnya, kamarnya masih sama, namun Rose menyadari satu hal yang membuat kamarnya tampak berbeda dengan sebelum ia masuk ke kamar mandi
"Hah, eomma, aku pikir dia menungguku" sinisnya
Rose keluar dari kamarnya, mencari-cari keberadaan eommanya, namun yang didapatnya hanyalah benda-benda tak bernyawa, yang menemani hidupnya selama ini, lamunannya buyar seketika karena telefon rumah yang berbunyi
Rose mengangkat benda tersebut, dan menunggu si penelepon berbicara
"Yeoboseyo?"
"Ne, yeoboseyo?"
"Ah nona Rose, aku manajer eommamu, dia menyuruhku untuk memberitahukan padamu bahwa--"
"Dia harus segera kembali karena ada pemotretan mendadak" potong Rose cepat
"Aku rasa nona sudah mengerti dengan keadaan eommamu"
'Aku sama sekali tidak mengerti dengan keadaannya, hanya saja, kau selalu meneleponku hanya untuk memberitahukan hal yang sama yang sungguh membosankan' batin Rose
"Ah tentu saja, dia eommaku, aku harus tahu keadaannya" ucap Rose yang berbanding terbalik dengan kata hatinya
"Baiklah nona, jaga kesehatanmu, aku matikan yah" ucap manajer eommanya dan mematikan sambungan
Rose duduk disofa lembut dan memejamkan matanya "pemotretan mendadak? yang benar saja, aku rasa dia sedang bersama selingkuhannya" ucap Rose lalu tertawa
Yeoja itu menahan ngilu dihatinya, saat dia kembali menyadari fakta berat yang harus dipikulnya "bagaimana kabar abeojiku? Sudah lama sekali dia tidak kembali ke rumah, aku merindukannya" ucap Rose
Rose membuka matanya, tak sengaja sebuah foto yang terpajang didinding mengambil alih seluruh perhatian Rose, senyum merekah dibibirnya, sama seperti seorang gadis didalam foto itu tersenyum dengan cantiknya, sambil dipeluk oleh eomma dan abeojinya, sungguh indah keluarga kecil itu
Senyum manis Rose terganti dengan tatapan sendu dan hati yang luka, Rose menyadari bahwa senyum dan pelukan itu hanya sesaat, hanya karena foto itu adalah foto keluarga yang pertama, dan tidak ada untuk yang kedua
Rose menghapus setetes cairan bening, yang entah kapan keluar dari kelopak matanya, handphonenya berbunyi dan dengan jelas tertulis dilayar kaca
KimJisoo Eonnie💜 is calling...
Rose langsung mengangkatnya
"Yeoboseyo eonnie??"
"Rose-ah, bersiaplah, eonnie akan menjemputmu"
"Mwo? Kita mau kemana eon?"
"Jangan banyak bertanya, bersiaplah, eonnie matikan ne?"
"Ah ne eonnie, saranghae"
"Ne, saranghae" dan sambungan terputus
Rose tersenyum "ahh Jisoo eonnie is the best " ucapnya lalu berlari ke dalam kamarnya
***
Lisa terus tersenyum melihat eonnienya yang begitu bahagia, Lisa tahu alasannya, pasti karena Jisoo bisa bebas keluar rumahnya, hal sekecil itu pun bisa membuat Jisoo bahagia bukan main
"Hei Lalisa, apa kau sudah sadar betapa cantiknya eonniemu ini hmm??" tanya Jisoo tiba-tiba, membuat Lisa kaget lalu terkekeh
"Ah mianhae eonnie-ya, aku hanya kagum melihatmu begitu bahagia hari ini" jawab Lisa dengan senyum khasnya
Jisoo tertawa "jinjja??" tawa Jisoo pudar seketika, membuat Lisa kaget dan merasa bersalah "Ini hari terhebat dalam hidupku Lisa, kau tahu bukan orangtuaku? Mereka terlalu mengekangku, bahkan hidupku serasa berada dipenjara, tidak boleh inilah, tidak boleh itulah, hah, sungguh membosankan" lanjut Jisoo
Lisa tersenyum "janganlah bersedih eonnie, aku yakin apa yang mereka lakukan, hanya untuk kebaikanmu" ucap Lisa sambil mengusap lembut punggung eonnienya
Jisoo tersenyum kecut 'jika menurutmu hal sekeji ini adalah untuk kebaikanku, lalu seberapa keji lagi yang akan mereka lakukan padaku untuk kesedihanku?' batin Jisoo
"Yah, untuk kebahagiaanku" ucap Jisoo sambil tersenyum lebar
Lisa menatap eonnienya yang dengan lincah mengendarai mobil mewah itu, Lisa sangat bahagia melihat eonninya yang tidak pernah menghilangkan senyumannya, Jisoo terus bernyanyi sambil mengemudi dan sesekali yeoja itu tertawa kecil, Lisa yang melihatnya pun ikut tertawa
Lisa terkejut saat mobil tiba-tiba berhenti "eonnie?"
"Jangan kaget seperti itu, kita sudah sampai" ucapan Jisoo membuat Lisa mengalihkan pandangannya ke arah rumah megah dihadapannya, rumah Jennie
Lisa dan Jisoo tersenyum saat melihat Jennie berjalan ke arah mereka, Jennie membuka pintu belakang lalu naik
"Hi guys, how are you? " sapa Jennie
Jisoo tertawa "i think, i'm fine, how about you Jennie?"
"Maybe fine, and our maknae?"
"As your see, i'm very well" jawab Lisa dengan senyum manisnya
Lisa memandang jalanan dengan tatapan kosong 'yah, ku rasa bersama kalian aku baik-baik saja, namun entahlah apa rasa aman itu akan tetap ada nantinya' batin Lisa
Lisa merasakan pedih dihatinya, membuat air mata ingin keluar dari pelupuk matanya, Lisa tidak ingin eonninya khawatir, dengan cepat Lisa memasang lagu dengan volume keras, membuat eonninya kaget, namun detik berikutnya mereka langsung bernyanyi sambil tertawa, membuat air mata Lisa tidak berhasil keluar, terganti dengan tawa dari ketiga yeoja itu
•••
Tetap tunggu kelanjutannya yah^_^
Vomments please∩_∩
KAMU SEDANG MEMBACA
Why?? - BLACKPINK
FanficHidup itu indah, jika yang menjalaninya merasakan suatu kebahagiaan tulus dalam hidupnya, namun apakah hidup akan dikatakan indah, saat yang menjalaninya memiliki berbagai pergumulan dalam hidupnya? Cerita setiap orang berbeda, masalah dan pergumul...