Matahari mulai menampakan diri memancarkan sinarnya, menembus jendela kamar Jean yang terlihat agak berantakan itu. Alarm jam weker terdengar gemerincing saat jarum panjang tepat menunjuk angka 12 dan jarum pendek yang menunjuk angka di bawahnya sehingga sejajar.
Namun ternyata bunyi alarm itu terlambat membangunkan pemiliknya. Jeane sudah siap dengan seragam dengan tas di punggungnya. Jean mematikan alarm yang terus berbunyi itu dan mengambil ponselnya.
Ia melihat notifikasi panggilan tak terjawab dari ayahnya sebanyak 29 kali. Pikirnya termenung sejenak, haruskah ia menelpon balik? Setelah beberapa saat ia memutuskan untuk mematikan ponselnya dan menyimpannya ke tas.
Belum sampai di ujung pintu, langkah Jean terhenti lalu menoleh ke arah kunci dengan gantungan boneka berwarna merah yang tergantung di dekat pintu kamarnya. Haruskah ia membawa mobilnya ke sekolah? Entah setan macam apa yang merasukinya hari ini. Padahal sebelumnya ia tak pernah terpikirkan untuk membawa mobil ataupun menunjukan kemewahan yang sebenarnya ia miliki.
Banyak yang mengira Jean adalah anak dari kalangan bawah yang dapat masuk ke SMA Bakti Bangsa melalui jalur beasiswa, karna Jean yang selalu berangkat dan pulang dengan berjalan kaki. Tak ada yang mengetahui alamat rumahnya, kecuali Andra. Kakak kelas yang pernah menyukainya dulu.
Di luar dugaan gadis yang kerap disebut dengan sebutan mayat hidup itu adalah anak dari pengusaha kaya dengan cabang di beberapa negara luar, salah satunya Kanada, tempat tinggal ayahnya sekarang. Hanya saja dapat kita ketahui persoalan keluarganya yang sedikit berantakan.
Jean membuka garasinya dan melihat mobilnya yang mampu menampakan bayangan dirinya sendiri. Hampir setiap bagian luar mobil itu terlihat mengkilap.
Mungkin karna Giana sering meminjamnya, jadi mobil itu terlihat bersih dan kinclong terawat. Jika tidak, sepertinya mobil bermerk Avanza berwarna merah itu sudah kotor dan tertutupi debu yang tebal seperti mobil tua. Jean menyalakan mesin dan menancap gas menuju sekolah dengan kecepatan sedang.
Orang - orang yang berada di sekitar parkiran nampak terkagum memperhatikan sebuah mobil yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Bisik demi bisik saling berdesis menanyakan siapa pemilik mobil itu.
Tak lama pemilik mobil itu keluar membuat orang - orang yang memperhatikannya bergeming karna terlalu terpukau dan tak mempercayai apa yang mereka lihat. Jean. Rambutnya yang tergerai membuatnya terlihat semakin mempesona begitu turun dari mobil itu membuat mata beberapa orang terbelalak.
Pandang mata yang beragam menatap ke arahnya. Bisik - bisik yang terdengar membicarakannya kini mulai berdesis di telinganya. Namun satu hal yang pasti kita tahu, bahwa tanggapannya sudah tentu. Ia tidak peduli.
Jean berjalan menuju kelasnya diiringi beragam sorotan mata orang - orang sepanjang lorong yang ia lalui. Namun ia tetap menggunakan imejnya yang sudah terkenal sangat datar itu dan tak memperdulikan orang - orang yang di sekitar yang tengah saling berbisik membicarakannya.
Suasana kelas tiba - tiba berubah hening mendapati gadis itu dengan santai masuk dan berjalan ke tempat duduknya. Tatapan orang - orang tak berkutik darinya. Ia tahu teman sekelasnya pasti sedang membicarakannya mengenai kekhawatirannya pada Daffa kemarin, atau tidak tentang mobil yang ia bawa.
Tak lama Andin datang memasuki kelas itu. Hampir semua orang di kelas itu langsung menghampirinya dan memberikan beragam pertanyaan seperti wartawan.
Andin tak menjawab satu pun pertanyaan yang dilontarkan padanya itu. Ia hanya terdiam dan mengatakan bahwa ia tak bisa menjelaskan apa - apa. Sesekali ia menoleh ke arah Jean yang terlihat tengah diam terduduk.
***
Sepulang sekolah Jean berjalan menuju parkiran menghampiri mobilnya. Langkahnya terhenti melihat Andin sudah berdiri di depan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thantophobia
Teen FictionThantophobia (n.) the phobia of losing someone you love. [Cover by @whistleeu_] [Sedang proses revisi part 2] Kisah seorang gadis yang jarang bicara karna sebuah luka dimasa lalunya-Jeane. Dan seorang laki - laki yang baru saja masuk ke sekolah baru...