Empat belas

22.9K 2.6K 68
                                    

Semenjak Zea menjauhi Valen, di situlah kesempatan Kyara untuk semakin mendekati Valen. Apalagi liburan ini mereka tidak ada kerjaan jadi Kyara sering mengajak Valen keluar bersama entah itu ke mall, ke kafe atau ke tempat tongkrongan lainnya. Perasaan tidak suka Valen ke Kyara perlahan memudar mungkin karena ia merasa dirinya sama seperti Kyara yang merebut milik Zea, walau yang dilakukan Valen adalah hal yang tidak disengaja. Bukan dirinya lah yang meminta orangtuanya membuat perjanjian itu, bahkan perjanjian itu ada sebelum Valen hadir ke dunia ini.

Jadi bukan salahnya 'kan?

Setelah shopping dan main time zone memutuskan untuk istirahat di food court yang ada di mall itu sambil menikmati ice cream.

"Gue salah gak sih, Ra?" tanya Valen tiba-tiba, jujur ia bingung dengan keadaan ini. Di satu sisi ia bahagia dijodohkan dengan Kenzio karena ia tidak munafik jika tertarik dengan pria itu. Tapi di sisi lain Valen tidak ingin merebut milik perempuan lain apalagi itu sahabatnya sendiri.

Andaikan perjanjian konyol itu tidak pernah ada.

Kyara tertawa renyah. "Lo bukan perusak, lo rebut Kenzio bukan karena keinginan hati lo sendiri tapi karena perjanjian di masa lalu. Terus di mana letak masalahnya?"

"Tapi gue nggak enak sama Zea, dia sahabat gue! Gue udah lama bareng sama dia, hubungan gue sama dia renggang hanya karena masalah ini."

"Lo tahu takdir 'kan Len? Takdir yang bikin keadaan jadi kayak gini. Udah deh lo jangan nyalahin diri lo sendiri, jangan sia-siain kesempatan ini."

"By the way, lo nggak marah gue sama Ken, bukannya lo suk-"

"Suka sama Ken?" tanya Kyara yang diangguki oleh Valen.

Kyara lagi-lagi tertawa renyah. "Gue nggak suka lagi sama Kenzio, gue awalnya cuma mau rebut Ken dari Zea tapi sekarang tanpa gue turun tangan sendiri lo udah berhasil menggaet Ken."

"Lo lakuin itu kenapa sih, Ra? Emang Zea salah apa sama lo? Sampai lo tega hancurin dia."

Kyara tersenyum miris. "Salah dia karena udah ngerebut posisi gue. Dari SD sampai SMP gue ranking satu terus tapi semenjak gue sekelas sama Zea dari kelas 10 sampai sekarang posisi itu berubah jadi ranking dua. Gue nggak terima ada yang geser posisi gue sebagai juara kelas."

"Gue emang benar-benar anggap dia sahabat gue pas awal-awal masuk kelas 10, tapi pas pembagian raport di semester pertama gue jadi kesal sama dia karena dia yang dapat ranking satu dan sampai sekarang posisi itu masih dia yang pegang."

Valen tidak habis pikir, ternyata hanya karena ranking kelas membuat Kyara menjadi benci Zea.

Segitu terobsesi kah seorang Kyara untuk mendapat ranking satu?

"Seharusnya lo belajar yang lebih rajin biar lo bisa mempertahankan ranking lo bukannya malah benci Zea!"

"Lo tahu sendiri 'kan Len, gue belajar nggak tahu waktu. Pulang sekolah gue les, malamnya gue belajar. Weekend gue tetap ikut les, waktu main gue habis cuma buat belajar doang tapi apa? Tetap aja Zea selalu ada di atas gue dan gue benci itu."

"Zea emang jenius Len, dia aja jarang belajar tapi pelajaran yang dijelasin sama guru cepat nyangkut di otaknya."

Kyara kesal karena seolah-olah Valen membela Zea, padahal Kyara mau Valen ikut memojokkan Zea bukan malah membelanya.

***

Zea dan Kenzio menginap di hotel yang sama, tentu dengan kamar yang berbeda tetapi kamar mereka bersebelahan. Bisa saja mereka memesan satu kamar saja tapi takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jadi mereka memutuskan untuk tidur terpisah.

Rahasia Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang