Satu

56 5 6
                                    

Seorang gadis berambut panjang, manatap sekolah baru nya, memang dia terbilang nakal, banyak laki-laki di sekolah nya takut kepada nya, namun ia pindah ke sekolah baru nya bukan ke inginnan nya tetapi ke inginan papa nya, sudah puluhan surat dari sekolah lamanya yang papa nya terima karena kelakuan gadis nya, dan akhirnya memindah kan gadis kesayangan nya itu kesekolah yang lebih bagus dan ketat pada aturan.

Gadis cantik dengan rambut di kucir atas, dan poni lucu nya yang tersisa, namun wajah cantik nya hilang karena muka garang yang dia miliki, tidak lupa dengan gelang yang banyak di pergelangan tangannya sepanjang jalan dia berjalan bersama wali kelas baru nya, banyak Siswa-siswa yang menatap gadis itu dengan kotor.

"Ih apasih anak sekolah udah kayak preman pasar!".

"Cantik-cantik penampilan nya kaya preman, sayang banget!" Ucap laki-laki yang berada di pinggir koridor kelas

"Mau obral gelang mba?" ucap seorang perempuan yang sedang berkumpul dengan teman-temannya

"Muka nya udah kaya sempak dora, kusut bener," ucap seorang laki-laki yang sedang berlu lalang

Dan banyak komenan dari para siswa-siswi sekolah baru nya itu.
Gadis cantik plus garang itu hanya menatap tajam,walikelas baru nya hanya menuntun gadis itu dengan tenang.

"Oh iya nama kamu siapa neng?" tanya bu Wasri (wali kelas).

"Neska," ucap Neska dengan datar.

Bu Wasri menatap Neska heran, ada murid seperti dia di sekolah ini, yang jutek, datar, garang, dan berpenampilan seperti preman pasar.

Tepat di jalan Bu wasri dan Neska bertemu dengan seorang laki-laki, kebetulan dia adalah ketua osis dan murid terpandang, dan langkah mereka pun terhenti.

"Hai bu," sapa Rezfan.

Rezfan tertegun melihat penampilan Neska yang berdiri di samping bu Wasri, dengan penampilan yang sangat tidak ia sukai, Rezfan menatap Neska tadi atas dan bawah, kembali lagi dan lagi.

Neska hanya menatap tatapan tajam.

"Kenalin ini Rezfan, dia ketua osis yang paling profesional, dia juga siswa paling baik di sekolah ini, selain baik juga dia murid kesayangan guru-guru di sekolah ini," ucap bu Wasri

Rezfan tersenyum manis kepada Neska, dengan rambut jambul yang tertiup angin
Neska hanya menatap Rezfan dengan tatapan tajam nya.

"Bu boleh di percepat ke kelas nya bu?"  ucap Neska sambil menarik lengan bu wasri.

"Baiklah," balas bu wasri dengan santai.

"Rezfan, ibu pamit duluan ya."

Rezfan hanya memberikan isyarat Oke kepada bu Wasri, Neska hanya mengendus sebal kepada Rezfan.

Bu Wasri pun menuntun Neska sampai ke kelas 11Mipa6.

"Lah, gue di kelas ipa?" ucap batin Neska.

"Hallo semua nya, kita kedatangan murid baru, dia itu orang nya beda dari orang," ucap bu Wasri dengan riang.

"Hah?" ucap serempak siswa kelas 11Mipa6.

"Cewe apa cowo bu?" tanya Alan.

Alan adalah murid yang sangat aktif di kelas nya, aktif dalam membuat guru kesal, dia merupakan murid satu-satu nya kelas 11Mipa6 yang sangat malas.

"Kenapa kamu bertanya begitu?" tanya kembali bu Wasri.

"Kalo cowo mau di jadikan asisten saya buat ngerjain setiap Pr yang ibu dan bapak guru kasih, kalo cewe mau saya jadiin pacar bu," balas Alan dengan nada yang kencang.

phoebusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang