Kisah

112 29 3
                                    

"Kalau begitu tolong jelaskan agar semuanya tidak serumit ini"


☆☆☆

Aurin sudah hampir terbiasa dengan perasaan yang tersakiti karena Zidan, dia hanya harus menerima bahwa di sini dia hanya mencintai sepihak tanpa meminta balasan untuk di cintai kembali. Malam ini dia berjalan menuju kedai ice cream kesukaannya, dia jalan kaki katanya untuk menurunkan berat badannya yang semakin bertambah saja namun tingginya masih minimal.


Permen karet

Adakah yang mau?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Adakah yang mau?

Lauren: bagi don

Lena: mauu

Lauren: g nya ketinggalan hehe

Angel: mirip ice cream yah

Lena: bego

Lauren: itu bukan ice creamm tapi khaesa :')

Baper lagi baper woi!

Aurin menyimpan ponselnya karena melihat dua orang saling berbicara di dalam cafe dan Aurin merasa mengenal keduanya sedetik kemudian hatinya memanas karena benar, ternyata orang yang di dalam cafe itu adalah Bianca dan Zidan. Apakah Zidan membuka hatinya untuk Bianca setelah kejadian seminggu yang lalu? Mereka sudah lama tidak bertemu karena mereka mendapat libur setelah ulangan dan dalam waktu seminggu Zidan sudah membuka hatinya, bagi Aurin dia tidak bisa menerima ini dan Bianca hanya cabe kering yang harus Aurin singkirkan

Aurin mengambil ponselnya lalu mengirimi Zidan pesan dan tidak lama kemudian Zidan mengambil ponselnya dan langsung berdiri meninggalkan Bianca dengan sopan, Bianca terlihat kesal sambil berjalan keluar dari cafe

☆☆☆

Aurina salzabila

Lo bisa ke taman deket rumah gue?

Oke gue ke sana

Sekarang Zidan melihat ke sekelilingnya mencari gadis yang mengiriminya pesan itu.

"Udah lama?" Tanya gadis yang muncul di belakang Zidan

"lo gak apa-apa?" Tanya Zidan memastikan

Aurin langsung saja gelagapan dan merasa bersalah menyuruh Zidan ke sini

"Gue gak ganggu kan?" Tanya Aurin

"Gak kok. Gue tadi lagi sama Bianca soalnya dia ngajak ketemuan udah seminggu gak ketemu" jelas Zidan sangat jujur itulah yang membuat Aurin tetap mempertahankan perasaannya

"Cie yang kangen" kata Aurin sambil tersenyum palsu

"Lo juga kangen ama gue?" Tanya Zidan membuat Aurin tidak bisa berkata-kata lalu Zidan mendekat ke arah Aurin hingga ia bisa merasakan bau parfum Zidan

"Lo gak baper kan?" Tanya Zidan tepat di wajah Aurin membuat Aurin menahan nafasnya

"Mana ada cewek gak baper lo gituan dan!" Satu ketukan tepat mengenai kepala Zidan, entah darimana datangnya Adam dan ketiga teman Aurin. Jangan lupa Khaesa :)

"Kok kalian bisa di sini?" Tanya Aurin

"Yaelah itu pertanyaan atau nyuruh pergi nih" kata Lauren

"Kan lo sendiri tadi share di grub foto ice cream, emang lo beli ice cream di penjual ikan apa?" Kata Lena

"Yaelah jadian ajalah, gak usah baper-baperan gitu" kata Angel

Sebelum Zidan ingin mengatakan bahwa Aurin hanyalah temannya maka Aurin sudah lebih dulu pergi dan mengajak temannya.

"Gue balik dulu yah. Bye!" Teriak Aurin sambil melambaikan tangannya ke arah tiga cowok tadi

Telinga gue udah penuh dengan kata 'cuman teman' untuk lo.
Batin Aurin

☆☆☆

AURINA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang