muka senggol bacoknya Alex ada di foto yaa hehehee, pasti kalian terpesona kalau senggol bacoknya Alex mukanya bgini...
Sepanjang mulai pelajaran pertama sampai terakhir sukses membuat Alex sensitif dan uring-uringan sampai membuat teman-teman sekelasnya takut untuk sekedar menegur dan bertanya dengan Alex semua hanya disebabkan oleh satu jenis makhluk hidup bernama Carol, bahkan Jun sahabatnya pun kalau seperti ini sudah angkat tangan bayangkan saja Jun sudah kena pukul di bagian kepala hanya karena memanggil Alex sewaktu pelajaran untuk meminjam pena dan buku catatan. Tapi diamnya Alex ini juga membuat teman-temannya sedikit berbahagia dan lega karena semua pertanyaan Pak Joko seputar ekonomi dapat dijawab oleh Alex dengan sukarela. Pasti kalian berpikir, kenapa anak IPA masih belajar ekonomi. Ya karena di sekolah Alex, anak jurusan IPA tetap diberikan satu mata pelajaran pilihan IPS (silang jurusan) dengan alasan untuk jaga-jaga ketika ujian masuk perguruan tinggi, dan Alex merupakan rajanya hitungan untuk mata pelajaran eksak walau terkadang malas.
"Jun, cabut yuk" ajak Alex sesaat setelah Pak Joko meninggalkan kelas karena waktu istirahat pertama sudah berbunyi
"cabut?bolos maksud lo?ini ada angin ribut apa tiba-tiba lo ngajak cabut?" tanya Jun penuh selidik karena anti bagi seorang Alex untuk membolos sekolah
"bukan cabut bolos peak. Cabut ke kantin" jawab Alex sambil menoyor kepala Jun
"itu namanya bukan cabut nyet" walaupun di jawab oleh Jun tapi tetap saja Jun mengikuti Alex menuju ke kantin, daripada kepala sayangnya ini kena toyor lagi.
Sesampainya di kantin Alex memilih kursi yang letaknya di pojok kantin, selain nyaman juga memudahkan dia memantau siapa yang keluar masuk dari kantin termasuk gadisnya. Dan itu sepertinya di sadari oleh Jun, akhirnya Jun hanya dapat tersenyum dan meninggalkan sahabatnya ini untuk memesankan makanan setelah mendapatkan titipan pesanan sahabatnya.
"Alex, aku boleh duduk sini kan?" tanya seorang wanita yang ntah sejak kapan datang menemui Alex
"ya boleh. Duduk aja kosong juga kok" jawab Alex acuh dan itu sempat membuat wanita itu keki sendiri. Bukan rahasia umum lagi jika Alex memang memiliki sikap yang cukup dingin ke beberapa wanita karena tidak begitu merasa nyaman, walau dia tahu banyak wanita yang menyukainya di sekolah ini.
Tak beberapa lama kemudian Jun kembali ketempat duduk dengan dua piring somay dan dua es teh
"eh ada Selly, ngapain disini" tanya Jun ke wanita yang sudah duduk di sebelah Alex dan memandangi pria tersebut penuh rasa kagum, dan pertanyaan Jun tadi diacuhkan tak di jawab. Untung saja Jun tidak terlalu terpengaruh, karena Jun dan Alex sama-sama kadar kecuekannya walau kadar cuek Alex sedikit lebih tinggi dibandingkan Jun.
"ihhh Alex, kok aku di cuekin sih" tiba-tiba saja Selly bersuara dan itu membuat Alex maupun Jun hanya menatapnya sebentar lalu kembali ke aktivitasnya menikmati somay mereka
"yaudah aku pergi aja daripada kamu cuekin gini" gerutu Selly dan langsung saja di jawab oleh Alex "lah silahkan, kan tadi lo Cuma numpang duduk. Udah gua persilahkan. Kalau mau pergi ya pergi aja. Gak usah pamitan ke gua. Diundang juga enggak" dan jawaban dari Alex itu sukses membuat Selly kesal sehingga langsung meninggalkan kantin, saat itu juga Jun langsung tertawa melihat sikap Alex seperti itu
"parah lo Lex, anak orang awas nangis ntar dicari bapaknya" ucap Jun ditengah tawanya
"kalau dicari tinggal ditemuin loh. Susah amat"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Enemy [Completed]
Teen FictionMenurut Caroline, Alex itu laki-laki terreseh yang pernah ia kenal selama ia sekolah di SMA Xaverous. Sehari saja Carol ingin hidup damai di sekolah rasanya sulit. Tapi, Alex juga laki-laki yang membantunya bangkit dan berdamai dengan masa lalu. Ale...