Chapter 1 - Whoa

2.3K 168 50
                                    

Disclaimer: I don't own Inuyasha, I'm just renting them from Rumiko Takahashi, Viz, etc. I will make no money from this fic, I write for my own enjoyment and the enjoyment of my readers. And I don't own the songs that I use as prompt in each chapter, they're belongs to Paramore.

Author's note: Awal cerita ini merujuk pada pertemuan rombongan Inuyasha dengan Sesshoumaru di episode 96, saat Sesshoumaru mengejar dua Saimyosho untuk mengetahui letak persembunyian Naraku. Di fic ini, setelah perkelahian antara Inuyasha dan Sesshoumaru yg ga beralasan itu akhirnya mereka bergabung. Mereka bertarung hanya di anime, di manga ga ada lagi perkelahian antara Sesshy dan Inu semenjak Sesshy tau kalau Tessaiga itu yang mencegah darah youkai Inuyasha ngerubah dia jadi mesin pembunuh di saat terdesak, itu salah satu cara Rumiko ngejelasin sebenernya kalo Sesshoumaru itu ga bener-bener benci dan nganggap InuYasha sebagai musuh.

.

.

.

"Aku tidak akan memberikannya!" Sentak Inuyasha.

Ia dan Kagome saling melontarkan tatapan marah, tangis Shippou yang semakin keras menjadi pengiring pertengkaran kecil mereka untuk yang kelima kali di hari itu.

Gadis Higurashi itu memalingkan wajahnya, tidak ingin memandang laki-laki yang membuatnya kesal. Kedua tangan mencengkram stang sepedanya lebih erat lagi hingga buku-buku jarinya memutih, ia memejamkan mata, menarik nafas panjang. "Inuyasha!" Panggilnya tegas.

Putra Izayoi itu menoleh, ia tahu arti nada saat Kagome memanggil namanya seperti itu. Tak lama lagi, satu kata yang paling dibencinya akan terdengar, dia bersiap sedetik sebelum ...

"OSUWARI!"

Bunyi hantaman tubuh sang hanyou ke tanah cukup keras hingga membuat burung-burung yang hinggap di pohon tak jauh dari mereka berterbangan ke segala arah.

"Kagome, kenapa kau... " Inuyasha mengangkat kepalanya, tubuhnya yang berada di bawah pengaruh kotodama no nenju masih telungkup di tanah.

"Sebaiknya kau belajar untuk berbagi dengan Shippou!" Ucap Kagome dengan ketus saat melewati sahabatnya itu.

"KAGOME!" Panggil Inuyasha dengan jengkel.

Yang dipanggil tidak menjawab, melainkan memberikan tatapan tajam menusuk. Inuyasha kembali menyembunyikan setengah wajahnya di lubang cekung berbentuk tubuhnya yang tercipta saat ia terjatuh. Shippou yang berada di keranjang sepeda melompat ke bahu Miroku. Dan miko yang berasal dari zaman modern itu mempercepat jalannya, meninggalkan yang lain di belakang.

"Kagome terkadang bisa sangat menakutkan." Gumam Shippou yang sekarang bertengger di bahu Miroku.

Inuyasha bangkit dari tanah, ia menepuk-nepuk jubah merahnya yang dihiasi tanah kering yang menempel. "Keh, dasar, gadis bodoh!" Wajah sang hanyou masih sedikit dongkol karena Kagome selalu termakan oleh sifat cengeng Shippou. Baru saja ia hendak melangkah untuk menyusul, bahunya ditahan oleh tangan Miroku.

"Sudahlah Inuyasha, biarkan ia sendiri," nasehat Miroku.

"Keh!" Pemilik Tessaiga itu memalingkan wajah, "aku tahu." Ia mendekap kedua tangan di dada lalu kembali berjalan.

Hampir semua orang di rombongan memasang wajah bosan kala disuguhkan pertengkaran yang kekanak-kanakan antara Inuyasha dan Kagome, yang kali ini hanya karena keripik kentang.

Hampir semua, tidak dengan Daiyoukai yang kini bergabung dengan mereka dalam mencari Naraku yang seakan menghilang entah kemana. Wajah pria itu tetap datar walau ia tahu kekonyolan apa yang terjadi di belakangnya. Dia selalu berjalan paling depan, agak jauh dari mereka. Ketenangan yang dirasakan oleh Sesshoumaru sedikit terusik tatkala derit besi kendaraan aneh mendekatinya.

P A R A M O U RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang