29

3.5K 193 14
                                    

- Author pov -

Saski sedari tadi menghubungi harlesa , puluhan pesan ia kirimkan dan ia sudah berkali kali menelfon pacar nya itu namun tidak ada satu pun pesan yang ia balas atau pun dia baca .

Saski mengacak rambut nya frustasi , ia harus apa sekarang semua ini gak bakalan terjadi kalau dia tidak pergi dengan felyla . Kebodohan yang ia perbuat itu sudah terlalu fatal .

Sebenarnya ia mempacari harlesa berawal dari sebuah tantangan dari teman nya yaitu rizal , ia sanggupi untuk membuat harlesa menjadi pacar nya .

Namun dari waktu ke waktu diri nya merasakan sesuatu yang aneh dalam diri nya yaitu merasakan jantung nya berdetak dengan cepat jika berada di dekat harlesa .

Sadangkan hubungan nya dengan felyla sudah terjalin 3 minggu yang lalu , saski memang seperti seorang bajingan yang tidak cukup mempunyai kekasih hanya 1 orang .

Tapi saat dia bersama felyla dia tidak merasakan apa yang ia rasakan saat bersama harlesa , saat bersama felyla rasa nya flat . Apa mungkin diri nya sudah jatuh cinta pada harlesa .

" arghhh , gue bakal kerumah nya " gumam saski lalu menyambar jaket dan kunci mobil milik nya .

Dengan tergesah gesah saski menuruni tangga rumah nya , jeniral yang sedang duduk di ruang keluarga melihat saski turun ia lantas berdiri lalu menghampiri saski .

" kenapa sayang , kok buru buru " tanya jeniral

" gapapa " ucap saski lalu pergi menuju garasi rumah nya .

Ia menghidupkan mobil milik nya , lalu pergi menuju rumah harlesa sepanjang perjalanan saski tak henti henti nya menyelip mobil mobil yang menghalangi jalan nya .

sesampai didepan rumah nya harlesa , saski langsung berjalan menuju pintu rumah tersebut , iya memencet bel rumah tersebut , sekali tidak ada jawaban , dua kali masih sama saat ketiga kali nya ia memencet bel akhir nya keluar seseorang dari rumah nya tersebut .

" ngapain lu kerumah gue " axell lah yang keluar , ia menatap wajah saski dengan dingin ia tau apa yang terjadi pada adik tercinta nya itu , pasal nya saat pulang sekolah harlesa menangis dan menceritakan semua nya pada axell

" bang gue mau ketemu harlesa bisa gak " ucap saski to the point

" ngapain bego lu mau nemuin adek gue , sono temuin cewek lu yang laen " sinis axell

" please bang , dia salah paham " ucap saski meyakinkan axell

" udah lu pergi dari rumah gue , lu sama nya kayak dhani . SAMA SAMA BRENGSEK " ucap axell menekan kan kalimat terakhir

" bang , gue mohon bang gue cuman mau ketemu harlesa abis itu udah gue gak ganggu dia deh " ucap saski sambil memohon pada axell

Bughhh

Bughhh

dua tonjokan meluncur tepat di pipi saski , axell mencengkram kerah baju saski .

" dengan enak nya lu nyakitin adek gue , gue udah percaya sama lu dan ini yang lu bales ke adek gue , bajingan lu " desis axell , baru saja ia ingin menonjok saski namun terhalangi .

" kak tolong berhenti " suara lembut itu menyapa telinga saski .

" harlesa masuk kamu " ucap axell dengan nada dingin nya

" iya harles bakal masuk , tapi jangan mukulin orang kak , lepasin dia trus suruh pergi " ucap harlesa

" harley quinn " lirih saski ,harlesa menatap saski dengan tatapan dingin lalu memasuki kembali rumah nya . saski menatap sendu punggung harlesa yang semakin jauh dari pandangan nya .

" dan lo balik sono daripada muka lu bonyok sama gue " usir axell , mau tidak mau saski pun pergi .








=================================================    

akhir nya up 

jangan lupa votes nya ya 

see you 

Harlesaski ✔ ( Selesai )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang