It takes a minute to like someone, an hour to love someone, but a lifetime to forget someone.
Aurel ga pernah tertarik sama yang namanya cowo indonesia. Mungkin juga ga pernah memikirkan lebih lanjut soal itu.
Jika ditanya: Maunya cowo perancis/ bule atau cowo indonesia? Jawabannya sederhana dan diplomatis: Ga penting berasal dari mana tapi akan berjalan kemana. Yang penting agama dan akhlaknya.Padahal dalam batin, gantengan bule sih. Kalau bisa orang itali cakep tuh atau spanyol. Yang nanti jadi mualaf karena cinta sama aku hehe.
Sesuatu yang mungkin di impikan oleh banyak perempuan. Terutama perempuan muslim yang di kelilingi bule cakep, namun tak beriman kepada Allah - belum beriman.Pokonya jangan orang indonesia deh. Malesin banget, pikir Aurel.
Hingga ia menghabiskan banyak waktu bersama "cowo yang malesin" itu. Dan bertemu dengan dia, seseorang yang mendatang ke dalam hidupnya dan merubah segalanya.
Aurelia's Diary:
3. Februari 2012:
Today was the second day of my SMA Life. They told me it's a bilingual school. But everyone talks indonesian, at least the students. We had english lesson today and honestly I was shocked about their language level. I guess talking with them in english...I can simply forget that. However like this I can improve my Indonesian. Maybe even learn a little sundanese.So a little about my new classmates:
First impression: HOW DID I GET HERE? Dk they seemed strange to me. Totally different to what I was used to in France. But all in all nice. But strange.Second impression: Wow how cool everyone has a special talent or field they are "experts". And the teachers appreciate that. (Beside their names everyone had to introduce what they are experts in.)

YOU ARE READING
Jika takdir berkata lain...
Teen Fiction"Apa yang lebih menyakitkan? Cinta bertepuk di sebelah tangan atau saling mencita tapi tidak bisa bersama?" Sejak SMA Aurelia suka sama Iqbal - tepatnya sejak hari pertama mereka bertemu. Tapi tidak pernah Aurel memberi tau Iqbal atas perasaannya. M...