Tortured

145 15 2
                                    

This is hurt

-

Semua yang kulakukan selalu salah dimatanya. Aku mencoba terus bisa baik didepannya, namun sepertinya sia-sia saja. Dia terlalu pendiam. Hingga ku tak tau mana marah,sedih, dan senangnya.

Putus nyambung, gitu terus, sangat, sangat nyebelin, menjengkelkan. Capek! Dan parah-nya, aku kok ya selalu mau terus diajak sambung lagi. Dan tololnya, aku masih punya cinta buat dia. Huuh! Macam nggak ada lelaki lain saja. Kupandangi foto kami berdua sembilan bulan yang lalu, ketika kami pergi ke sebuah hutan pinus untuk pemotretan.

 Kupandangi foto kami berdua sembilan bulan yang lalu, ketika kami pergi ke sebuah hutan pinus untuk pemotretan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ih narsis! Fotografer kok minta di foto-foto, dengan modelnya!"

Jadi ingat jawaban Sung Deok Son, managerku, yang mengejeknya saat itu.

Jungkook hanya tersenyum kecil, sambil menyibakkan rambutnya. Hmm, cool juga dia kalau di depan camera. Sok cool deh tepatnya. Tapi, memang kalau dicermati benar, dia handsome juga dengan mata bulatnya.

Semenjak itulah, dia mulai berani memegang tanganku atau sekedar menggenggam. Bukan buat mengatur pose-poseku, tapi adegan sungguhan, ketika dia nyatakan cinta tulusnya untukku, katanya sih begitu. Tapi kali ini aku sungguh kesal sekali dengan dia. Sudah tidak bisa ku maafkan sepertinya.

"Eunha! Jungkook datang!"

Aku cuekin teriakan eonni, kakak perempuanku Yerin. Males sekali aku bangun. Apa lagi harus temui dia. Huuuh! Nggak! Kapok! Rasain tepat seminggu aku cuekin dan aku sengaja pulang ke rumah, bete sekali di apartment dengan keadaan hati resah tak berkesudahan. Emang enak dicuekin? Batinku, sambil terus tiduran dan memeluk boneka besar kelinciku.

"Duh! kau ini gimana sih! Di panggil-panggil nggak jawab, malah pura-pura tidur lagi."

Tiba tiba Yerin eonni, sudah menimpuk pantatku.

"Duh! Apaan sih! Udah biarin aja. Suruh dia pulang. Suruh pacaran saja dengan camera - camera nya!"

"Huu, seperti anak kecil saja kau ini! Kasihan dia kan? Tiga kali kesini kau cuekin terus."

Dengan sok taunya my sista ngomel-ngomel, sambil keluar kamar. Padahal dia sendiri nggak nikah-nikah juga di usianya yang sudah kepala tiga. Sok milih ini itu. Hingga eomma dan appa sudah bosan memintanya untuk segera menikah. Ia terlalu asyik dengan game Harvest Moonnya.

Tiba-tiba terdengar, Call you Bae...dari HP ku. Itu assign tone untuk nomor Jungkook. Kuangkat nggak ya? Kuangkat? Ah nggak! Aku harus pegang kuat kata-kata Umji, "Gantian kamu sekarang harus kasih pelajaran sama dia. Kamu tuh pacaran sama lelaki normal yang bisa bicara. Bukan dengan manusia es!"

Akhirnya tak kuterima telephone Jungkook. Aku terus melanjutkan kekesalanku dengan tidak mengacuhkannya. Rasain Handsome sih handsome , tapi nyebelin. Diajak share job-job modelku hanya iya iya, kalau sudah aku cubit lengannya, atau aku teriak di telinganya.

Kemudian terdengar ada LINE masuk, pasti dari Jungkook. Nggak tau, tiba-tiba saja tanganku telah meraih telephone genggam hadiah ulang tahunku ke dua puluh dua tahun lalu.

[Eunha, mohon maaf. Aku akan pergi ke sebuah tempat yang banyak disinari matahari, agar aku nggak menjadi manusia es lagi... Sarang hada *i love u]

Lalu ia mengirim stiker bergambar cony dengan pesan -aku cinta kamu-

Entah kenapa, hatiku sedikit terguguh dengan kalimatnya, bisa puitis juga dia...sok romance huuu. Tapi tetap saja aku melanjutkan kemalasanku ditempat tidur, menganggapnya pesan dari Jungkook basi.

Setengah mengantuk, aku terbangun dengan suara keras Yerin eonni , yang tiba-tiba sudah ada di samping ku.

"Eunha-ya! Ada namja yang cari kamu tuh!"

Ku balik kan badanku dengan malas. Kutatap eonni memercingkan mata kucingku.

"Namanya Kim?bukannya dia mantan mu saat kamu SMA dlu? Kok dia tambah tinggi dan ganteng sih eun?"

"Hah?! Suruh tunggu! Awas saja kalau kau menggodanya! Aku mandi. dulu"

Aku segera melompat dari tempat tidur, dan masuk ke dalam kamar mandi, tanpa pedulikan eonni yang sepertinya melongo, sambil membetulkan rambut ikal duanya.

-

Setelah semua rapi segera aku menuruni satu per satu anak anak tangga, dan aku menghampiri Taehyung yang sedang menunggu di ruang tamu.

Biarin aku selingkuh saja, laki-laki juga buaya semua, paling-paling Jungkook oppa juga begitu kalau gak ada aku. Huuh, betapa bodohnya aku kalau aku nggak mau di ajak jalan Taehyung oppa. Eksekutif muda yang keren, maskulin, kaya tentunya, dan mapan. Jauh banget dengan fotografer macam Jungkook, meski tampan tapi cuek dengan penampilannya. Ih, napa tiba-tiba aku banding - bandingkan Jungkook dengan Taehyung ya? Apa hatiku mulai pindah lagi untuk Taehyung oppa ya? Bodo amat ah.

"Kok diem jagiya (say)?"

Degh! Tiba-tiba detak jantungku nggak karuan karena suara sexy berat Taehyung. Very Nerveous. Dia begitu santun dan simpatik banget dengan
Jeans hitam ketat dan kemeja coraknya. Sempurna banget namja ini, terimakasih Tuhan! Batinku begitu suka.

 Sempurna banget namja ini, terimakasih Tuhan! Batinku begitu suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Nggak, nggak papa."

Duh! Ketahuan deh aku kalah set banget sama dia,ampun.

"Jadi kan jalan ke rumah? Papa dan mama sudah menunggu..."

"Ahh iya...."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





TBC
Hello guys! episode 6 nih gimana ya kelanjutannya ep 7? 😯 jangan lupa klik star ya 🙏 dan comment jika author kurang teliti 😆🍓

Summer Rain -Jjk+Kth-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang