1.0 - Time

53 3 0
                                    

°˖✧◝◜✧˖°

"Waktu, bisakah aku mengulang semua kenangan yang mungkin telah ia lupakan?"

"Waktu, bisakah aku mengulang semua kenangan yang mungkin telah ia lupakan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku berada di taman ini lagi. Setelah berbulan-bulan lamanya aku tidak kemari. Namun, dengan suasana yang berbeda.

Aku sendiri.

Entah mengapa cuaca seperti mendukung perasaanku saat ini.

Kelabu, dengan diiringi beberapa rintik air yang perlahan jatuh membasahi tempat ini.

Aku tidak ingin pergi, aku tetap ingin di sini. Perasaanku mengatakan agar aku tetap disini.

Walaupun dengan kondisi pakaian yang basah kuyup, jiwaku tetap ingin berada disini.

Setelah beberapa, saat aku melihat sesosok lelaki yang telah aku rindukan sejak lama. Namun aku sadar, ia tidak datang kemari sendiri.

Aku berpikir, secepat itukah dia melupakanku? Secepat itukah dia melupakan kenangan yang telah kita buat bersama?

Jujur, sekarang aku sangat merindukannya.

Sekilas memori terputar kembali. Aku dan dia yang sedang duduk di salah satu bangku saling tertawa bersama.

Aku rindu obrolan manis kita dahulu, masa dimana aku bercerita perihal apa yang terjadi hari itu. Aku bergumam menceritakan, sementara kamu bergeming mendengarkan.

Namun apa yang bisa aku lakukan sekarang? Bukankah menyenangkan jika kita kembali bersama?

Walaupun aku yakin, takdir telah menyangkal hal itu.

Sekarang aku hanya menjadi orang asing, begitu pula denganmu.

Kita hanya sedang membiasakan diri menjadi dua orang asing kembali.

Aku kembali melihat ke arahmu.

Aku yang berkata kita harus saling melupakan, namun aku juga yang berkata kamu yang selalu aku rindukan.

Seperti sekarang, kamu mengabaikan keberadaanku.

Bahkan sepertinya orang-orang disekitarkupun juga ikut mengabaikan keberadaanku.

Aku berjalan mendekat ke arahmu.

Memelukmu erat dalam dekapanku.

Kamu hanya diam tak bergeming. Tidak memberikan reaksi apapun atas apa yang aku lakukan.

Perlahan, aku membisikkan sesuatu ke telingamu.

"Aku akan selalu mencintaimu,"

"—dari atas sini."

Aku tersenyum, dan membiarkan tubuhku yang perlahan hilang bersama rintikan hujan yang pernah menjadi saksi bisu atas cinta kita. Kisah antara aku dan kamu.









+ seseorang yang dirindukan.

"Kamu dengar sesuatu gak?" lelaki itu berkata kepada gadis yang berada disebelahnya.

"Enggak, kamu dengar sesuatu?" jawab sang gadis.

"Aku dengar suara dia. Dia bilang dia akan selalu cinta sama aku, dari atas sana," lelaki itu kembali berucap.

"—mungkin itu cuma halusinasi aku aja. Mungkin itu cuma aku yang terlalu rindu sama dia." lanjut lelaki itu.

"Kamu gak usah khawatirin dia lagi. Aku yakin kok dia akan bahagia di atas sana." ucap gadis itu menenangkan lelaki yang berada di sampingnya.

"Kalau dia dengar aku cuma mau bilang satu hal,"

"Aku juga selalu cinta sama dia." ucap lelaki itu, sambil tersenyum ke arah langit.

Rintik hujan perlahan pergi, mataharipun mulai menampakkan dirinya kembali.






























"Terima kasih."

°˖✧◝◜✧˖°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°˖✧◝◜✧˖°

HistoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang