Prolog

797 71 0
                                    

Bunyi api yang berkobar.

Bunyi kayu yang kini merapuh dan membentur tanah.

Warna merah dan jingga yang saling berpadu.

Itu adalah sebuah kesedihan untuk orang-orang atau sebenarnya anak-anak yang ada di sini.

Jeritan dan tangisan memenuhi tempat ini.

Masih teringat jelas di kepalaku ayah dan ibu yang tersenyum, mengatakan mereka akan kembali.

Tetapi kapan?

Masih dapat aku rasakan tepukan hangat tangan ayah di kepalaku.

Aku merindukan kalian.

Yang dapat aku lakukan kini hanyalah memeluk lututku dan membiarkan telingaku menangkap berbagai suara yang tak ingin aku dengar.

"Apakah kau ingin ikut denganku?"

Sebuah telapak tangan terulur, saat mengangkat kepala terlihat wanita yang tersenyum.

Kembali membawa perasaan yang aku rindukan.



-(05/05/2018)-

Free IndefinitelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang