"Hai, apa kabar? Maaf membuatmu menunggu". Sapa Shila sedikit berbasa-basi
Entah kenapa kecanggungan menghampirinya ketika melihat laki-laki yang sudah dua tahun ini mengisi hatinya, padahal baru satu minggu ia tidak melihat laki-laki tampan bermata coklat itu.
"Hmmm, aku baik. Kamu? Kemana saja selama satu minggu ini? Aku tidak pernah melihatmu disekolah?". Tanya laki-laki bermata coklat yang bernama Nathan.
"Ya, aku baik. Aku baru pulang berlibur bersama keluargaku". Jawab Shila sedikit berbohong.
"Jadi, jawaban mu untuk pertanyaanku dua minggu lalu?".
Sungguh setelah mengajukan pertanyaan tadi hati Shila sedikit takut. Takut akan jawaban Nathan yang akan menyakitinya, takut jika jawaban Nathan tak sesuai dengan harapannya. Tapi Shila harus siap menerima apapun keputusan yang Nathan ambil walaupun akhirnya akan menyakitinya.
"Maaf...". Jawab Nathan menggantung
"Aku mengerti...".
"Myran membutuhkanku..".
"Ya aku mengerti Myran membutuhkanmu...".
"Tapi bolehkan aku bertanya satu hal?". Tanya Shila ragu yang hanya dijawab dengan sebuah anggukan oleh Nathan.
"Jika aku berada diposisi dimana aku lebih membutuhkanmu dibandingkan Myran, akankah kamu selalu disisiku?".
"Maksudmu?". Tanya Nathan tak mengerti.
"Ah... Itu hanya seandainya Nat. Kamu tak perlu menjawabnya".
" Seandainya... Aku tak suka berandai-andai, aku lebih suka hal yang realistis dan realitanya saat ini Myran sedang membutuhkanku, maaf...".
"Ya aku mengerti. Bolehkah aku meminta dua hal padamu? Sebelum semuanya selesai". Pinta Shila perih.
"Apa itu?".
"Izinkan aku memelukmu untuk yang terakhir kalinya...". Cicit Shila seraya memeluk tubuh laki-laki didepannya.
Laki-laki yang dua tahun belakangan memberi warna dalam hidupnya.
"Yang kedua, aku mohon setelah ini berpura-pura lah tidak mengenalku, berpura-pura lah kalo dimasa lalu kita tidak pernah ada hubungan, dan jika kamu bertemu denganku dimanapun itu berpura-pura lah tidak mengenalku... Hanya itu, terimakasih untuk dua tahun yang luarbiasa, terimakasih untuk cinta mu yang luar biasa. Aku bahagia bisa mengenalmu, menjadi kekasihmu.. terimakasih...". Lirih Shila masih dalam pelukan Nathan
"Terimakasih dan maaf....".
Shila melepaskan pelukannya dan langsung berlari meninggalkan Nathan yang termenung dengan semua perkataan Shila.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHILA (COMPLETE)
Teen FictionShila harus merelakan Nathan untuk Myran sahabat Nathan yang sedang terguncang. Padahal Shila juga membutuhkan Nathan disampingnya. Sedang Nathan dilanda kebingungan harus memilih siapa? Shila, kekasih yang sudah dua tahun ini menemaninya ataukah My...