Terungkap

34 7 5
                                    

“ Kriiingggg “, suara jam alaram kecil yang setia membangunkanku tepat pukul 06.00. Cahaya mentari menyilaukan menembus kaca jendela, serta suara bising burung gereja yang mulai terbang mencari kehidupan. Kubuka jendela lebar-lebar dan kubiarkan udara pagi masuk ke kamar kecilku, terasa segar dan menenangkan. Namun sayangnya, suasana pagi ini bertolak belakang dengan suasana hatiku yang masih di tetesi oleh gerimis kesedihan dan di terpa oleh satu kata penyesalan “ kenapa? “.

Ku langkahkan kakiku kedapur untuk membuat secangkir kopi, lalu ku bawa ke taman kecil yang berada di depan rumahku.

Kusandarkan tubuhku di sebuah kursi kecil mencoba untuk melepas masalah, namun sejuta pertanyaan masih menghantui pikiranku. Kenapa aku memilihnya ?, kenapa aku tidak bisa melupakannya ?, kenapa aku mencintainya ?, kenapa dia meninggalkanku ?, kenapa?,kenapa? Dan kenapa ? itulah yang ada dipikiranku saat ini.

“ woyyy, ngelamun aja lu”, sebuah
teriakan dari belakang tiba-tiba mengagetkanku. “ ah elu Ndra, kebiasaan lo ngagetin gua, ntar kalo jantung gua copot gimana ? “ kataku sambil melihat sahabatku yang super jahil. “  ya elah, kalo jantung lo copot udah pasti mati lo “ balasnya dengan santai. “ kalo gua mati, gua gentayangi lo “, “ hahaha, ya elah sensitif amat lo “, “ gua lagi galau nih ! “, “ galau terus kerjaan lo, udahlah cewek seekor aja lu pikirin amat “ , “ ya gimana gak di pikirin bro, udah setahun gua sama-sama, tapi dia malah pergi begitu aja “ , “ udahlah, mending kita joging yuk ! lebih bermanfaat dari pada galau “, “ okelah, ayo ! “ langsung saja aku mengganti pakaianku.

Oh iya, Namaku adalah I Gede Arya dan aku seseorang yang bersuku Bali Namun aku lahir dan tinggal di sulawesi selatan  sama seperti sahabatku tadi namanya adalah I putu Hendra. Tanpa membuang waktu akupun langsung berlari kecil keluar rumah bersama hendra, udara pagi yang masih terasa segar serta hangatnya mentari pagi mulai membuat hatiku yang luluh lantah kembali tenang Namun hanya untuk sesaat. Ketika aku melewati sebuah taman tak sengaja kedua mataku melihat sebuah pemandangan yang sangat mengiris hati.

Akhirnya , terungkap sudah kenapa dia meninggalkanku. Ternyata selama ini dia sudah membagi hatinya kepada orang lain, orang yang tidak ku ketahui siapa, orang yang sudah mengacurkan dan menginjak-injak kebahagiaanku. Tapi kenapa ?, apa yang istimewa dari dia ? igin rasanya aku menghampiri pria perusak itu dan menghajarnya hingga dia merasa menyesal telah lahir ke dunia, tapi aku sadar bahwa aku sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi dengannya, wanita yang selama ini kusayangi dengan seluruh hatiku.

Kini aku hanya bisa terdiam lagi, memendam rasa pahit yang yang tak terkira, ingin rasanya air mata ini menetes karena tak sanggup menahan gejolak hati yang tertusuk ribuan  jarum. Akupun merasa bahwa tidak akan ada kebahagiaan bila aku terus seperti ini dan telah ku putuskan aku tak akan membuka hatiku lagi untuk wanita, siapapun dia, secantik apapun dia, karena bagiku wanita hanya datang membawa penderitaan lalu meninggalkannya begitu saja.

Dengan pikiran dan hati yang kacau, kusandarkan punggungku di sebuah kursi taman untuk sekedar menghilangkan.....

To be continued.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akankah Abadi ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang