Untuk part ini bahasa akan sedikit berbeda jadi tolong pahami untuk istilah yang digunakan itu hanya pemikiran sendiri jadi maklumi saja
.
.
.Naya terbangun dia sangat khawatir dengan bayinya bukan dirinya sambil berdoa agar selalu diselamatkan oleh Allah SWT. kenapa kok diculik di tempat bagus? Gadiiket? View ya bagus? Menghadap jendela? Tempat yang gue bener-bener suka anjir ini apaan dah apa Dito bikin surprise? Ah gak mungkin tampang kayak diamah.
Krek.
Naya menengok ke arah pintu saat itu juga bibirnya Kelu dan saat itu juga membeku hatinya bagi terhuyung menuju jurang sangat sakit seperti ditusuk-tusuk belati kenapa, dia?
"Aya kamu sudah bangun?" Aku mundur selangkah saat dia mendekat sambil menatapnya nanar.
"Ka..ka..kamu kenapa be..begini Nabil, bawa aku pulang." Air mata turun tanpa interupsi yang aku hapus kasar.
"Tolong maafkan aku aya aku tau aku salah..." Aku semakin mundur kebelakang.
*Grep
"Lepasin aku Nabil lepas!" Mencoba melepaskan diri dari pelukannya tapi apa daya tenaga wanita dan lelaki yang sangat jauh membuat ku luluh lantah dipelukannya.
"Maaf aku tau kamu bersuami tapi kumohon tetaplah disini Aya." Dipegangnya pundak Naya yang bergetar.
"Gabisa Nabil aku sudah punya keluarga dan akan semakin lengkap kumohon bawa aku pulang kita sudah selesai Nabil." Naya menunduk airmatanya telah lama turun deras menjadi lautan kesedihan.
"Aya maafin aku, aku salah waktu itu dan aku dipermainkan maaf Aya kumohon." Naya hanya menggeleng pikiran nya berkecamuk hebat apa yang Tuhan berikan saat ini padanya apakah ini ujian untuknya. Semoga tuhan berikan nilai bagus untuk ujian ini.
"Keluar bil aku mohon aku butuh ketenangan aku ingin sholat." Naya tak menatap matanya menjadikan objek lain menjadi fokusnya.
"Okey aku akan pergi.. sudah ku siapkan bahkan segalanya Aya, semua tersedia di lemari turun lah kebawah untuk makan aku gak ingin dua manusia mati kelaparan." Nabil pergi menutup pintu secara perlahan Naya berjalan menuju lemari dan benar saja di dalam lemari sudah banyak pakaian muslimah didalamnya dan terdapat mukenah beserta alat sholat lainnya.
Naya mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi dan sebelum nya dia mengunci pintu kamar, setelah mandi dia pun melaksanakan sholat isya dilanjut Maghrib yang sempat terlewat.
Naya membuka pintu mencoba memaafkan batinnya. kayu yang bengkok harus dihadapi dengan pelan, agar dia dengan cepat dipulangkan bahkan ini seperti bukan diindonesia. Rasanya,
"Sini yaa makan udah aku siapkan semuanya." Senyumnya yang membuatku rindu tapi harus ingat aku punya Dito ada darah dagingnya didalam sini Naya mengelus perutnya pelan.
"Kamu udah lapar kan sini aku ambilin." Layaknya suami siaga dia mengambilkan minum dan makan, seperti bukan nabil.
"Nabil ini ada apa kenapa bisa begini ini dimana bil, kamu gak kasian Ama aku?" Ucapku to the point Nabil menurunkan sendok nya.
"Makanlah dulu akan kuberitahu nanti." Nabil memulai makannya lagi yang sempat tertunda.
"Duduk sini aya." Nabil mengajak Aya duduk di ruang tengah Naya mengikuti, biarkan dia mengikuti alurnya.
"Maaf sebelumnya aku sudah jahat padamu tapi ini semua demi kebaikan---" Nabil menatap lurus ke depan.
"--aku di diagnosis memiliki penyakit Alegxsionery yang hanya dimiliki seribu orang disetiap dunia dan jarang ada yang selamat, aku adalah orang yang beruntung bisa bertahan sejauh ini." Nabil menghela nafas panjang dan mulai melanjutkan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry Idiot Gurl• [End√]
Roman d'amourDijodohkan adalah hal yang paling gila untuk wanita gila seperti Naya. .. Dan hanya alasan bodoh yang membuat seorang dito menikahi gadis tidak masuk akal di hidupnya. .. Disetiap perbedaan itu, semesta menyatukan mereka dengan alur yang tak terdug...