Bab Satu

5.4K 389 74
                                    


Halloo

Selamat malam menjelang pagi seperti biasanya.

Ane bawa cerita baru lagi nih
("Woy, cerita yg maren dlnjut!!" #diteriakinorang2satu lapak) hahaha. Ngarep.net 

Nnti psti d lnjut kok tp nanti.  Yg ini jg hrus  sgera dtulis sblum nguap lagi. Hehe.

Curhat dikit. Sbnr nya ane pny ide2 yg lain tp kl kbanyakan udh nguap cz g lgsung dtulis. (T_T)
Ane kn jdi sedih. Tp g tw np ide2 aneh slalu muncul tiap me fokus ma satu cerita. Hehehe. Pgnny sih fokus ma satu cerita, slsai bru up yg lain tp tgn kok ya gatel pgn cpt2 up ide cerita baru. Sebenernya ide ini buat cerita di work oneshot ane jd ini cuma bakal smpe 3-4 part aja.

Kl ad yg tny knp tiap bikin cover kesannya 'dark' trus, jwbanny ane ska aj ma yg wrna2 gelap. ("Gak nanya woi!! Sleding jg nih😒")

Okey. Sekian curhatan gaje n g mutu ane. ("Bodo amat!")

Kalau suka jgn lupa ksi bintangnya ya. Komen jg sangat2 ditunggu.

Happy reading.

***


Namja tan berbadan tegap itu hanya berdiri mematung, pasrah menerima pukulan-pukulan dari seorang yeoja cantik berambut coklat panjang ikal cantik di depannya. Tanpa ada niatan membalas pukulannya atau sekedar mengucapkan kata-kata pembelaan.

Beberapa meter tak jauh darinya seorang namja melihat ke arah namja tan dan yeoja itu , seakan ia sedang menikmati tontonan gratis drama tentang perpisahan sepasang kekasih secara gratis dan live. Atau mungkin ia merasakan apa yang dirasakan namja itu, perasaan ingin segera mengakhiri dan lepas dari situasi yang tidak mengenakkan itu. Karena saat ini posisinya tidak jauh berbeda dari namja tan itu.

"Ayolah Jaejoong." Kata pria di depannya sambil merangkul pinggang Jaejoong. "Aku sudah menyiapkan banyak minuman istimewa untukmu. Ayahku baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya dan membawa minuman. Aku sengaja mengambil beberapa botol karena aku tahu kau menyukainya."

"Pencuri." Ucap Jaejoong dengan nada mengejek.

"Aku melakukannya untukmu."

"Aku tidak menyuruhmu melakukannya." Jawabnya datar.

Ia kemudian memandang namja tan dan kekasihnya itu lagi, masih di sana berdiri di tempat yang sama seperti semula. Diam, tegak, tanpa ekspresi dan dingin meski kekasihnya menangis meraung-raung sambil meraih bajunya. Kalau ia yang berada di posisi namja tan itu pasti ia sudah kebinggungan menenangkan yeoja cantik itu dengan berbagai cara. Tidak mungkin ia bisa bersikap dingin dalam situasi memalukan seperti itu.

 Tidak mungkin ia bisa bersikap dingin dalam situasi memalukan seperti itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Pandangan Jaejoong terpatri pada namja tan itu, ia ketahuan. Namja tan itu menoleh tepat saat Jaejoong dengan gamblang sedang melihat ke arah namja tan dan kekasihnya itu.

MADNESS (END)Where stories live. Discover now