Pukul baru menunjukkan 04.30 tetapi Zea sudah terbangun tidur karena ia merasa tak nyaman dengan tidurnya. Setelah dicek ternyata ia datang bulan, pantas saja ia tak nyaman.
Aduh, bocor lagi. Untung tidur menyamping jadi gak sampe kena sprei putih.
Aduh perut gue nyeri lagi, nggk ada pembalut. Terus gue mesti ngapain?
Biasa kalau hari pertama datang bulan perut Zea akan terasa nyeri dan ia cukup tidur agar nyerinya mereda tapi gimana bisa tidur kalau tak nyaman gini.
Akhirnya Zea memberanikan diri mengirim pesan whatsapp ke Kenzio.
Zea : Ken, bisa minta tolong beliin pembalut?
Kenzio yang baru saja selesai sholat subuh langsung membalas pesan Zea.
Mine : hah?
Ini orang kok lemot banget sih!
Zea : itu lho yang dipakai cewek kalau lagi datang bulan, beliin dong Ken, perut Zea nyeri banget mau tidur tapi gak nyaman kalau gak pake pembalut.
Bodo amat, frontal deh frontal.
My Future Husband : iya ngerti, beli di mana?
Astaga!
Zea : minimarket atau apapun itu
My future Husband : iya ini otw
Zea : ingat yang gak ada sayap, merk apapun gak masalah pokok gak ada sayap. Kalau gak ngerti tanya karyawannya.
Tak membalas lagi pesan Zea, Kenzio langsung mengendarai mobil mencari minimarket terdekat yang sudah buka atau buka 24 jam. Setelah menemukannya ia bisa bernapas lega, ia memarkirakan mobil di depan tempat tersebut kemudian masuk.
Kenzio mencari pesanan Zea, sejujurnya ia lupa-lupa ingat dengan benda itu, belum juga menemukan, rasanya Kenzio hampir putus asa, mau tanya ke karyawan malu, masa cowok beli pembalut.
"Permisi mas, ada yang bisa dibantu?" Kenzio terlonjak kaget setelah ditanya oleh karyawan perempuan itu.
Kenzio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Itu, yang biasa dipakai perempuan kalau dat–"
"Oh pembalut?" tebak karyawan itu yang diangguki Kenzio.
Kemudian karyawan itu mengantar Kenzio ke rak yang berjejer pembalut dengan berbagai macam merk, ukuran dan warna.
"Yang tidak ada sayapnya."
"Mau yang apa, mas?"
"Apa aja yang penting tidak ada sayap."
"Buat siapa, mas?"
"Buat pacar saya."
"Oh, kirain buat mas."
Kenzio melototkan matanya mendengar ucapan absurd karyawan itu, bagaimana mungkin ia berpikiran cowok se-gentle Kenzio pakai pembalut.
Malas meladeni karyawan itu akhirnya Kenzio mengambil pembalut asal-asalan, penting tidak bergambar sayap lalu segera membayar ke kasir.
***
Zea dan Kenzio sekarang dengan menikmati makan malam terakhirnya di Belitung, tidak terasa besok mereka sudah harus kembali ke Jakarta karena jatah liburan Zea cuma seminggu. Alana dan Gavril sudah mewanti-wanti mereka agar liburan cukup seminggu. Karena ini malam terakhir mereka di sini, Kenzio ingin menciptakan malam yang indah, lebih indah dari malam-malam sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Hati (END)
Roman d'amourSebagian part diprivate, mari follow dulu sebelum baca. Terima kasih. *** Kisah klise, tentang seorang laki-laki yang memendam perasaan kepada gadis kecil yang merupakan anak dari Abang sepupunya. Di saat mereka menjalin hubungan, restu dari sang Ib...