"Lang itu bukannya mantan lu ya?"
"Iya" jawab Gilang sekenanya
"Mantan? Sejak kapan? Aku ga ngerasa kita udah putus lang" Ucap Desty meminta penjelasan
"Lah emang selama ini gua udah ga pernah chat lo, ga pernah kasih lo kabar, lo belom sadar juga kalo gua udah jauhin lo? Tau diri dong." ucap Gilang ketus dan langsung pergi menjahui Desty
"GILANG, AKU GAMAU! GILANG JANGAN PERGI, GILANG!!!!!" Teriak Desty dengan penuh isak tangis
"Des, des kamu kenapa?"
"Lang, gilang jangan pergi"
"Iya ini aku disini sayang, aku ga pergi" ucap lelaki bernama Gilang Adiputra
"Bangun sayang, kamu mimpi apa sih" lanjutnya kembali
Desty pun terbangun, dengan penuh heran menatap Gilang yang kini berada didepannya dan tanpa basa basi, ia langsung memeluk Gilang dengan erat"Heyy kenapa sayang" tanya Gilang
"Gilang, aku tadi mimpi doang kan ya, kamu ga akan ninggalin aku kan? Kamu masih sayang sama aku kan?" tanya Desty berturut-turut seakan akan tidak ingin seseorang yang ada didepannya ini lepas begitu saja
"Enggak lah sayang, iya aku sayang sama kamu, tadi kamu cuma mimpi kan, inget ya aku janji ga akan ninggalin kamu bagaimana pun keadaannya aku akan tetap sama kamu, karena hanya sama kamu aku bisa ngerasain semuanya, kamu Cinta pertama aku Des" Jawab Gilang panjang lebar, yang membuat Desty terharu mendengarnya
"Alah Drama" ucap seorang lelaki
Sontak kata kata itu membuat Gilang dan Desty menengok ke sumber suara
"APA LO BILANG? SIAPA YANG LO BILANG DRAMA?" Teriak Desty menandakan ia tak suka dengan ucapan laki-laki itu
"LO SAMA PACAR LO YANG DRAMA, lagian mana ada orang tidur disekolah dari abis istirahat sampai bel pulang kaya lo" ucap laki-laki bernama Kinyar Denny
"Sirik ya lo haha, lagian suka suka gue toh gue juga bayarin disini" saut Desty tak kalah ketus
"Udah des pulang aja yuk, kasian meja kamu udah dapet banyak pulau hari ini haha" ucap Gilang menenangkan
Gilang dan Desty pun pergi keluar kelas meninggalkan Denny dan teman-temannya yang masih setia duduk didalam kelas
"Lo ngapa si Den, kesel aja bawaanya kalo sama si Desty" tanya Dhika
"Ga suka aja, urakan gitu anaknya, cowoknya culun banget, bikin geli" jawab Denny dengan santai
"Ngaca panjul, lu juga urakan, lagiann urusan mereka mau cocok atau enggak kenapa jadi lu yang ribet Jodi" ucap Rama menambahkan
"Jodi apaan bre?" Tanya Rifqi
"Jomblo abadi kuntet" jawab Rama
"Dasar kuntet, kudet, kucel hahahaha" tambah Dhika yang memancing tawa mereka ber 4
"Bodo amat yang penting ga jomblo" jawab Rifqi membanggakan diri
Lagi pula yang harusnya dibilanf kuntet ya Dhika, karena dari mereka ber-empat Dhika lah yang paling pendek sedangkan Rifqi adalah yang paling tinggi
.
.
.
.
.
.
."Yang jalan-jalan dulu yuk" ajak Desty
"Langsung pulang aja deh ya, kan harus belajar juga" jawab Gilang
"Heran deh, belajar mulu aku pusing" jawab Desty sambil mengambil Handphonenya dan membuka aplikasi Chat
"COCOL ADEK"
Syafira Melerina : MAEN EH YOK BOSEN GUA NJINK
Read by 2Risa Novianti : Jomblo ya, pantes gaada yang ngajak main ya
Read by 2Syafira: Taik lo ris
Read by 2Syafira: yang sider enaknya diapain ris?
Read by 2Desty: eheheheheh
Read by 2Risa: dateng2 ehehehehe doang lu jamblang
Read by 2Desty: Ayo main Ayo mau kemana say, ikut saja daku
Read by 2Syafira: serius ni? ASIKKKK AYO LA SHOPPING SHOPPING ASELOLE
"Yang, chat sama siapa serius banget" Ucap Gilang sambil melirik ke Handphone Desty
"Biasa sama Syafira dan Risa" ucap Desty sekenanya
"Kasar banget yang mereka ngomongnya, aku ga suka" kata Gilang
"Emang begitu, aku sih wajar aja mereka asik, gapapa kamu ga suka lagian kamu cuma boleh suka aku doang lang hehehe" Jawab Desty dengan kekehan kecil
"Aku juga ga suka sama kamu" ucap Gilang datar
"Ha apa? Ga suka? Kok gitu sih ih" jawab Desty
Desty terdiam, jawaban Gilang membuat dia kesal, bagaimana tidak? dengan santainya dia menjawab seperti itu
"Tapi aku Sayang sama kamu, kata orang suka itu cuma perihal tertarik atau nafsu pada fisik sesaat, kalau aku suka sama kamu karna cantik trus kamu tiba-tiba jadi mirip Aspal gradakan, berarti rasa suka aku udah ilang dong? Kan kamu udah ga cantik, atau tiba-tiba aku buta dan ga bisa liat wajah kamu, bisa aja semuanya ilang karna sifatnya yang cuma sesaat"
Jawaban Gilang tersebut membuat Desty menoleh, tidak habis pikir pacarnya yang kaku dan bicara seperlunya ini bisa bicara panjang lebar seperti ini?
"Tapi kalo aku sayang sama kamu karna hati aku yang minta, mau kamu kayak gimana pun keadaannya aku bakal tetep sama kamu terus ga akan ada yang namanya rasa sayang udah habis" Lanjut Gilang, lalu memarkirkan mobilnya kedalam rumahnya
"Turun sayang jangan speechless gitu denger aku bilang gitu" Ucap Gilang
Membukakan pintu untuk Desty disertai senyuman menggodanya
Desty yang baru tersedar dari lamunannya pun bingung, kenapa Gilang mengajaknya kesini? Batinnya, ah dia lupa bilang pada Gilang bahwa dia ingin pergi bersama teman-temannya
"Lang kita kok kerumah kamu? Aku mau pergi sama teman-teman aku, aku ga bisa mampir Lang " jelas Desty
"Kamu ga bilang aku sih, bilang sama teman-teman kamu, kamunya aku pinjem dulu besok aku balikin lagi ke mereka hehe" ucap Gilang disertai senyuman manis khas miliknya
Baru saja Desty ingin protes namun, tiba-tiba saja ada sesuatu yang menempel di bibirnya, lembut dan hangat rasanya, Desty yang terkejut akan tingkah laku Gilang pada saat itu hanya bisa terdiam mencerna semua kejadian yang sedang dia alami
"Mphh. La.... Lang! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Novela JuvenilTakdir yang mempertemukan kita Takdir yang membawa kita ke jalan ini Takdir yang memberikan kebahagiaan kepada kita Takdir pula yang membuat kita menangis Lalu, apakah kita akan menyalahkan takdir? Apa Takdir yang mengkhianati kita? Atau kita yang t...