Salju turun dengan begitu lebat, udara dingin di kota Seoul semakin menjadi-jadi. Riana mengeratkan mantel bulu miliknya dan juga syal serta kupluk yang menghiasi kepalanya, tak lupa juga masker untuk menutupi sebagian wajahnya.
Gadis itu kini sedang mengunci pintu pagar rumahnya, ia hendak pergi kesupermarket, Baekhyun yang notabene managernya itu entah pergi kemana? Padahal persediaan makanan di kulkas Riana sudah habis. Hanya tersisa dua biji Roti tawar yang sudah menjamur dan sebotol yogurt. Mau tak mau, Riana harus berjalan sendiri tanpa pengawalan managernya yang super menyebalkan itu.
Riana kini masuk kedalam taksi yang sejak tadi sudah ia pesan untuk mengantarkan dirinya ke super market, karena tak mungkin juga Riana sekarang menggunakan Subway. Bisa-bisa kalau ketahuan ia akan di kerumuni oleh Fans.
20 menit kemudian, Riana sampai disebuah pusat perbelanjaan. Sebelumnya ia menyuruh supir taksi itu untuk menunggunya sampai selesai belanja.
"Paman, bisa tunggu aku berbelanja sebentar? Tak akan lama, aku hanya membeli kebutuhan rumah. Dan biarkan saja argo nya tetap hidup. Tak apa" ucap Riana dan bergegas mencari kebutuhan hidupnya.
###
"Lalu, apa yang harus gue beli sekarang?" Riana tampak berfikir, ia sedang di bagian sayur-sayuran sekarang.
"Kayaknya masak makanan indonesia seru, udah lama gue gak masak sendiri.. " gumam Riana lagi, yang pada akhirnya memebeli beberapa sayuran seperti wortel, kentang, tomat, dan lain sebagainya.
Sekarang ia berada di bagian cemilan, tangannya dengan enteng menyambar beberapa cemilan yang ia sukai seperti keripik kentang rasa keju juga rumput laut, sepertinya ia akan balas dendam karena Baekhyun mengabaikannya juga karena akhir tahun nanti ia akhirnya mendapat libur.
Selesai dengan berbagai cemilan dan juga sayuran serta daging ayam dan berbagai macam bumbu dapur, akhirnya Riana kembali kedalam taksi dan menuju kerumahnya.
Ditangannya kini sudah ada 4 kantung besar belanjaan. Ah.. ia sudah mirip seperti ibu rumah tangga rasanya.
Begitu ia turun dari taksi, Riana terkejut karena mendapati Oh Sehun, Kekasihnya yang sekarang menggigil kedinginan di pintu pagar rumahnya, segera Riana membuka pintu pagar dan rumahnya.
"Kamu kenapa gak masuk aja? Kan udah aku kasih tau passwordnya" kata Riana yang kini sudah menaruh belanjaannya di meja makan dan melepaskan mantelnya. Sedangkan Sehun kini mengekori Riana.
"Aku lupa password nya, Ri.. peluk aku dong. Dingin" Sehun mengusap-usap kedua telapak tangannya seperti Dance Super Junior, Sorry-Sorry.
"Astaga.. kasihan pacarku, sini Riana peluk" Riana meninggalkan cemilan yang belum ia masukkan kedalam lemari lalu beranjak pada Sehun dan memeluknya dengan sayang.
"Ya ampun.. tangan kamu masih dingin. Ayo kekamar aja, cuma dikamar yang ada penghangat ruangan soalnya" Riana menarik tangan Sehun menuju kamarnya dan menyalakan pemanas ruangan, sementara Sehun sudah berbaring di Ranjang milik Riana.
"Sini..aku kangen banget sama kamu" Sehun merentangkan kedua tangannya membuat Riana terkikik, gadis itu juga rindu Sehun. Pacarnya yang tampan dan menyebalkan, tapi ia mencintainya.
"Aku juga kangen kamu" Riana memeluk Sehun dan mengecup pipi lelaki itu singkat. Ia rindu moment ini. Ia rindu kebersamaannya dengan Sehun yang semakin langka karena kesibukan mereka masing-masing.
"Aku sayang kamu Riana" Sehun mendekap Riana erat, tidak biasanya Sehun mengutarakan isi hatinya secara gamblang.
"Aku juga sayang kamu Sehun. Sayang banget." Ujar Riana yang kini mendongakkan wajahnya menghadap Sehun.
"Oh ya.. kamu udah makan belum? Tadi aku beli bahan-bahan masakan Indonesia, aku kangen kampung halaman" Riana mencebikkan bibirnya membuat sehun gemas dan menggigit bibir itu pelan.
"Ayo kita masak, aku kangen masakan kamu" ucap Sehun dengan cengiran khasnya.
"Tapi lepasin dulu.. gimana caranya aku mau masak tapi kamu peluk terus kaya gini?" Riana memutar bola matanya malas
"Hehe.. abisnya anget" ujar Sehun tanpa dosa membuat Riana menjitak kepalanya pelan.
"Udah ah.. nanti kamu khilaf lagi"
###
Riana sibuk memotong-motong bahan masakan, ia akan memasak sop ayam, karena udara dingin, maka akan lebih asik jika makan-makanan yang hangat dan berkuah.
Sehun hanya memandangi tubuh bagian belakang Riana dengan seksama. Lelaki itu sibuk dengan pikirannya sendiri.
Bagaimana bisa ia harus melepaskan Riana? Gadis yang sangat ia cintai, gadis yang sederhana, terlihat anggun dan kuat disaat bersamaan. Gadis yang sudah mengisi hati nya selama ini. Entah sudah berapa ribu kali Sehun melafalkan kata "maaf, sorry, mianhae, gomenasai" di dalam hatinya.
"Ri? Perlu bantuan?" Tanya Sehun yang kini melihat Riana sedang mencincang bawang merah untuk di goreng.
"Udah, kamu disitu aja. Ntar yang ada kamu buat dapurku jadi ajang peperangan" canda Riana
"Hahaha, cukup goreng telur ceplok sama goreng ikan aja yang kaya perang. Goreng bawang doang gak akan bikin perang. Sini.. biar aku aja" kata Sehun dan akhirnya Riana mengalah, lalu menyerahkan bagian menggoreng bawang merah itu pada Sehun. Sedangkan ia kini mulai memasukkan wortel lalu kentang dan sebagainya kedalam panci.
30 menit kemudian, sop buatan mereka berdua selesai dimasak. Riana menaruh mangkuk berisi sop itu diatas meja makannya lalu mengambil dua buah piring dan sendok, lalu menyerahkan salah satunya pada Sehun.
"Hemm.. wangi.. kayaknya kamu ada bakat jadi chef deh" goda Sehun saat mencium aroma masakan Riana
"Haha, udah ah dimakan. Aku tau kamu nahan laper dari tadi" ujar Riana sambil menaruh nasi dipiring milik Sehun lalu dirinya.
"Coba di korea ada sambel trasi sama tempe goreng. Kayaknya menu makan kita hari ini bakal tambah spesial" gumam Sehun
"Sayangnya ini dikorea, bukan di Indonesia tuan Oh" cibir Riana. Dan mereka berdua pun makan dengan lahap.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
IN THE RAIN (OSH/PCY) [COMPLATE ✔]
أدب الهواةDalam hujan aku terisak, seolah alam kini ikut berpihak pada kesedihan yang ku alami... #454 dalam general fiction 8/12/17 #822 dalam general fiction 11/12/17 #840 dalam general fiction 12/12/17 #543 dalam general fiction 14/12/17 #544 dalam general...