Purpose (21)

673 60 12
                                    

PERINGATAN!!!
PART INI KHUSUS 18++
PEMBACA DI MOHON KEBIJAKANNYA

"Eoh? Yeobo, Jangmi dimana?", tanya Sungjae yang baru saja keluar dari kamar mandi. Pasti dia baru mencuci rambut, lihat saja air menetes dari ujung rambutnya yang basah itu.

"Tadi pergi dengan Seonho.", aku mengendus kesal saat melihat lantai basah. "Aigoo, suami ku. Kemarilah biar ku bantu"

Sungjae Side

Aku tersenyum, lalu duduk di depan istriku . Kami duduk berhadapan, perlahan Sooyoung membantu mengeringkan rambutku dengan handuk. "Yeobo", panggil ku.

"Heum?", Jawab Sooyoung seadanya. Aku menatap Sooyoung yang masih fokus dengan rambut ku. Selalu seperti ini, semakin lama semakin besar rasa cinta ku padanya. Setiap jam, menit, bahkan detik pun aku selalu mencintainya. Tak tau bagaimana hidup ku tanpa Sooyoung ku.

"Saranghae..." Sooyoung berhenti. Dia tersenyum. Dan aku jatuh cinta lagi lagi dan lagi padanya.

"Nado"

Flashback


Kami berada di dalam mobil saat ini. Setelah mengantar Seonho pulang, aku berniat mengantar Sooyoung pulang.

Sebenarnya lebih cepat dan efektif kalau mengantar Sooyoung dulu baru Seonho kan? Secara saja aku dan Seonho tinggal serumah dan apartemen Sooyoung dekat dengan sekolah.

"Oppa", Suara lembut Sooyoung memecah keheningan. Tanpa menatapnya, sudah pasti Sooyoung tau aku akan selalu mendengarkan. "Kau kemana saja? Apa kau sibuk? Beberapa minggu ini kau tak ada kabar."

Aku sempat berfikir, untuk menjawab jujur pertanyaan Sooyoung, bahwa sebenarnya aku tidak sesibuk yang Sooyoung pikirkan. Aku bahkan bisa makan dengan teratur, hanya saja saja aku tak sanggup untuk bertemu Sooyoung, sama seperti saat ini. Aku mengumpulkan semua keberanian ku, membulatkan tekat yang selama ini terabaikan oleh ketakutan ku.

"Oppa, apa kau membenci ku?"

"M.. Mwo? Aniya, Sooyoung-ah.", aku menepikan mobil ku. Saat ini hanya mendengarkan Sooyoung saja tidak akan cukup. 100% pikiran ku hanya ada Sooyoung. Bahkan hidup ku hanya di penuhi Sooyoung. "Jinjja, aniya. Jangan berfikir hal bodoh seperti itu."

"Lalu?", mata kami bertemu, aku bisa melihat mata Sooyoung memerah, urat leher Sooyoung menegang, ku rasa dia menahan marahnya. Tapi, dengan berengsek nya aku berfikir bahwa Sooyoung tetap cantik bahkan semakin seksi.

Ash gila diriku.

"Mianhae Sooyoung-ah", aku tak kuat menatap Sooyoung, kepala ku menunduk dalam. Sebisa mungkin mencegah mata ku untuk membangunkan iblis. "Sooyoung-ah, aku hanya takut. Aku membuat mu menunggu sangat lama. Aku yakin kau sudah tau perasaan ku padamu, aku juga tau apa yang kau rasakan untuk ku. Tapi, hanya saling tau tanpa mengungkapkan tidak akan mencegah hal buruk itu terjadi."

"Hal buruk?"

"Aku takut kau pergi dari ku Sooyoung-ah, terlebih guru olahraga itu selalu mengikuti mu kemana saja, dia suka padamu bahakan dengan terang terangan.", bukan hanya kepala ku yang menunduk dalam, harga diri ku sebagai laki laki sejati juga menunduk, saking dalamnya sampai jatuh terjungkal. "Yeri dan Seonho tidak cukup, aku sendiri juga sudah menyadarinya. Kau saja yang terlalu naif, sampai tak sadar dia tertarik pada mu. "

Reply Me 2013 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang