catatan hati seorang wannable • wanna one

bahagiaku

aku selalu ingin bertemu dengan idolaku. tapi dulu aku masih terlalu kecil.

sekarang aku berada di usia yang kira-kira sudah memenuhi persyaratan. aku juga menemukan idola yang benar-benar ingin aku temui sampai mau mati rasanya kalau tidak bertemu saat mereka masih bersebelas itu juga. iya, wanna one.

seperti yang diketahui, mereka akan berpisah desember tahun depan. tidak ada waktu lagi bagiku, hanya tahun depan. aku benar-benar sedih.

aku fans yang hanya bisa mencintai, tidak bisa memberi. untuk diriku saja sudah sulit untuk melakukan apa-apa apalagi untuk idolaku yang akan dikekang sana-sini oleh orang-orang, dibilang: "dasar gila, buat cowok korea aja sampe segitunya?"

aku sesungguhnya sangat bahagia saat mereka bahagia. melihat senyum mereka, aku benar-benar sudah bahagia.

jika ada orang yang sadar kalau aku sempat depresi pertengahan tahun ini—bulan 6 atau 7 tahun 2017, mungkin kamu orang yang sangat peka atau kamu adalah diriku sendiri. aku benar-benar sempat depresi berat sampai punya pikiran bunuh diri yang lumayan kuat dan sempat melukai diriku sendiri. terlalu banyak beban yang tak bisa kusebutkan satu per satu saat itu. banyak masalah, banyak hujatan. memang di jaman yang sekarang ini, tidak butuh tikaman untuk membunuh seseorang.

aku selalu tersenyum dan terlihat bahagia, memamerkan lesung pipi yang aku sendiri juga suka. tapi, aku benar-benar ingin mati saat itu. aku merasa tidak ada lagi yang perlu dikejar, tidak ada lagi yang perlu dipertahankan, hidupku itu sia-sia. bahkan punya tanggung jawab besar sebagai ketua osis bukan apa-apa lagi karena aku juga seperti tidak dihargai apalagi dibutuhkan. pandangan buruk dan ketidak pedulian seseorang terhadapku itu melukaiku lebih dari apapun.

untungnya, aku masih cukup waras untuk bertahan hidup. lalu saat itu aku menemukan banyak drama korea yang memotivasi hidupku, aku juga bertemu BTOB yang sangat lucu sehingga aku selalu tersenyum ketika melihat mereka. ada juga SEVENTEEN yang membuatku memikirkan mereka terus-menerus sampai aku hampir gila karena virus mereka yang mulai merekah.

saat itulah aku mulai tertarik pada WANNA ONE tanpa sengaja. aku memang dari dulu ingin sekali menonton Produce 101 tanpa tahu hasil debut mereka siapa. saat aku jadi sering mendengar wanna one saat menonton seventeen di youtube, aku jadi berpikir, "ah jangan-jangan dia dari produce 101." jadi aku memutuskan untuk menonton Produce 101 Season 2 dan tiba-tiba terpikir, "AH! JANGAN-JANGAN ITU I.O.I! Hasil Season 1 mereka!" dan ya, itu benar. I.O.I yang telah berpisah terbentuk melalui Produce 101 juga, dan begitulah aku tahu resiko yang akan aku dapatkan setelah menjadi seorang Wannable.

tapi aku malah keras kepala dan mulai mencintai mereka seiring aku menonton Produce101 S2. apalagi seorang Park Jihoon yang baru aku sadari saat dia melakukan wink yang sangat sempurna. pertamanya aku nggak sadar pas nge-stan park jihoon tapi lama-kelamaan aku baru sadar kalo ultimate bias-ku dua-duanya bernama Jihoon!—wanna one park jihoon & seventeen lee jihoon (woozi). mereka juga punya kesamaan yaitu sama-sama cute tapi manly, ya kan?

lalu, ada kang daniel yang punya gigi lucu, ong seongwoo yang punya bom visual, lee woojin yang baby face dan merupakan peserta termuda, lee daehwi yang sangat-sangat bertalenta, takada kenta yang punya charm tersendiri, yoo seonho si ayam kecil, bae jinyoung yang wajahnya kecil... dan masih banyaaaak lagi, aku mencintai mereka semua. mungkin aku awalnya tidak terlalu tahu mereka yang malah akhirnya jadi tim debut karena aku belum terbiasa dengan wajah orang korea saat itu. aku bahkan tidak mengenali ha seongwoon alias fairy ha dan memanggil dia hotshot sunbae-nim HAHAHA dan tiba-tiba dia sekarang menjadi bias wrecker-ku! (walaupun semua member wanna one adalah bias wrecker-ku, sih). aku juga lebih suka seonho daripada lai guan lin dari cube, si duo byeongari itu. kim jaehwan juga aku hanya tahu kalau dia, "wah, si jago nyanyi!"

aku tidak sadar kalau aku sudah jatuh terlalu dalam. aku sudah gila dibuat mereka. tapi, banyak positif yang membuatku bersyukur mengenal mereka. aku jadi punya banyak cita-cita dalam hidup—cita-cita mengoleksi album, cita-cita bertemu mereka, cita-cita menikahi park jihoon *eh. mereka juga membuatku sangat bahagia, walaupun aku selalu dibilang gila karena membuang uang hanya untuk mereka. tapi, itulah bahagiaku...

vomments yuk ;D