Part 4

7.2K 259 1
                                    

   Happy reading

Tak terasa hari ini adalah hari pernikahan Doni dan Aisyah. Ya pernikahan yang berawal dari perjodohan. Kini para perias sudah berada di kamar Aisyah guna merias Aisyah. Penata rias tidak kesulitan dalam merias Aisyah karna pada dasar nya Aisyah itu sudah cantik sehingga hanya perlu polesan sedikit saja untuk menjadikan Aisyah semakin cantik bak bidadari.

Di depan cermin di dalam kamar nya, Aisyah terus memandangi pantulan diri nya. Ia tak menyangka kurang beberapa jam lagi akan menyandang status baru yaitu sebagai istri dari Doni Styawan Hendrato seorang yang sangat dingin.

Kini di tubuh Aisyah sudah melekat kebaya muslimah berwarna putih dengan sedikit manik-manik yang dipadukan dengan hijab syar'i dan di tambah dengan mahkota kecil di atas kepala nya semakin menambah aura kecantikan yang Aisyah miliki. Semua orang yang melihat Aisyah akan mengira kalo Aisyah merupakan seorang bidadari yang turun dari langit.

Zahra masuk ke dalam kamar Aisyah untuk melihat sahabat nya itu. Zahra terdiam di ambang pintu kamar Aisyah, Zahra sampai bengong melihat Aisyah sahabat nya itu sangat cantik dan anggun bak bidadari.

"Zahra" panggil Aisyah karena melihat Zahra yang tetap diam di ambang pintu.

"Eh..iya Aisyah" jawab Zahra yang telah tersadar dari lamunan nya.

"Kamu kenapa Ra kok dari tadi kamu bengong sih" tanya Aisyah penasaran.

"Aku terpukau melihat kamu Syah. Sumpah kamu itu cantik banget bak bidadari lho Syah" jawab Zahra.

"Mulai deh Ra, kamu itu bisa aja kalo masalah puji-puji aku" ucap Aisyah sambil mencubit kedua pipi Zahra saking gemes nya melihat tingkah sahabat nya itu.

"Sakit tau Syah. Aku itu gak bohong. Suwer deh" ucap Zahra sambil mengangkat tangan kanan nya dan jari nya membentuk huruf v. Aisyah hanya tersenyum melihat tingkah sahabat nya itu.

Bunda masuk ke dalam kamar Aisyah untuk memeriksa putri nya itu. Saat masuk ke dalam kamar bunda tak percaya melihat Aisyah, rasa nya baru kemarin Aisyah kecil sekarang dia akan menikah dan menjadi milik suami nya.

"Aisyah" panggil bunda.

Aisyah menoleh ke arah bunda nya
"ada apa bun" tanya Aisyah.

"Enggak kok, bunda hanya ingin menemani dan melihat putri bunda yang cantik ini".

" bunda bisa saja" ucap Aisyah dengan tersenyum.

" kamu sudah siap nak" tanya bunda

" insyaallah sudah bun" jawab Aisyah.

Aisyah bangkit dari duduk nya dan memeluk bunda nya.

" maafin Aisyah bun selama ini Aisyah banyak salah sama bunda" ucap Aisyah air mata nya mulai lolos satu persatu.

" Aisyah belum bisa jadi anak yang berbakti sama bunda dan ayah, Aisyah udah banyak nyusahin bunda sama ayah".

"Aisyah sayang insyaallah kamu jadi anak yang baik buat bunda sama ayah, sekarang yang kami mau cuma kamu harus nurut dan berbakti sama suami kamu seperti kamu berbakti sama bunda dan ayah " ucap bunda sambil mengelus punggung Aisyah.

Aisyah hanya mengangguk dan tersenyum pada bunda nya. Kini semua keluarga sudah berkumpul dalam acara ijab qabul. Aisyah yang ditemani bunda dan sahabat nya Zahra hanya bisa menyaksikan dari layar tv yang sudah dipasang di dalam kamar Aisyah.

Dari layar tv tersebut terlihat Doni sang mempelai laki-laki mengenakan baju yang berwarna senada dengan kebaya Aisyah dan di tambah lagi dengan kopiah putih di atas kepala nya, membuat Doni semakin gagah dan tampan.

Dan kini tiba saat nya ijab qabul dimulai. Aisyah yang tengah berada di dalam kamar sangat tegang dan gelisah, melihat Aisyah tegang bunda segera menggenggam tangan putri nya itu berusaha untuk menenangkan nya.

Doni langsung menjabat tangan ayah Aisyah untuk mengucapkan ijab qabul.

"Bismillahhirohmannirohim.
Doni Styawan Hendrato bin alm Abraham Hendrato saya nikah kan engkau dengan anak kandung saya Aisyah Nuha Zahira binti Muhammad Faisal Prasetya dengan mas kawin uang tunai 100 juta dan seperangkat alat shalat dibayar tunai " ucap  Faisal lantang.

"Saya terima nikah nya Aisyah Nuha Zahira binti Muhammad Faisal Prasetya dengan mas kawin tersebut di bayar tunai " balas Doni dengan satu tarikan nafas.

"Semua saksi sah " ucap pak penghulu.

" sah "

" sah "

"Alhamdulillah " ucap mereka semua setelah membaca doa.

Seketika itu pula air mata Aisyah turun mengenai pipi tirus nya. Air mata tersebut bukan air mata kesedihan melainkan air mata kebahagiaan karna dia telah menjadi seorang istri.

"Selamat ya nak akhirnya kamu sekarang sudah resmi menjadi seorang istri " ucap bunda sambil memeluk Aisyah erat.

"Dan kamu harus jadi istri yang sholehah dan penurut untuk suami mu ya nak " tambah bunda sembari melepaskan pelukan nya. Aisyah hanya mengangguk dan tersenyum.

Kini giliran Zahra sahabat nya memberikan ucapan selamat kepada Aisyah. " selamat ya Aisyah sahabat ku tercinta semoga keluargamu kelak menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warohhmah " ucap Zahra sambil memeluk Aisyah.

"Aisyah sekarang yuk kita turun. Kasihan tuh suami mu nunggu di bawah " perintah bunda yang diangguki Aisyah.

Aisyah turun ditemani oleh Zahra dan bunda nya. Saat berada di tangga semua orang menatap Aisyah, mereka semua kagum dengan kecantikan Aisyah yang bak bidadari itu. Sedangkan Doni menatap Aisyah dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kini Aisyah sudah duduk di samping Doni, selanjutnya Doni memasangkan cincin ke jari manis Aisyah dan begitu sebalik nya. Kemudian Aisyah mencium punggung tangan Doni. Doni tidak mencium kening Aisyah, dia hanya menatap dingin Aisyah.

"Doni cium kening istri mu masak kamu cuekin sih " perintah kakek Hendrato. Mendengar itu Aisyah hanya menunduk malu.

Akhir nya mau tidak mau Doni mencium kening Aisyah dan itu pun tidak lama. Selanjut nya kedua mempelai menandatangani surat-surat yang berada di atas meja.

Di rumah Aisyah hanya tersisa kakek Hendrato, kakek Prasetya, ayah, bunda, Rayhan, beserta Aisyah dan sang suami karna para tamu semua nya sudah pulang. Aisyah segera bergegas naik ke kamar untuk bersih-bersih dan selanjutnya istirahat karena malam nanti resepsi akan diadakan di sebuah gedung.

Doni sudah naik ke kamar duluan meninggalkan Aisyah, Doni sangat bersikap dingin dan cuek kepada Aisyah.

Sampai di depan kamar Aisyah ragu untuk masuk ke dalam.  Aisyah membuka pelan pintu kamar. Pandangan Aisyah mengelilingi seluruh penjuru kamar mencari keberadaan Doni.

"Kok gak ada sih " ucap Aisyah

Dari kamar mandi terdengar suara seperti orang mandi pastilah itu Doni. Aisyah duduk di tepi ranjang menunggu Doni keluar dari kamar mandi. Doni sudah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan kaos putih polos dengan celana hitam pendek. Rambut nya yang dibiarkan basah membuat Doni semakin tampan.

Detak jantung Aisyah berpacu sangat cepat. Untuk menetralisirkan jantung nya Aisyah segera masuk ke kamar mandi dengan cepat. Doni yang menatap tingkah Aisyah itu hanya acuh dan cuek.


Maaf gak jelas cerita nya.....
Masih pemula mohon dimaklumi....
Jangan lupa kasih vote, saran dan komentar nya.......
Dan jangan lupa follow author nya pasti akan di follback kok.....

Istri SolehahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang