Matematika

1K 128 42
                                    

✔➕➖✖➗🕧🕓🕟🕛❌❎✅

Seokjin P.O.V

"Nah, jadi kalau ditambahkan 250 lalu kalian bagi dengan jumlah......."

'Hemfth, mamah tadi masak apa ya? Tadi sih baunya kaya omelet, tapi ada bau daging juga. Duh, jadi laper kan'

"Kalau sudah dapat hasilnya, tinggal dikurangkan lagi.........."

'Ah, iya, aku lupa hari ini harus kembalikan buku perpus, fyuh untung tadi bawa bukunya.'

"Nah yang nomor dua ini lebih gampang kok, kalian harus baca soalnya dulu, teliti yaa.........."

'Yey, harinya gerimis. Pasti hari ini kita gak ke lapangan deh, paling cuma bahas buku di kelas.'

"Sudah bisa semua kan? Jadi......"

'Wah, aku suka langitnya, suasananya, hemmh.. Tenang, damai, sejuk, ditambah suara gemerintik hujan, lah aku malah ngantuk kan'

"Seokjin!!!!"

Teriak bu guru dan aku langsung terjatuh dari kursiku karena terlalu kaget. Ah, ya ampun, penyakit kagetan ku ini....

Dan semua anak di kelas menertawakanku dengan puas. Bahkan ada yang sampai berguling memegangi perutnya, dan itu, Yoongi.

"Kamu ya! Lagi-lagi melamun di kelas! Ayo sini, maju ke depan!" pinta bu guru. Kedua tangan bu guru di pinggang. Duh, firasat buruk nih. Padahal kan aku cuma melamun, gak tidur kok.

Akhirnya, dengan langkah gugup, aku maju ke depan kelas mendekati bu guru. Bu guru itu galak banget. Aku aja gak berani liat matanya, jadi cuma liat sepatu tingginya aja yang kayanya udah agak usang, aku khawatir bu guru bisa jatuh kalo sering pakai sepatu itu.

"Kamu itu ya! Sudah berapa kali saya tegur kamu jangan melamun! Sudah tau ini matematika, pelajaran sulit kan? Mau ibu hukum kamu ya?" tanyanya lagi, bukan bentak sih lebih tepatnya.

"Eng, s-saya bu-bukan begitu bu, m-maksud saya,... Itu, anuu..." jawabku gagap lagi. Kalau gugup pasti gagap, mama tolong aku...

"Haha haha hahahaa..."

Aku bisa dengar seisi kelas tertawa lagi. Kenapa ya, banyak orang yang senang di atas penderitaan orang lain? Hemm,, itu sama kaya judul artikel yang aku baca di koran ayah tadi pagi.

"Anu itu, anu itu lagi! Sudah, nih saya kasih soal di papan tulis. Kamu harus kerjakan dengan benar! Kalau salah, tunggu di luar kelas dan temui saya nanti di ruang guru!" tutur bu guru lalu bu guru nulis soal mtk yang panjang banget di papan tulis.

Aku nungguin aja. Gak berani ngapa-ngapain tuh. Liat yang lain di belakang aja gak.

"Eh, taruhan deh. Si gembrot bau ketek itu pasti gak bisa, haha." ucap salah satu murid.

Ih, aku gak bau kok. Cuma sering keringetan ajah. Mereka gak sadar apa kalo aku bisa dengar?

"Nah, ayo sekarang kerjakan. Yang lain lihat yah, begini nih jadinya kalau tidak perhatikan saya dengan baik. Ayo, cepat, nih spidolnya!" pinta bu guru dengan mimik wajah yang kayanya ngeremehin aku gitu.

Hah? Ini soalnya? Sepanjang ini cuma segini doang? Ups, hehe bukannya sombong sih, tapi mtk itu loh, pelajaran paling gampang bagi aku.

Lah, ini tapi kok kayanya soalnya salah deh. Masa hasilnya minus dan koma sih?

"Enh, bu guru, emh, ini bu,"

"Apa? Kenapa lagi? Ini apa? Kamu gak bisa?"

"Buk-khan bu, soalnya bu, kayanya salah deh bu....." aduh aku makin dag dig dug pas ngomong gitu.

It's Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang