Siapa sih dia ?

62 31 8
                                    


          Di malam hari, Cyla sedang chatting dengan Sherly di kamarnya. Mereka sedang membicarakan tentang Arlath. Sebenarnya Cyla sangat penasaran dengan Arlath karena saat melihatnya dia merasa melihat seseorang yang misterius. Dan Cyla suka dengan hal yang misterius, jadi dia mencoba untuk memecahkannya seperti teka-teki buku yang penuh di rak bukunya.

"Sher, cowok yang tadi gue omongin di lo itu...orangnya emang kayak gitu ya ???" Tanya Cyla.

"Mana gue tahu, gue bukan adiknya dia trus bukan temennya juga. Btw, pas gue nanya - nanya ternyata namanya bukan Arlath tapi...tapi...tuh kan gue lupa lagi. Bentar ya...gue nanya lagi sama Sinta" Jawab Sherly.

"Lo kayaknya beneran harus konsultasi ke dokter deh Sher" ucap Cyla.

"Ih...biasa aja kali, palingan juga cuma hari ini. Btw, pas banget nih, Sinta udah bales chat gue. Dan kata si Sinta, namanya itu Reihan Ravael Fiqri. Emang kenapa sih ??? Dari tadi perasaan lo bahas dia terus" Ucap Sherly penasaran

"Gak sih...Btw, besok ada PR gak ???" Tanya Cyla.

"Eh..kok langsung nanya PR sih ?! Jawab dulu dong pertanyaan gue yang tadi... atau jangan - jangan lo mau alihin pembicaraan nih ?! Hm..gue mulai curiga sama lo nih.." ucap Sherly dengan sedikit nada mengintrogasi didalamnya.

"Ih...apaan sih Sher, gak kayak gitu tau" jawab Cyla cepat dengan nada setengah malu.

"Terus kalo gak kayak gitu, kayak gimana. Gue jadi tambah curiga deh sama lo. Kayaknya beneran ada apa - apa nih. Ngaku aja, gak apa-apa kok" ucap Sherly.

"Lo jatuh cinta pada pandangan pertama ya ? Atau lo diancem sama dia ?" Ucap Sherly mencoba menebak - nebak.

"Sebenarnya gue cuma kepo sama dia, soalnya orangnya kayak agak misterius and dingin gitu" jawab Cyla dengan jujur.

"Demi upin ipin yang awet muda, lo bikin gue jadi kepo banget tapi ternyata cuma ini" ucap Sherly setengah sebal karena jawaban yang diekspektasikannya tidak sesuai dengan realita yang ada.

"Hehe... sorry. Emang lo ngarep apa ?! Balik gue yang jadi kepo nih !" ucap Cyla dengan sedikit penasaran.

"Gue cuma pikir lo suka sama tuh orang dan gue juga pikir lo nanya namanya cuma buat bahan nge-stalk. Eh...tau-taunya cuma kepo" sebal Sherly karena merasa ekspektasinya yang indah telah buyar karena realita yang harus dihadapinya bahwa Cyla itu hanya kepo tentang Reihan si kakak kelas.

"Lo kebanyakan ekspektasi sih. Makanya ekspektasi itu jangan jauh - jauh, deket - deket aja supaya gak di-PHP-in sama ekspektasi lo sendiri" ucap Cyla dengan kata - kata sok bijaknya seperti kancil.

"Ya udah deh, kayaknya gue gak bisa menang kalo debat sama lo meskipun gue belum pernah nyoba" ucap Sherly mengalah.

                              ***

          Di sisi lain, cowok yang dibicarakan itu sedang memainkan gitar kesayangannya dengan lembut. Dia memainkan sebuah lagu dari One Direction salah satu Boy Band dari benua Eropa. Ya, dia menyukai lagu-lagu dari Boy Band tersebut terutama beberapa lagunya yang energic, seperti Drag Me Down. Tak lama setelah itu, terdengar suara dari bawah yang memanggil namanya.

"Kak Rei....sini, turun makan malam dulu" ucap seseorang dari bawah.

"Iya bentar" jawab Reihan.

"Cepet napa, keburu dingin nih makanannya" ucap adiknya itu dengan sedikit mengomeli Reihan.

"Bentar bawel" jawab Reihan dengan sedikit judes.

          Begitulah kesehariannya di rumah dengan keluarganya. Dia memiliki seorang adik yang menurutnya sedikit menyebalkan. Tetapi, hanya adiknya itulah yang dapat membuatnya tersenyum dan tertawa lepas.

"Aku udah selesai" ucap Reihan datar.

"Ya udah, naik aja sana" ucap adiknya dengan omelan yang sudah sedikit meredah.

                              ***

          Keesokan harinya di kantin sekolah, Cyla dan Sherly kembali membicarakan Reihan.

"Eh Sher, gue balikin mangkok bu kantin dulu ya" Ucap Cyla.

"Ya udah sana buruan" ucap Sherly.

          Setelah itu, Cyla pergi untuk mengembalikan mangkuk bu kantin. Tetapi, ketika membalikkan badan, ia tanpa sengaja menabrak seorang lelaki, dan ternyata lelaki yang ditabraknya itu adalah Raihan.

"Eh, sorry sorry, gue gak liat ada orang" ucap Cyla memohon maaf.

          Reihan hanya menengok malas melihatnya. Kemudian pergi meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Sementara itu, Sherly membulatkan mata dan mulutnya melihat kejadian yang baru saja terjadi di depan matanya.

"Tuh orang kenapa sih ? Btw, lo kenapa sih Sher ?" Ucap Cyla.

"Cyl, lo gak sadar apa ? Itukan si kakak kelas yang lo bicarain dari semaleman" Ucap Sherly keheranan.

"Yang bener ??? Lo boongkan !? Kalo iya, mampus gue" Ucap Cyla tak percaya.

"Ya emang lo mampus!" Ucap Sherly pada Cyla.

"Terus gimana dong?! Gue kan anak baru, trus kalo gue ngebuat masalah sama kakak kelas gimana ?!" Tanya Cyla dengan sedikit panik

"Tapi kayaknya lo bisa santai aja kali Cyl, dia juga gak
hirauin lo. Ya harusnya sih fine-fine aja dong ya !?" ucap Sherly ringan.

"Ya udah, lupain aja lah" ucap Cyla mengubah 180° ekspresinya dari panik menjadi santai.

"Tapi syukur deh, mangkoknya gak jatoh" Ucap Sherly

"Lah... lo ini bukannya mikirin gue yang untungnya gak dimarahin malah mikirin mangkoknya" Ucap Cyla keheranan mendengar ucapan Sherly.

"Ya udah, yuk balik ke kelas keburu belnya bunyi" Ucap Sherly.

          Seperti biasa, mereka pasti akan berkeliling sebentar kemudian masuk ke kelas. Dan saat mereka berkeliling, entah kenapa mereka selalu berpapasan dengan Reihan di jalan. Dan Cyla memanfaatkan saat itu untuk benar - benar meminta maaf pada Reihan karena telah menumpahkan sisa kuah baksonya pada jaket Reihan.

"Kak Rei, aku minta maaf ya, udah numpahin kuah baksonya tadi" ucap Cyla merasa bersalah dan mendadak kata - katanya berubah sedikit formal.

"Gue maafin, tapi dengan satu syarat" ucap Reihan yang tanpa sadar ada sedikit senyumaan yang mengembang di wajahnya ketika melihat wajah Cyla yang seperti kucing meminta makan.

"Apa tuh ka ?!?!?! Aku bakal lakuin semuanya yang kakak suruh kok. He...he..." Ucap Cyla dengan percaya diri yang berlebihan dan membuat Sherly yang tadi hanya berjarak semeter menjadi lebih dari lima meter darinya. Hal tentu saja karena suaranya yang terlalu lantang menarik perhatian beberapa siswa siswi yang ada di sana dan membuat Sherly berpura - pura duduk sambil membaca buku yang entah darimana datangnya, tetapi sebenarnya ia sedang menguping pembicaraan Cyla dan Reihan.

"Lo harus jadi pesuruh gue selama seminggu" Ucap Reihan datar.

"What !!!"Ucap Cyla dan Sherly bersamaan yang shock berat mendengar perkataan Reihan. Dan kembali membuat siswa siswi yang ada di sana melihat ke arahnya lagi, tapi kali ini dengan sorot mata yang lebih tajam dan kali ini dengan Sherly yang ikut dipelototi.

"Lo bisa mulai besok. Pas jam istirahat, lo bisa cari gue di taman belakang sekolah" ucap Reihan datar. Kemudian ia berjalan perlahan meninggalkan dua cewek yang masih membulatkan mata dan mulutnya melihat kepergiannya.

Jangan lupa vote, share dan komennya
😉

         

CylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang