FWY - 19

5.1K 397 5
                                    

Vote!

Terimakasih untuk pernah mengisi hati ini, lalu kembali pada pemilik sebenarnya -Nna
(demi apa gw lagi baper)

🌱🌱🌱

Mall pagi hari ini sangat ramai, mungkin karena hari libur. Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat belanja tiga perempuan berbeda generasi yang sedang berada dalam sebuah etalase yang menjual berbagai macam tas dan sepatu.

Masing-masing dari mereka membawa dua kantong belanjaan. Padahal baru satu jam mereka berkeliling.

"Mah, ini bagus nih. Sepatu sekolah Sav udah kusam ih." ujar Saviola sambil mengangkat sepatu kets bewarna hitam.

"Loh? Kan udah dibawain Abang, Sav?"

"Itu kan beda Mah, itumah yang flat. Kalau ini tuh dipake hari Jumat, kalau pakai baju olahraga. Kan nggak matching kalau olahraga pakenya flatshoes?"

"Hedeuh! Ya udah deh, tapi pakai uang kamu ya? Kan kalau keperluan sekolah Papa kamu yang kirim."

Saviola sedikit mendesah. Gadis muda cantik di sampingnya tertawa mendengar interaksi anak dan mama itu. Seperti kakak-beradik saja.

Mereka keluar setelah membayar belanjaan, tentunya kantong belanja mereka bertambah masing-masing satu.

"Kamu mau beli apa lagi, Kay?" tanya Ranti.

Kayla menunjuk letak food court yang tak jauh dari mereka berada "Makan bentar ya, Ma? Lapar nih keliling-keliling."

"Ya udah deh, kita makan." kata Ranti sedikit geli lalu menuntun dua gadis muda itu ke food court yang ditunjuk oleh Kayla tadi.

Suasana yang ramai tidak mengejutkan mereka. Untunglah masih ada satu meja kosong di pojok belakang, kebetulan itu tempat favorit Kayla dan Samudera.

Tempat itu sangat strategis menurut mereka. Dari situ kita bisa melihat keindahan kota dari balik jendela kaca yang sangat besar.

Apalagi jika sudah malam, lampu-lampu sangat indah jika dilihat dari atas sana.

"Kakak sering ke sini ya?" tanya Saviola heran ketika melihat Kayla yang akrab dengan pelayannya.

"Iya, biasa sama temen atau sama Axcello."

Saviola bergumam mendengar jawaban dari Kayla. "Pantes," Setelah itu ia sibuk dengan ponselnya lagi.

Jadilah Ranti dan Kayla yang mengisi percakapan.

"Mama seneng deh bisa belanja bareng lagi sama kamu. Kamu sih, jarang dateng."

Kayla tersenyum, "Maaf Ma."

"Loh kok maaf sih? Enggak kok, bukan salah kamu." Ranti menatap Kayla "Kamu tahu nggak? Selama itu si Cello jadi berubah. Lucu deh kalau ingat dia. Mama nggak nyangka anak mama itu sudah besar."

"Besar tapi masih childish ya Mah?" timbrung Saviola tanpa menoleh ke Ranti.

"Iya bener. Masa waktu itu Mama ngeliat dia nangis di kamar mandi. Sebenarnya ini nggak boleh sih nyebarin aib anak sendiri, tapi mau gimana? Mama gemes banget sama Cello." kekeh Ranti geli.

"Iya ma?"

Kayla suka pembicaraan seperti ini. Pembicaraan yang berhubungan dengan Samudera dan ke-begoannya yang tidak pernah ia tampilkan kepada orang-orang baru.

"Iya, dia curhat sama Sim-Simi lagi. Dodol banget ya anak Mama? Terus habis itu dia telepon Papanya, tanya bahaya ngerokok. Terus Papanya jelasin deh, eh dia malah takut sendiri terus nggak jadi ngerokok." Tawa Ranti mulai menguar, walaupun tidak terlalu kelas. Biasa, ibu-ibu sosialita.

"Tapi akhirnya tetep nakal, dia kabur ke bar terus pulang-pulang mabok. Curhat ke mama kalau kalian ada masalah. Dia sayang banget sama kamu, Kay." lanjut Ranti yang membuat lidah Kayla kelu. Ia hanya bisa tersenyum. Untung saja pelayan datang di waktu yang tepat membawa beefsteak pesanan mereka.

..

Cowok shirtless berambut cepak itu mengernyit ketika mendengar suara aneh dari balik pintu yang baru saja dilewatinya.

Rasa penasaran yang tinggi membuatnya dirinya kembali dan membuka pintu coklat dari kayu jati asli dengan foto-foto alay Samudera jaman dahulu.

"Astagfirullah Dek!!" pekik Althair histeris.
Pekikan cempreng itu membuat Althair terkejut. Tangannya hampir saja membuat laptop di atas perutnya terlempar.

"Lo nonton apa?" selidik Althair seraya memelototkan matanya membuat Samudera semakin gemetar.

"Anu Bang, ituloh anu.. Ah shit! Gue lupa kalau ada Lo."

"Berani-beraninya Lo nonton bokep terus nggak ajak-ajak gue. Film apa emang?"

Setelah itu Althair melompat ke kasur, berbaring tepat sebelah Samudera dengan Kaki kanan yang menindih kaki Samudra.

"Gue lupa, Bang. Oh iya ini 5sog. Asik bener njir!"

"Ha? Lo baru nonton? Gila kudet banget adek gue. Itumah udah gue tontonin dati awal taon, Lo gimana sih. Nggak mampu beli? Kenapa nggak minta gue? Gue punya, lengkap!" cerocos Althair serius.

"Enak aja Lo. Gue udah ada, tapi waktu itu ketawan Mama, jadi gue hapus. Daripada titit gue jadi taruhannya."

Tawa Althair meledak mendengar penjelasan Samudera yang sangat lucu baginya. Setelah itu mereka mulai menonton bersama.

Sesekali Althair menggoda Samudera dengan menjadi spoiler.

"Abis ini ceweknya di--"

"Bang Lo nggak asik ah! Jangan spoiler njing." Althair hanya mengangkat bahunya lalu melanjutkan menonton.

"Ah! Gue pengen kawin njir. Kapan ya?" gumam Samudera.

"Kawin pala Lo peyang! Awas aja Lo ajak Kayla kawin duluan, nikah dulu woy."

"ENGGAK LAH! Gue nggak akan sentuh dia sedikitpun, Bang."

"Tapi kalau Kay maksa, boleh sih." lanjutnya sehingga mendapatkan jitakan keras dari Althair.

"Awas aja Lo macem-macem. Denger yah!" Althair menatap adiknya itu dengan tajam "Kalo Lo berani macem-macem sama Kayla, gue nggak bakal segan-segan ambil dia dari Lo."

Samudera tidak terlalu terkejut mendengar itu. Dia malah terkekeh pelan, "Lo masih suka dia? Sorry Bro, She is mine. I will never hurt her."

"Ah sok an Lo! Inggris aja masih belepotan gitu minta kawin."

"Gak ada hubungannya. Walaupun Inggris gue belepotan, tapi skill gue nggak bisa diremehkan, Bang."

Sekali lagi Samudera merasakan jitakan keras dari Abang tersayangnya itu. "Otak Lo kayaknya harus dicuci, dek. Gue aja yang bertahun-tahun tinggal di luar nggak pernah mikir sekotor itu."

"Alah Bang! Padahal Lo udah cangkul-cangkul sana-sini kan?"

"Peak! Lo kalau ngomong kadang bener."

"Anjir! Fix, gue kasih tau Mama nanti." ancam Samudera membuat Althair sedikit gemas.

"Awas aj--"

"Kasih tahu apa?" ujar sebuah suara dari arah samping. Ranti berdiri di sana sambil bersidekap.

"Mama nih kayak tuyul aja, nongol sana nongol sini."

"Hayo! Mau ngomong apa tadi? Ayo Cel, laporin aja, jangan takut. Mama beside you kok."

"enggak Ma, katanya Abang mau kasih surprise ke Mama lusa kalau ulang tahun. Dia udah beliin Hermes loh, Ma."

Althair melotot memandang Samudera yang seenak jidatnya mengatakan hal itu. Apalagi melihat mamanya yang sudah jingkrak-jingkrak kesenangan

"Ya ampun Ta, nggak usah repot-repot kali. Tapi kalau udah terlanjur ya gimana? Mama kan nggak bisa nolak."

😂😂😂
demi apa! Gue jadi omes abis nonton 3 vlognya Aw*Karin


Fall With You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang