Woojin menggulingkan badannya kesana-kemari diatas kasurnya. Sesekali ia akan berhenti lalu menarik selimutnya agar menutupi dadanya dan mencoba untuk menutup matanya, sebelum ia kembali berguling gelisah.
Ia tak bisa tidur, padahal badannya sudah menjerit minta diistirahatkan. Entahlah, mungkin karena faktor terlalu lelah hingga rasa kantukpun enggan untuk menghampiri.
Woojin mendesah kasar lalu mendudukkan dirinya diatas kasur. Ia menatap seisi kamar yang remang-remang, terima kasih pada lampu tidur milik Jihoon, dengan kesal.
'Aku juga mau tidur seperti mereka semuaa!' Jeritnya dalam hati.
Woojinpun kembali menjatuhkan kepalanya keatas bantal, namun sayang perkiraannya sedikit meleset.
Alih-alih berbenturan dengan bantal, kepalanya malah menghantam kuat besi pembatas kasurnya.
Woojin menggigit bibirnya kencang, agar teriakannya tidak lolos dari mulutnya. Ia memegang kuat kepalanya yang mendadak pusing karena benturan yang tidak bisa dibilang pelan itu.
Kalau boleh jujur, Woojin sekarang rasanya ingin menangis saja.
Sudah tidak bisa tidur, terbentur pula.
Tak tahan dengan segala kesialan yang mengerubuginya, Woojinpun turun dari kasurnya dan segera melompat ke atas tubuh kekasihnya yang tengah tertidur lelap.
Woojin tak perlu berusah payah agar muat di kasur yang sempit itu, toh sekarang Woojin sudah berada dalam rengkuhan hangat Guanlin.
Ia menenggelamkan wajahnya pada dada Guanlin, berusaha mencari ketenangan diantara rasa pusing serta nyut-nyutan yang mendera kepalanya.
Woojin sedikit terkaget ketika ia merasakan usapan lembut dikepalanya. Yah, sepertinya ia membangunkan maknae kesayangannya itu.
"Maaf." ucap Woojin pelan.
Woojin bisa merasakan tangan Guanlin semakin erat mendekapnya.
.
.
.Tidur Guanlin sudah mulai terusik tatkala ia merasakan kebaradaan tubuh lain yang menginginkan agar terbaring bersamanya di kasur sempitnya.
Menyadari kalau tubuh itu tak lain dan tak bukan pasti milik kekasihnya, Guanlinpun menariknya agar ia bisa dengan nyaman ikut terbaring bersamanya.
Rasa kantuknya semakin hilang ketika ia bisa merasakan bagaimana Woojin menggenggam erat baju milik Guanlin erat-erat. Belum lagi kepala Woojin yang bergerak-gerak kecil di dadanya, membuatnya semakin tersadar.
Perlahan, dielusnya kepala Woojin lembut. Ia sedikit tak mengerti kenapa Woojin seperti ini, tapi satu yang dapat Guanlin yakini, hyungnya ini sedang dalam suasana hati yang tidak terlalu baik.
Guanlin semakin mengeratkan rengkuhannya ketika ia mendengar suara Woojin yang meminta maaf padanya.
"Kenapa hyung? Tidak bisa tidur?" tebak Guanlin asal, namun ia mendapatkan balasan berupa anggukan dari Woojin.
"Aku lelah, tapi tidak mengantuk. Lalu tadi kepalaku terhantam kasur, rasanya sangat pusing dan sakit." rengek Woojin tidak jelas, karena wajahnya masih enggan menjauhi dada Guanlin.
Guanlin tentunya khawatir mendengar ucapan hyungnya itu. Dengan lembut, ia mulai mengecupi seluruh bagian kepala Woojin. Tangannya tak lupa mengelus punggung Woojin, mencoba memberikan kenyamanan bagi orang terkasihnya itu.
"Dimana yang sakit? Sini biar aku usir sakitnya."
Woojin menjauhkan dada Guanlin agar ia bisa bertatapan dengan Guanlin. Dengan tangannya, Woojin menunjuk keningnya yang pusing serta belakang kepalanya yang masih nyut-nyutan.
"Ini! Yang ini sakit dan tidak mau hilang-hilang!"
Guanlinpun tersenyum setelahnya dan ia mulai mengecupi bagian-bagian yang ditunjuk Woojin, dimulai dari kening. Guanlin menciumnya sedikit lama, tak lupa tangannya yang bebas saat ini mulai mengelusi belakang kepala Woojin.
Puas mengecupi kening serta kepala Woojin, Guanlinpun mencium kedua pipi gembul Woojin.
"Tidur." ucapnya lembut, namun terkesan memaksa.
Woojin, yang mulai merasa mengantuk, semakin mendekatkan badannya dengan Guanlin. Guanlinpun menyambut Woojin hangat dalam rengkuhan eratnya, sembari tetap mengelusi kepala bagian belakang Woojin yang bisa Guanlin rasakan benjolannya sebagai akibat adu kepala dengan besi kasur.
Tak butuh waktu lama sampai Guanlin bisa mendengar dengkuran halus dari Woojin.
Tersenyum kecil, Guanlin meraih tangan Woojin, mencium lembut punggung tangan kekasihnya itu, sebelum ia tautkan dengan jari-jemari miliknya.
"Selamat tidur, hyung."
.
.
.
ENDHAI!
Kemaren ada si yg bilang mau slow update, tp tetep ae update hadehh:( maap lg pusing mikirin uas jd bawaannya mau nulis mulu, walau berakhir gaje:(
Yaulaya, dari pada jadi draft apdet aja walo gaje
Btw yg dialami Woojin itu sebenernya kisah pribadi, sayangnya dalam cerita asli gaada sosok Guanlin, jadinya nanggung sakit sendiri deh
Btw, HAPPY 7K+ READERS AND 2K+ VOTES╰( ̄▽ ̄)╭╰( ̄▽ ̄)╭
Aku sedikit tak menyangka ada yg mau baca ff fail bin gajelas bin cringey kaya gini dan divote lagi huhu tengkyoo ghais, i loph u all(❁'▽'❁)
Sekali lagi makasi semwaa, bhayy~
KAMU SEDANG MEMBACA
200% [Guanjin] lgl x pwj
Hayran KurguKumpulan drabble dari saat hubungan itu terbentuk sejak mereka masih bersama sebagai anggota member dari grup idol lelaki dengan 11 member sampai pada hubungan itu berakhir nantinya. Entah karena ingin berpisah ataupun lanjut kepada jenjang berikutn...