#1 in Words August 2018
#11 in Non-Fiction on 1 January 2018
#12 in Non-Fiction on 27 January 2018
#4 in Poems on 5 June 2018
This work was started on 15 December 2017.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Great Tapestry
My life is like a tapestry being weaved. The weaving never stops from the day I breathe my first breath to the day I breathe my last. In the beginning, the design is always completely unknown. I am just mere threads – when I am just a mere baby. But right then and there, He starts the seemingly impossible task – weaving something out of nothing. From then on, the Weaver never stops weaving. In His plan, the pattern hangs, only known to Him, what is to become of me. He delicately fashions me according to His fancy. Weaving surely and unceasingly He is.
At first, it is completely unknown what it is he is weaving. But as the days pass by, the real handiwork under construction comes about, little by little. The marvelous skill of the Weaver is surely beyond comprehension. The delicate beauty of the tapestry is a sight to behold – even incomplete as it is. He who brings about all kinds of situations in my life so that under those circumstances. He sets His fingers into motion, making a great tapestry out of my life. All the details, all the minute things He designs are of importance. Nothing comes about by chance. He makes me to the infinitesimally detail in accordance to His good will. Now if you look at me, I may look undone here and there, but I am sure you can see the design; even blurrily, still the design is distinct from the others. Just wait until the Weaver finishes; what a great tapestry I am to behold.
Hidupku seperti permadani yang sedang ditenun. Penenunan tidak pernah berhenti dari hari ketika aku menghirup nafas pertamaku sampai ke hari ketika aku menghirup nafas terakhirku. Pada ada awalnya, desain seperti apa aku ini tidaklah ketahuan. Aku hanya bentukan benang-benak belaka – ketika aku masih seorang bayi. Tapi saat itu juga, Ia memulai pekerjaan yang tampaknya tidak mungkin - menenun sesuatu dari ketiadaan menjadi ada. Dan Sang Penenun tidak pernah berhenti menenun. Dalam rencana-Nya, pola itu ada; hanya Ia yang tahu akan apa yang jadinya aku ini. Ia dengan hati-hati membuat aku sesuai dengan keinginannya. Dan Ia menenun pasti dan tiada henti-hentinya.
Pada awalnya, sama sekali tidak diterlihat apa yang sedang ditenunNya. Tapi seiring berlalunya waktu, karya nyata semakin hari semakin terlihat. Keterampilan Sang Penenun yang luar biasa tidaklah terselami. Keindahan permadani yang halus adalah pemandangan untuk dilihat dan dinikmati – walaupun belum sempurna dan lengkap. Ia mengijinkan aku melalui segala macam situasi dalam hidupku; melaluinya Ia menggerakkan jari-jari-Nya dan menenun, membuat permadani yang agung dari hidupku. Semua detailnya, semua hal yang Ia rancang sangat penting. Tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Ia membuat aku sampai ke detail yang sangat kecil sesuai dengan kehendak baik-Nya. Sekarang jika Anda melihat aku, aku mungkin terlihat hanya seperti corat-coret, tapi aku yakin Anda dapat melihat disainnya; bahkan walaupun masih kurang jelas, tetap saja aku yakin Anda dapat melihat karyaNya. Tunggu saja sampai Ia selesai; permadani agung akan nampak kelak.
