Haii guyss, nunggu lamaa? Maaf kemarin ke capekan jadi tertidurr wkwkw. Okelahh
HAPPY READING!!!
_____
Seketika ruangan diam yang berbunyi hanya sendok dan garpu yang beradu.
Beberapa menit kemudian, mereka selesai makan. "Kamu teman sekolah Bryan?" tanya Enid.
"Iya, saya teman sekolah Bryan,"
"Tidak biasanya ia memiliki teman wanita."
Alena tersenyum kikuk mendengar penuturan grandma Bryan.
"Lo mau pulang?" sambung Bryan. Sebelum ia menjawab pertanyaan grandma Bryan.
Alena mengangguk, " Iya, ini sudah malam," ucapnya.
Besok ajak orang tua kamu untuk makan malam bersama disini," ucapnya Enid
Alena mengerutkan dahinya, Bryan mengangakan mulutnya tidak percaya apa yang grandma katakan.
"Are you seriously?" ucap Bryan.
"Of course," Jawab grandma.
'Grandma sungguh membuatku kesal dan malu di depan Alena!' batinnya terucap.
_____
Tepat jam 7 malam, Alena merias wajahnya karena hari ini ia makan malam bersama keluarga Bryan, gugup? Tentu saja, iya sangat gugup. Tapi Enid memaksanya.
"Kak Al, apa kau sudah siap? Kami menunggu sejak tadi," teriak Rere dari bawah.
Alena mendengar teriakan Rere membuang nafasnya kasar.
Malam ini Alena sangat cantik memakai dress berwarna hitam selutu, tidak terlalu terbuka tetapi terlihat sopan.
Alena turun kebawah menemui keluarganya yang sudah menunggu lama, "Kak lama banget sih," ucapnya kesal. Alena tersenyum lalu mencium pipi Rere, "Jangan marah-marah dong," ucap Alena membujuk, kemudian Rere tersenyum.
Tiba-tiba terdengar suara bariton yang mengangetkan aku dan Rere.
"Al ayo kita akan terlambat," ucap beno papa Alena yang sudah menunggu di mobil bersama sang istri.
______
Satu jam mereka sampai di rumah Bryan, Bryan dan Enid menyambut dengan sopan dan senang hati.
Mereka masuk dan berjalan menuju ruang makan, makanan sudah siap sedia. Tapi mereka menunggu dua insane yang belum datang juga yaitu papa dan mama Brayn.
Sekitika ponsel milik Enid berbunyi menandakan seseorang menelponnya, Enid undur diri untuk mengangkat teleponnya.
"Halo, mengapa kau lama sekali datang?" tanya Enid to the point
"Maafkan aku ibu, perusahaan sedang membutuhkanku," jawab pria di sebrang telepon" tanya Enid
"What? Are you seriously? So, you go back to germany now?"
"No mom. I remain in indonesia, i've told my trust to overcome his company, only the company needs me more,"
Enid tampak menarik nafasnya lalu membuangnya, "Baiklah, selesaikan pekerjaanmu,"
"Thanks mom, aku akan cepat membereskannya. Kemudian memberi kejutan kepada Bryan."
Enid mematikan sambungannya lalu ia kembali ke ruang makan tadi. Yang sudah di tunggu-tunggu kedatangannya.
______
Delvin menekan tombol bel rumah Cecil, tampak rapi dari sebelumnya. Beberapa detik kemudian Cecil membuka pintunya. Ia melihat seseorang lelaki yang membelakanginya.
Cecil mendehem, kemudian pria itu membalikkan tubuhnya. Seketika Cecil mengerutkan dahinya dan memutar kedua matanya.
"Ayo cepat, kita akan menyelesaikan tugasnya," sahut Delvin tiba-tiba.
"Kalau begitu masuklah," balas Cecil.
"Not here,"
Cecil memutarkan bola matanya, "Oh ayolah, ini sudah malam, Delvin," ucap cecil dengan nada malas
Delvin menaikkan alisnya kemudian tersenyum, "Jangan banyak bicara," jawab Delvin, lalu menariknya pergi dari rumah tersebut.
"Oke, kali ini kau akan membawaku kemana, Delvin?" Tanya Cecil
Tapi Delvin hanya diam tak menjawab pertanyaannya.
_____
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di atas gedung yang sangat tinggi.
Terlihat Cecil menikmati pemandangan dari atas gedung ini, ia melihat jalanan dan orang-orang yang berlalu lalang seperti semut.
"Beautiful" gumamnya pelan tapi terdengar di telinga Delvin.
"Hey, duduk sini," ajak Delvin.
Cecil mengerutkan dahinya kesal karena sudah menganggu keindahan pemandangan dari atas gedung pada malam hari.
Tidak perlu basa basi. Cecil membuka semua tugasnya lalu memberikan tugasnya kepada Delvin.
"Can you help me. Doing this task? I am very tired," rengeknya dengan suara manja. Mambuat Delvin berkali-kali tersenyum melihat tingkah Cecil.
Beberapa jam Delvin selesai mengerjakan tugasnya, "Tidak terlalu capek," gumamnya, sambil melonggarkan tulang-tulangnya.
"Sudah selesai?, terima kasih." ucap Cecil yang sedari tadi hanya memengang Iphonenya.
Delvin menaikkan sebelah alisnya, lalu ia beridir mengambil sesuatu dari balik benda di atas gedung itu.
"Apa kau tidak ingin melepaskan lampion ini?" tanya Delvin
Seketika Cecil melototkan matanya dan tersenyum lebar, "mau," ucapnya senang.
Delvin tersenyum dan memberi lampion itu kepada cecil, "Sebelum di lepaskan, buat permohonan dulu," ucapnya. Kemudian Delvin memejamkan matanya meminta permohonan, tanpa di sadarinya Cecil melihatnya kagum dan tersenyum.
Lalu Cecil memajamkan matanya seperti Delvin.
"Sudah siap?" kata Delvin
Cecil menganggukan kepalanya dengan semangat, "Tentu saja."
Hitungan ketiga mereka melepaskan lampionnya, Cecil melambailan tangannya "Aku akan merindukanmu" ucapnya, detik kemudian Delvin tertawa riuh.
_____
Makan malampun selesai, mereka kini berada di taman belakang rumah Bryan, terlihat luas, di tengah halaman ada air mancur dan kolam renang. Di sudut ada ayunan, tepat mereka berkumpul sudah ada Piano.
"Ingin memainkannya?" tanya Bryan.
"Tentu saja, kau akan mengajariku cara bermainnya. Harus sampai aku benar-benar bisa," jawab Alena semangat dan penuh keyakinan.
Bryan yang mendengar penuturannya tertawa kecil, "Baiklah, tapi tidak gratis."
Alena membalikkan tubuhnya lalu, "Apa maksudmu?" pekik Alena
"Aku akan memberi taunya ketika kau bisa memainkan piano ini," sahut Bryan dengan nada kemenangan.
Alena memutarkan bola matanya lalu menainkan bahunya acuh tak acuh.
Bryan terlihat senang dan tersenyum kemenangan, "Ini mudah sekali." gumamnya pelan.
Kini Bryan dan Alena sudah duduk di depan piano, jari-jari mereka menari di atas tuth-tuth
'Mengapa jantungku berdetak sekenjang ini?' batin Bryan terucap, lalu ia memengang jantungnya yang sudah beradu kecepatan.
BERSAMBUNG!!!
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT GUYS!
TINGGALKAN SEDIKIT JEJAK WKWKWK
THANK YOU
Ada yang mau di tanyakin?
IG: Mayangpalupi04
YOU ARE READING
ALWAYS LOVE YOU
Teen FictionAlena gadis yang masih bersekolah tingkat SMA. gadis yang sederhana dengan gayanya yang sedikit tomboy tapi beribawa, cantik, pintar, egois, keras kepala,cuek. para lelaki selalu berusaha untuk mendapatkan hatinya. Dan pada saatnya datang seorang pr...