KORUPSI MEMBUNUHKU

374 7 0
                                    

KORUPSI MEMBUNUHKU!

Pada suatu ketika di desa Jaya sedang melakukan pemilihan kepala Desa. 4 kandidat masing-masing mencalonkan diri untuk menjadi kepala desa. Kandidat itu adalah Pak Somed, Bartiar, Bambang, dan yusuf.

Bermacam-macam cara mereka lakukan untuk memenangkan menjadi kepala desa baru. Ada yang memakai dukun dan ada juga membayar setiap calon pemilih. Iming-iming duit yang diberikan setiap kandidat tentu saja membuat orang desa mau. Tetapi ada juga yang bersikap jujur  tidak mau melakukan hal semacam itu.

Somed merupakan seorang pengusaha di desanya. ia memilih menjadi kepala desa karena tertarik dengan jabatan serta kekuasan. Sedangkan Bartiar dan Yusud merupakan pegawai Swasta rendahan di kampungnya

Pemilihan kepala desa baru di mulai. banyak orang berbondong bondong datang ke tempat pemilihan suara.

Kabar burung yang saling beredar di desa Jaya menyatakan bahwa Pak Somedlah yang berhak memegang jabatan sebagai kepala desa. maklum pak Somed adalah sebagai pengusaha yang banyak duitnya. sehingga penduduk kampung disini  termakan rayuannya.

Hari demi hari berlalu kemenangan kepala desa baru jatuh kepada Pak Somed. Kemenangan Pak Somed tentu saja membuat istrinya sangat bahagia. Istri pak Somed mempunyai kepribadian yang sombong suka shoping serta hura-hura. Sedangkan anak-anak mereka mempunyai kepribadian seperti ayahnya yang baik hati. Namun Pak Somed sering terpengaruh dengan istrinya yang cerewet.

Budi adalah adalah anak satu-satunya dari pasangan pak Somed dan Melani. Budi memiliki sikap yang jujur dan baik hati, lain dari sikap kedua orang tuanya. Dia merupakan seorang pelajar SMP yang baru menduduiki kelas VII di Sekolah Negeri 1 Jaya.

Kehidupan pak Somed dan keluarganya berubah semenjak terpilih menjadi kepala desa baru. Namun roda pemerintahan yang dijalankannya belum juga mengalami perubahan dan masih seperti yang dulu kala.

Suatu malam terjadilah pembicaraan yang sangat rahasia antara Melani dan pak Somed.

“apakah bapak tidak ingin membeli mobil baru. lihat tu..tetangga sebelah sudah membeli mobil baru”

" Kita kapan pak?

“aduhh Melani..”. Mau beli mobil?

" Mana bapak punya uang."

“Gaji kepala desa itu kan kecil”?

" Kamu kan sudah mengetahui slip gaji bapak kan

“ah Bapak..itu saja dipikirkan”.

" Bapak pakai sajalah uang kas desa itu. Kan bisa buat beli mobil?"

Pak Somed semakin bingung melihat tingkah laku istrinya dan pada

Akhirnya pak Somed pun termakan rayuan istrinya untuk mengambil dana kas desa. 3 hari berlalu, mobil baru terparkir di grasi rumah pak Somed. Orang-orang desa yang lewat di depan rumahnya tentu saja heran melihat kepala desanya membeli mobil baru. Mereka berpikir dari mana dia mendapatkan uang sebanyak itu. Sedangkan desa Jaya semakin lama semakin parah. Jalan desa rusak, jembatan putus dan persediaan air semakin sedikit. Penduduk desa pun mulai curiga dengan sikap pak Somed sebagai kepala desa baru. Suatu waktu banyak orang-orang desa berkumpul di depan rumah Pak Somed. Mereka melakukan orasi untuk menuntut Pak Somed agar mundur dari jabatan sebagai kepala desa. Mereka geram dengan kelakuan Pak Somed karena desa Jaya yang dipimpinnya tidak juga mengalami perubahan. Orang-orang kampung berteriak dengan lantang....

"PECAT PAK SOMED!!!

Begitulah orang –orang yang kampung berorasi sambil membawa spanduk bertuliskan “Pak Somed Korupsi!”.

Orang-orang Desa yang berorasi tidak juga dihiraukan oleh Pak Somed dan Melani. Mereka tidak ambil peduli terhadap orang desa yang berorasi.
Budi anak satu-satunya dari pasangan pak Somed dan Melani merasa resah melihat tingkah laku ayah dan ibunya yang sering bertengkar. Budi hanya diam dan tidak ingin campur tangan mengurusi kedua ayah dan ibunya dan memilih utnuk menghabiskan waktu bermain game di rumah.

Suatu ketika ketika Budi sampai di sekolah. Suara bisikan yang tak lazim didengarnya membuat budi bertanya-tanya. Apa yang mereka bisikan terhadap ku setiap aku lewat ke depan kelas? Pikir budi. Budi pun merasa terasingkan dan dijauhi oleh teman-temannya. JAUHI ANAK KORUPTOR! Suara keras yang dilontrakan teman-temannya membuat budi semakin terenyak dan sedih. Budi merasa hina dan jijik mendengar kata-kata itu dan dicap sebagai anak korupsi. Melihat situasi tersebut Budi akhirnya pulang untuk menenangkan diri.

Pagi berlalu budi siap-siap berangkat ke sekolah. Tetapi ada hal yang aneh dalam diri Budi. Pasalnya seragam sekolah yang biasa dikenakannya pada saat sekolah tidak dipakainya hari ini. telanjang setangah pinggang. Budi hanya memakai tas, sepatu serta celana sekolah yang berwarna biru. Nampak di ruang tamu ayah Budi yang bernama Pak Somed tengah asik meminum kopi dan membaca kor

“Pa...Budi berangkat ke sekolah dulu ya?”.

“loh...mana seragam sekolah kamu”. Kok ga dipakai Budi. Apakah kamu tidak malu telanjang setengah pingang. Apa kata teman-teman kamu nanti Budi!!

Dengan suara yang agak keras Pak Somed menasihati Budi. Namun Budi hanya tersenyum melihat ayahnya mengomel

”Budi hanya malu apabila melakukkan KORUPSI Pa! Soalnya tidak pakai baju hasil korupsi sejjjukkkk... !!!”

" hhahhhhh..pak Somed langsung terperanjat dan mengalaim serangan jantung"

Pak Somed pun dilarikan ke rumah sakit terdekat. Istri pak Somed yaitu Melani sangat terpukul melihat kondisi suaminya terbaring kritis di rumah sakit. Melani menyesal telah mempengaruhi pak Somed untuk melakukkan Korupsi dana desa tersebut.

Seminggu kemudian kondisi pak Somed semakin membaik. Budi dan Melani pun bahagia dan tersenyum melihat Pak Somed.

“maafkan Melani ya Pa! yang telah membuat papa menjadi seperti ini. Melani janji tidak akan mengulanginya lagi.(Melani menangis tersedu-sedu menyesali perbuatannya).

“ya...ga apa-apa”Melani. Nasi sudah menjadi bubur. Apa boleh buat. Terima sajalah takdir dari Tuhan.

"terima kasih Pa....(melani pun langsung memeluk Pak Somed)

Setelah Pak Somed sembuh dari penyakitnya, Pak Somed ditetapkan sebagai tersangka karena melakukan tindakan korupsi yaitu penyelewengan dana kas desa. Pak Somed pun tidak dapat mengelak lagi dan pasrah apa yang telah diperbuatnya. Pada akhirnya Pak Somed pun dijebloskan ke dalam Penjara.

                             END

Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, karakter, tempat, waktu dan peristiwa baik sebagian maupun seluruhnya itu semua karena disengaja belaka

Korupsi MembunuhkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang