Part 3

18 2 0
                                    

Seperti biasa pagi ini kegiatan gw berangkat sekolah, gw diantar oleh ayah tercinta, tak butuh waktu lama gw pun sampai di gerbang sekolah dan segera masuk ke dalam melewati satu persatu anak ubin.

Dari kejauhan, gw seperti melihat Yansyah yang sedang duduk di depan tangga, tapi gak mungkin yansyah berangkat se pagi ini biasanya dia kan berangkat siang. Gw percepat langkah gw untuk memastikan nya, ya..ternyata benar itu yansyah kita berdua saling bertatap mata, gw pun segera menaiki anak tangga dengan cepat biar dia gak melihat wajah gw merah karna salting, tapi tetep saja dia menghampiri gw.

"pagi. Sudah sarapan blom klo blom yuk ke kantin sarapan bareng" sapanya dengan senyum manis andalan nya.

"Pagi juga. Tidak terimakasih, gw sudah sarapan dirumah tadi" jawab ku.

"Ohh okedeh, iya gapapa lain kali kan juga bisa" jawabnya.

Gw langkah kan lagi kaki untuk menaiki sisa anak tangga, sesampainya di kelas gw gak melihat fitri biasanya dia datang terlebih dahulu dari gw, kemana anak itu? "Batin gw."

Gw putuskan untuk menunggu anak itu di kelas sambil mendengarkan musik yang baru saja gw download semalam, beberapa menit kemudian fitri pun datang.

"Okta kantin yuk, laper nih belom sarapan" pintanya.

"Ywdah yuk" jawab gw.

Saat kami keluar kelas tiba-tiba saja ada yansyah di depan kelas gw bersama teman-teman nya, "tumben bgt dia ada di situ". Batin gw.

Gw meminta fitri untuk mempercepat langkahnya, agar yansyah tidak menghampiri, tapi percuma saja mau menghindar apapun gw dia tetep aja ngejar.

"Mau kemana?" tanya yansyah

"Mau ke kantin nganterin fitri, ada apa?" jawab gw.

"Mau dianterin tidak" jawabnya dengan wajah jahilnya.

"Tidak, terimakasih" jawab gw.

Segera gw tarik fitri, supaya gw gak terus-terusan di tanya oleh yansyah. Setelah sampai di kantin fitri langsung memesan makanan dan melahapnya, bel masuk pun berbunyi. Gw dan fitri segera naik ke atas dan memasuki kelas.

Beberapa menit setelah bel, bu dewi masuk ke kelas dan menyapa semua anak muridnya, "bagaimana tugas nya sudah dijalan kan dengan baik, ketua, wakil, sekretaris, bedahara?" tanya bu dewi

"Baik bu, semua aman dan berjalan dengan lancar" balasnya.

Bu dewi terus mengkontrol keadaan kelas hingga bel istirahat pun berbunyi. Bu dewi langsung meninggalkan kelas dan semua murid pun mulai berhamburan untuk istirahat. Istirahat ini gw sama fitri gak ke bawah karna masih kenyang.

"Okta, di suruh ke depan sama yansyah" Ujar christin teman sekelas gw.

"Oke, terimakasih tin" jawabku.

Gw pun segera keluar menemui yansyah, tiba-tiba saja yansyah memberikan gw roti dan air minum.

"Untuk siapa?" tanya ku.

"Untuk lo, gw tahu dari teman lo katanya lo gak ke kantin, makanya gw beliin roti sama air minum" jawab nya.

"Oh ywdah makasih ya" balas gw.

Dia pun tersenyum, lalu pergi meninggalkan gw, gw pun segera masuk lagi ke kelas.

"Ciee okta, ekhemm" ledek fitri dan christin.

Gw pun hanya membalas dengan senyum meledek kepada mereka. Kita ber tiga pun akhirnya mengobrol hingga bel masuk berbunyi. Yups, sekolah gw masih dalam rangka freeclaas. Gw, fitri dan yang lain nya sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Tiba-tiba saja gw suntuk dan gw putuskan untuk keluar kelas sebentar, tanpa gw duga handphone gw berbunyi.

Yansyah
P
Tadi gw ngeliat lo di luar kelas, lo kenapa?

Okta
Gw gapapa, gw hanya suntuk di kelas makanya keluar, ada apa?

Yansyah
Gapapa, gw kira kenapa hehe

Obrolan itu pun berlanjut, semakin lama gw sama yansyah semakin dekat, sering bertemu, saling bertukar kabar. Semakin gw dekat sma dia, gw semakin takut, takut dia hanya mempermainkan gw dan sebagai nya.

Kisah yang Bermula Di Sekolah. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang