Chapter 4

3.7K 416 15
                                    

Lisa merangkul lengan Namjoon dengan keduanya yang terus bercerita mengenai apa saja yang akan mereka lakukan hari ini.

"Jadi, kau akan menjalani tes bulanan hari ini?"

"Hmm. Dan terima kasih karenamu, Oppa. Karena semalam kau benar-benar membuat tubuhku hampir remuk seluruhnya." Ucap Lisa sarkatis dan sedikit mengecilkan suaranya di akhir kalimat.

Namjoon hanya tersenyum tipis, menampakkan lesung pipi pria itu yang membuat Lisa menghela nafasnya sekarang.

"Jangan tersenyum. Oppa selalu membuatku tidak bisa untuk tidak memaafkan, Oppa."

"Kalau begitu aku akan terus tersenyum."

Lisa hanya terkekeh kecil sebelum mendaratkan sebuah kecupan di pipi pria itu.

"Lisa.."

Keduanya menoleh bersamaan pada seorang gadis yang kini sedikit berlari ke arah mereka berdua.

"Oh, Rosè. Ada apa kau berlari seperti tadi?"

Rosè berusaha menetralkan nafasnya sebelum melirik pada Lisa. Ia menatap Namjoon sekilas dan membungkuk hormat pada seniornya itu dan dibalas hal yang sama oleh Namjoon. Rosè mengembalikan kembali pandangannya pada Lisa dan mulai membisikkan sesuatu pada gadis itu.

"Mwo? Kau serius?"

"Hmm. Beritanya ada di mading kampus sekarang."

Lisa mengalihkan pandangannya pada Namjoon yang kini menatap keduanya dengan bingung seolah bertanya dengan raut wajahnya apa yang dibisikkan oleh Rosè tadi.

"O-Oppa, aku pergi sekarang, ya? Nanti jika tes ku sudah selesai, aku akan mengirim pesan padamu."

Lisa menyempatkan mengecup sekali lagi pipi Namjoon dan setelahnya menarik Rosé bersamanya pergi berlalu. Sedangkan Namjoon hanya mengendikkan bahunya dan setelahnya berlalu pergi.

.

.

Lisa dan Rosé berusaha menerobos kumpulan para mahasiswa yang berdiri di depan mading jurusan tari itu. Hingga akhirnya Lisa dan Rosè sampai di bagian paling depan mading itu.

Disana, terdapat sebuah berita yang baru saja tertempel beberapa menit yang lalu dan langsung menghebohkan seluruh mahasiswa jurusan tari.

Lisa menutup mulutnya melihat berbagai tulisan yang terpajang disana, terkejut bukan main.

"Kami pihak dari Jurusan Tari Universitas Donghwa turut berduka cita atas meninggalnya salah satu mahasiswa kami,

Lee Taeyong.

Semoga arwahnya tenang di atas sana dan diharapkan agar seluruh mahasiswa Jurusan Tari bisa mendoakannya agar tenang disana."

"T-Tapi, bagaimana bisa? Aku bahkan masih melihatnya dalam keadaan baik-baik saja kemarin." Ucap Lisa masih dalam keadaan terkejutnya.

"Seperti yang kau lihat berita yang di tempel di mading itu, dia ditemukan di dalam mobil yang sudah terjatuh ke dalam jurang. Polisi mengatakan dia korban perampokan karena semua luka di tubuhnya adalah luka karena dipukul oleh benda tumpul. Belum lagi hampir semua barang-barangnya hilang."

"Astaga, aku tidak percaya ini."

"Mau bagaimana lagi? Mungkin ini sudah takdirnya."

Lisa dan Rosè mengalihkan pandangan mereka pada mading di hadapan mereka lagi.

.

.

Lisa meletakkan tasnya di tempat seperti biasanya di studio itu. Ia mulai melakukan pemanasan sebelum memulai tesnya yang akan di adakan hari ini. Lisa juga bisa melihat mahasiswa lain yang juga melakukan pemanasan seperti yang Lisa lakukan sekarang.

two sides ❌ namliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang