Resensi Novel Bintang

20.3K 65 5
                                    

JUDUL: BINTANG

PENGARANG: TERE LIYE

PENERBIT: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA

TAHUN TERBIT: CETAKAN KE-1, JUNI 2017

TEBAL: 392 HLM

GENRE: FANTASI

Novel Bintang merupakan buku keempat serial bumi. Bintang adalah sebuah klan dunia pararel yang dianggap paling hebat dari klan yang lain dan tidak diketahui banyak orang. Raib, Ali, dan Seli, mereka teman baik. Mereka kembali beraksi pada petualangan klan bintang. Setelah tiga kali berhasil menyelamatkan dunia pararel dari kehancuran besar.

Raib bisa menghilang. Seli,dapat mengeluarkan petir dari tangannya. Dan Ali, orang jenius yang dapat berubah jadi beruang raksasa. Mereka murid kelas sebelas yang menyimpan rahasia besar, dunia pararel.

Sekembalinya ketiga orang tersebut dari klan bintang, mereka segera mengabarkan berita penting mengenai ancaman hancurnya ketiga klan permukaan. Dua minggu berlalu, Miss Selena membawa kabar. Mereka akan mengikuti pertemuan penting antara tiga klan permukaan di rumah seli. Alhasil, mereka memutuskan mengirim rombongan kecil ke klan bintang untuk mencari, mengamankan pasak bumi yang akan diruntuhkan oleh Dewan Kota Zaramaraz.

Dua minggu kemudian, rombongan berangkat, terdiri dari Raib, Seli, Ali serta sepuluh anggota pasukan bayangan dan pasukan matahari. Dengan 4 pesawat kapsul yang dikendarai guna keluar masuk dari lorong kuno satu ke berikutnya.

Ada banyak rintangan dalam perjalanan mereka. Justru itu mereka dapat menambah teman-teman baru sekaligus berjumpa dengan teman-teman lama. Di ruang padang sampah, pesawat kapsul ILY versi 3.0 yang ditumpangi Raib, Seli, Ali dimodifikasi agar menjadi pesawat yang lebih tangguh. Di tangan Meer, teman lama memodifikasi kembali, diberi tameng transparan yang lebih kuat supaya dapat mengimbangi kekuatan Robot Elang Hitam 01.

Sepertinya Raib yang akan menemukan pasak itu karena dia memiliki kemampuan mendengarkan alam. Tapi tidak yakin dengan kemampuannya. Ali mengatakan bahwa pasak bumi adalah aliran magma. Tugas mereka memeriksa pasak-pasak yang membuat perjalanan ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Ruangan-ruangan lain dapat tereksplor, tidak membosankan. Bukan hanya keunikan dari tiap ruangan, tapi juga hubungan masyarakat ruangan itu dengan Dewan Kota. Dari situ dapat dilihat bahwa klan bintang dengan kemajuan teknologinya yang amat canggih, ternyata juga memiliki kekurangan.

Ternyata dalam perjalanan yang menakjubkan ini ada yang lebih menarik, hubungan Raib dan Ali. Interaksi keduanya awalnya biasa saja. Meski Mama Raib dan Seli sering menggoda mereka.

Setiap karya tidak ada yang sempurna, pasti memiliki kelemahan dan kelebihan. Banyak kelebihan yang terdapat dalam novel 'Bintang' yang dapat membuat pembaca seakan merasakan apa yang dialami tokoh utama dalam novel tersebut.

Ada satu hal yang menarik,pada halaman 82 yaitu petualangan Raib, Seli, dan Ali telah dijadikan novel di Klan Bulan.

..." Kisah petualangan kalian di Klan Bulan dijadikan novel di Kota Tishri."

... Anggota pasukan bayangan itu memperlihat novel dengan kover tiga anak remaja sedang beraksi, judulnya BUMI: Petualangan Antar Klan. Buku 1

Novel ini dapat dikatakan berhubungan dengan novel sebelumnya yaitu Matahari. Beda jauh dengan novel 'Bumi' dan 'Bulan' yang seperti berdiri sendiri. Meskipun cerita lebih merujuk pada hal-hal khayalan dapat dibilang fiksi fantasi, namun ada banyak hal yang bisa kita pelajari, seperti hutan taiga, Electromagnetic Pulse (EMP), dan lainnya. Pesan moral yang disampaikan pengarang pada pembacapun tak ketinggalan.

" Jika kita mengkhawatirkan setiap langkah yang dibuat, kita akhirnya tidak akan pernah berani melangkah." (hal 191)

Dua hal yang mengganjal saat dibaca. Pertama, blurbnya spoiler banget yang sangat mengganggu pembaca. Kedua, pergantian istilah Pasukan Cahaya untuk Penyebutan Militer klan matahari dengan Pasukan Matahari.

Banyak kesamaan yang dari novel sebelumnya seperti menjelajah lorong kuno, hewan-hewan raksasa dan sebagainya. Tetapi, dari kesamaan tersebut terdapat hal baru. Dibandingkan novel Matahari, masih kalah asyik, akan tetapi masih dapat dinikmati. Kejutan-kejutan muncul tanpa terpikir sebelumnya. Jika membaca novel Bintang, sebaiknya pembaca membaca novel sebelumnya terlebih dahulu (Bumi, Bulan dan Matahari).

Daftar Pustaka

Liye Tere. 2017. Bintang. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

RESENSI NOVEL BINTANG (KARYA TERELIYE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang