.
Kau pergi dengan cepat
Rindu yang tiba-tiba terlintas di pikiranku
Karenamu, aku dapat tertawa meski menyakitkan
Perpisahan yang kamu ucapkan terasa amat menyakitkan
Apakah aku akan menyakiti diriku lagi jika kukatakan aku merindukanmu?
"Jeon?"
Tubuhku rasanya membeku. Tidak bisa bergerak. Jantungku berdetak sangat cepat, dan kurasakan tanganku keringat dingin mulai keluar dari tubuhku.
Aku takut.
"Lama tidak bertemu." Sapa seorang pria dihadapanku.
Pria yang ... pernah ada disalah satu memori masa laluku. Memori yang bisa kukatakan indah tapi menyakitkan.
Pria ini tidak berubah. Masih sama seperti 1 tahun yang lalu. Suaranya, senyumnya, bau tubuhnya, semua yang ada padanya aku sangat menyukainya,
Dulu. Dulu sebelum dia pergi."Bagaimana kabarmu?" Tanyanya sambil tersenyum.
'Aku tidak baik saat kau tersenyum seperti itu.'
Aku tidak menjawab. Lalu mengambil pesananku yang baru selesai, dan segera pergi. Tapi pria itu menahanku tanganku yang bebas.
Nafasku mulai memburu. Kepalaku mulai sakit saat kulitku bersentuhan dengan pria iku.
Kumohon, siapapun tolong aku!"Bisa kita bicara sebentar?"
Aku mengambil nafas dalam-dalam, menenangkan diriku sebelum menjawabnya.
"Lepaskan tanganmu dulu!" Seruku. Dan pria itu melepaskan tanganku."Aku merindukanmu," ucapnya dengan lembut.
Aku menatap matanya, mencari sebuah kebohongan. Tapi yang kutemukan hanya sebuah ketulusan saat mengatakannya.
'Aku juga rindu padamu.'
"Aku tidak Jungkook-ah. Apa hanya itu yang ingin kau katakan?"
"Baiklah, aku akan to the point. Kakakku akan menikah lusa, aku ingin mengajakmu datang ke pernikahannya." Kata Pria itu dengan tersenyum paksa.
Lusa, ya?
Bisakah aku kabur dari pernikahanku dengan cara ini?"Maaf, aku sudah ada janji. Lebih baik kau mengajak orang lain." Kenapa mulutku terus mengatakan sesuatu yang berbeda dengan pikiranku?
Aku segera keluar dari kafe itu, kurasakan Jungkook mengikutiku keluar kafe.
"Kau tidak berbohong hanya untuk menghin-"
"Kita sudah berakhir! Jangan kembali jika kau hanya membuatku sakit hati." Potongku.
Aku langsung melangkah ke salon. Aku melihat Seungkwan sudah selesai dengan kegiatannya.
"Apa yang kau lakukan dikafe selama itu?" Tanya Seungkwan sambil berjalan ke kasir.
"Aku bertemu dengannya." Gumamku.
Seungkwan mengambil minumannya, lalu Meminumnya sambil mengerutkan dahi.
"Jungkook?" Tanya Seungkwan kaget. Aku hanya mengangguk.
"Apa yang dia lakukan?"
"Mengajakku ke pernikahan kakaknya. Tapi Memangnya dia punya kakak?"
"Dan kau menerima ajakannya?" Tanya Seungkwan dengan tatapan menyelidik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MOON RISE - JEON WONWOO
Short StoryPertama - Aku belajar agar tidak menangis saat tidak disisimu. Kedua - Untuk tidak pernah berjalan seorang diri Ketiga - Meski itu sangat sakit, aku mencoba untuk tidak memanggil namamu, ataupun mencoba mencari dekapan hangat tanganmu.