unexpected.

358 28 5
                                    

Jisoo sedang menyusuri sepanjang jalan yang mulai sepi oleh aktivitas orang di malam hari, ia berjalan seolah tak mempunyai tujuan, tak lama kemudian ponsel disakunya berdering


“Halo?” Tak ada jawaban dari si penelpon, ia kembali menjauhkan ponsel dari telinganya untuk mengecek apakah telefon masih tersambung


“Halo?”

“Jisoo-ya, Ini aku Taeyong.. Sekarang kamu lagi di Busan ya? ” Jisoo seketika menghentikan langkahnya dan mencoba mencerna apa yang didengarnya barusan.


“um.” Jisoo bukannya tidak mau menjawab dengan jawaban yang lebh panjang dan jelas karena ia masih tidak percaya jika Taeyong sekarang menghubunginya.


“Aku juga di Busan, dateng kesini karena ada business trip.” Desahan nafas berat terdengar dari ponsel Jisoo, entah sepertinya sang penelpon ingin menyampaikan sesuatu.


“udah lama banget ga ketemu, kalo kamu ada waktu bisa ga kita ketemu?” lanjutnya


“Oke” sahut Jisoo yang masih memandang kosong jalanan yang ia lewati sekarang.


“Kalau gitu besok ketemu di Donkass, Jam 9 malem ya?”


“Oke”


“Bye-bye” pungkas Taeyong menutup percakapan.


Jisoo kembali melanjutkan perjalanannya menuju halte bus, ia tetap dengan kondisi yang “tak-tahu-harus-bagaimana” ini. Di dalam bus, pikirannya pun tetap kosong.









“Kim Jisoo” teriak seorang lelaki dengan berseragam olahraga yang sama dengannya ini membuyarkan lamunan Jisoo, sontak ia menoleh kearah sumber suara


“Nih ada surat buat lo” lelaki itu mengulurkan tangannya yang sedang memegang sepucuk surat, Jisoo mengambil surat itu dengan wajah yang tidak begitu paham.

Siapa yang mau mengirim surat padanya.
Jisoo bergegas untuk kembali masuk kekelas.

Jisoo's monolog


Tanggal 22 bulan oktober,

Hari ini adalah hari yang sangat special bagiku, aku mendapat sepucuk surat, dari temanku sewaktu di Daejon yaitu Lee Taeyong,

dalam surat itu ia menuliskan bahwa ia mendapat kabar bahwa sanya aku berada di Busan jauh darinya, tiba-tiba ia merindukanku. 

Setelahnya, setiap kali aku membaca ulang setiap kata yang dituliskan disana membuat ku merasa malu, ternyata aku salah membaca.. ia menuliskan “Aku tiba-tiba keinget kamu” bukan “aku kangen kamu”.

Tapi kata kata nya tetap membuaatku tersipu malu, dia bilang kalau aku ini adalah cewe cantik yang selalu ada di hatinya. Aku sekarang sedang berfikir, ada orang bilang..

perempuan akan berubah drastis ketika ia berumur 18tahun. Tapi aku? Makin kesini makin jelek aja.

Yang dia suka adalah Kim Jisoo yang Cuma ada di mimpinya saja, meskipun kita bersekolah di smp yang sama, kita tidak pernah berbicara satu sama lain.

Diingatanku, kita hanya pernah sekali saja bertemu, sekali.

Waktu itu dia berdiri di tengah jalan dengan teman temannya memakai baju hitam dan celana coklat, kayanya dia lebih ganteng dari biasanya.


Seminggu berlalu, surat dari taeyong pun datang lagi.. aku terdiam melihat isi suratnya, Seolhyun yang sedari tadi melihatku seperti orang bodohpun akhirnya bertanya


“Kenapa sih Jis?”


“Gimana nih seol dia pengen aku kirim foto..” ucap gadis berkuncir dua tersebut

fate ㅡ taeyong jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang