Warning!!!
Banyak typo bertebaran
..........................................................
Aku terbangun ditengah malam membuka mata selebar-lebarnya berusaha meraih kesadaran seutuhnya. Suara itu berdenting halus memecahkan kesunyian sang malam, ya hanya ada suara jam yang masuk dalam indera pendengaranku. Sunyi ya sunyi yang kurasakan, ada hawa yang berbeda sebelum aku terlelap beberapa jam sebelumnya. Samar samar aku melihat kaki seseorang yang berada di dekatku, kaki itu sebelumnya semulus sutra tapi yang kulihat sekarang adalah kaki yang ditumbuhi banyak rambut seperti kaki seorang lelaki. Aku tak mempercayai pandanganku, mengerjapkan mata sekali lagi dan hasilnya tetap sama.
Dalam hati aku bergumam, " Dimana temanku, apakah ingatanku salah tentang kejadian semalam ?".
" Tidak, aku tidak mungkin salah", aku memberanikan melihat kesamping kananku tempat dimana temanku yang beberapa jam yang lalu tidur.
Aku terbelalak, " ini tidak mungkin, aku pasti salah lihat! Ini tidak mungkin nyata!". Dia tepat tidur disampingku. Sungguh beberapa saat aku tertegun sosok disampingku menggunakan celana selutut dan kaos berlengan pendek bewarna oranye. Dia berperawakan kekar, rahangnya tegas dan kulitnya juga terawat.
Saat aku memperhatikan rambutnya yang hitam dan lembut, "Ah..sial"gumamku dalam hati namun tubuhku terpaku, tak bisa digerakkan bagai orang yang lumpuh. Dia menatapku lekat, "oh... tidak, ini hanya hayalan" aku mengerjapkan mataku berkali-kali. Dia menatapku semakin lekat. Tubuhku menggigil, melihat matanya yang berlubang.
" oh Tuhan ini mengerikan!!!!", aku tak bisa berpaling sedangkan ia makin lekat menatapku, matanya yang berlubang mengeluarkan darah merah yang begitu kental mengalir membasahi sarung bantal yang ia gunakan.
" dia manusia atau......", jantungku berdetak begitu keras, bukan karena aku jatuh hati padanya namun karena perdebatan dalam diriku. Coba bayangkan saja kau terbangun ditengah malam dengan sosok laki-laki disampingmu dan ketika kau memperhatikaannya bahkan kau tidak tau bahwa itu manusia ataukah hantu.
Aku memejamkan mataku berusaha tidak mempedulikan apa yang terjadi dihadapanku. Entah itu sosok manusia, hantu ataukan itu hanyalah bagian dari halusinasiku. Aku membalikkan badan menatap dinding yang kurasakan begitu dingin. Memaksa diriku terlelap sekali lagi berharap malam ini akan berakhir dan digantikan pagi dengan temanku seperti sebelum aku terlelap beberapa jam yang lalu.
.......
Suara alarm dari hapeku berbunyi menandakan hari sudah berganti. Aku mengerjapkan mata mencoba tersadar sepenuhnya. Memori-memori tengah malam melesak dalam kepalaku. Tubuhku menggigil merespon kekhawatiranku, "Apakah sosok itu masih ada disampinku ataukah.."
Aku membalikkan badanku, menatap dia yang masih tersesat dalam mimpi indahnya. Bibirku melengkung membentuk senyuman, bahwa keadaan telah kembali seperti sebelumnya. Entah yang kulihat tengah malam adalah nyata atau halusinasiku, namun aku bersikeras menetapkan dalam hatiku, " Bahwa itu semua adalah halusinasi!!! Ya Halusinasiku!! Dia tidak nyata!!!".
YOU ARE READING
Selalu Dia
HorrorBagaimana jika kau dihadapkan pada ketidakpastian akan kehadirannya?