[Pengakuan] III

47 9 0
                                    

Ini sudah hari ke 17 dan aku masih terkurung di bangsal rumah sakit.

Padahal sudah jelas jika sakitku tidak terlalu parah, dan aku sudah sembuh total. Tapi si tua bangka bernama Lee Sooman itu mau aku agar tetap berada disini. Dan setelah berita tentang ku mulai surut, aku baru di bolehkan untuk pulang.

Seluruh jadwal ku juga sudah di cancel, dan entah sudah berapa puluh juta Won, mereka membayar kerugian dengan di cancel nya semua jadwal ku untuk sebulan kedepan.

Aku tak munafik.
Aku memang tak baik-baik saja.
Tapi aku selalu berkata tak apa-apa jika rekan satu Agensi ku sedang menjengukku. Sekedar memastikan bahwa aku sudah tak bisa menjadi saingan mereka lagi di industri musik atau tidak.

Aku tidak perduli, toh.. menjadi idol bukan keinginanku. Aku lebih suka memasak di dapur ketimbang menari dan bernyanyi di hadapan banyak orang yang seakan memuja ku tapi ternyata menyumpahiku karena aku berasal dari panti asuhan.

Aku tau itu semua, tapi selama ini aku hanya diam.

Kehidupan idol tak seindah yang kau bayangkan. Banyak di luar sana yang rela memberikan tubuhnya secara cuma-cuma kepada PD-nim mereka agar mereka cepat didebutkan. Tapi aku? Aku hanya mengandalkan suara ku dan bakat ektingku yang tak ku tahu menurun dari siapa? Lalu BOOM !!! namaku melejit bahkan sampai kepelosok korea, dan negara Asalku. Indonesia.






"Apa yang sedang kau pikirkan?" Chanyeol masuk kedalam kamar ku. Selama ini hanya Chanyeol dan keluarganya yang sering menjengukku disini. Sedangkan Jenny eonni sudah tak mungkin ke korea lagi, awal tahun  ia pindah ke jepang karena pekerjaan suaminya.

"Aku memikirkanmu" kataku sambil tersenyum

"Jangan membodohiku nona Willysya" Chanyeol duduk di sisi ramjang milikku.

"Benar. Aku sedang memikirkanmu. Kenapa selama ini kau tak punya pacar? Apa kau tak suka wanita?"

"Jangan mengada-ada, aku 100% normal" Chanyeol mencebikkan bibirnya

"Tapi kenapa aku tak pernah melihatmu dekat dengan wanita selain aku?" Tanyaku bingung

"Karena kau orangnya.. kau wanita yang kusukai" Chanyeol menggenggam tanganku dan mengarahkannya pada dada bagian kirinya.

'Oh Tuhan! Bagaimana bisa detak jantungnya sampai seperti ini?' Aku hanya membatin

"Kau bisa merasakannya? Jika aku didekatmu, jantungku seakan ingin keluar dari tempatnya dan meledak"

"Bagaimana bisa? Bukankah kita teman selama ini?"

"Aku juga tidak tau. Tapi saat mendengar kabar jika kau dan sehun menjadi sepasang kekasih. Hatiku mulai terasa sakit. Maaf Riana, kumohon jangan bersikap canggung setelah ini" Chanyeol menunduk, membuatku mengusap puncak kepala miliknya dan menariknya kedalam pelukanku.

"Mungkin aku terdengar egois, tapi aku ingin kau tetap bersama ku. Meskipun aku belum bisa membalas perasaanmu saat ini" ucapku sambil mengelus punggung Chanyeol.















###










Sehun sangat bahagia saat ini, pernikahannya dengan model asal Jepang bernama Nana Komatsu itu akhirnya batal, karena Ayah Sehun yang notabene rekan kerja Ayah Nana ternyata menipunya dan membuat ayah Sehun merugi.

Saat ini Sehun sedang menuju toko bunga, mencari bunga mawar biru untuk ia berikan pada Riana, dan sekotak cincin yang sudah lama ia simpan.

Ia hendak memberikan bunga itu dan meminta maaf pada Riana, berharap Riana bisa memaafkannya dan kembali lagi padanya.













Dengan gugup Sehun menuju ruangan dimana Riana dirawat, namun langkahnya terhenti, saat ia melihat dari sebuah kaca kecil tranparan yang terpasang di pintu itu. Ia melihat Chanyeol yang menunduk sedih dan Riana menariknya kedalam pelukannya.

Pelukan yang juga di rindukan oleh Sehun selama ini.

"Sepertinya aku terlambat" Sehun berbalik dan membuang buket bunga ke sebuah kotak sampah yang berada tak jauh dari pintu ruangan Riana.

Ia berjalan menelusuri koridor rumah sakit sambil menggenggam erat kotak cincin di tangan kanannya hingga buku-bukunya memutih.



















TBC








PART TERPENDEK.

DAN MENURUTKU MENYANYAT HATI.

IN THE RAIN (OSH/PCY) [COMPLATE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang