Part 14

101 20 1
                                    

Happy Reading

Bomi terbangun dari tidur lelapnya.
Bomi terkejut saat menyadari dirinya tertidur diatas ranjang lengkap dengan selimut menyelimutinya.

Bukan kah aku tertidur ditepi ranjang semalam? Apa Woohyun yg mengangkatku? Tapi apa dia sudah baik-baik saja? Batin bomi

Kriet

Pintu kamar terbuka.
Menampilkan sosok woohyun yg sudah lebih baik dari semalam.

Pria itu terlihat memegang berbagai macam bunga yg sudah dirangkai.

"Kau sudah bangun?" tanya woohyun

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Bomi balik.

"Hm, aku baik-baik saja" jawab Woohyun sambil tersenyum

"Ini untukmu," lanjut Woohyun memberi bomi bunga yg sudah sirangkai nya tadi pagi

Bomi tidak menjawab

Apa ini taktik yg dilakukannya untuk mendekati perempuan? Batin bomi

"Bunga ini banyak tumbuh di halaman belakang. Jadi aku memetiknya, dan anggap lah ini sebagai ucapan terima kasihku karna sudah memasakan masakan lezat padaku" ujar Woohyun, seakan membaca pikiran bomi.

"Aku harus pulang" ujar bomi, sambil ingin beranjak pergi. Tapi woohyun menahannya.

"Biar aku antar kau pulang" tawar Woohyun.

"Tidak usah" tolak bomi

"Tidak.. Aku harus tanggung jawab. Sudah menahan anak gadis orang bermalam bersamaku. Aku akan antar pulang" tegas Woohyun.

Bomi mengangguk pelan.

.
.
.


******

"Selamat siang paman. Perkenalkan nama saya Woohyun, teman Bomi" sapa Woohyun ramah pada tuan Yoon yg membuka pintu.

"Dari mana saja kau, semalaman Tidak pulang kerumah?" tanya Tuan Yoon mengabaikankan Woohyun menatap tegas Bomi

"Aku ada urusan dengan temanku" ujar bomi dingin

Woohyun menatap bomi heran. Heran kenapa bomi bersikap dingin pada ayahnya sendiri.

"Dengan teman kata mu? Pria berandalan seperti dia?" tunjuk tuan Yoon pada Woohyun

"Dia tidak seperti itu" tegas bomi

"Tidak seperti itu apanya? Kau lihat penampilannya? Apa yg akan dikatakan ibu mu, Hah!! ??" ujar tuan Yoon sinis melihat penampilan Woohyun yg babak belur.

"Ibu mu sedang dipasar. Jadi Tidak bisa menegurmu, jadi biar aku yg melakukannya, cepat masuk kerumah" lanjut Tuan Yoon.

Wajah Bomi memucat.
Bomi memegang lengan Woohyun erat.

Woohyun yg melihat Wajah Bomi yang terlihat Pucat dan pegangan Bomi pada tangannya pun mengerti.

Woohyun mengerti jika Bomi ingin meminta tolong padanya.

Akhirnya Woohyun pun menarik Bomi sambil berucap

"Maaf Paman, aku akan mengantar Bomi kembali dengan selamat. Kami permisi" ucap Woohyun membawa pergi Bomi.

"Yak!!! Bomi !!! Kembali kau, atau Aku melaporkan semuanya pada ibu mu" teriak Tuan Yoon.

*********

.
.
.




Woohyun mengajak bomi kepantai yang lumayan jauh dari seoul.

Wajah bomi masih terlihat pucat. Woohyun menunggu, jika memang Bomi ingin bercerita padanya.

"Kau mau bercerita padaku?" tawar Woohyun, karna sudah hampir sejam mereka berdiam diri, sambil memandang laut yg indah dihadapan mereka.

Bomi menggeleng.

"Baiklah, bagaimana kalau kita bersenang-senang disini?" tawar Woohyun lagi. Sambil menyipratkan air laut kewajah bomi. Bermaksud membangun mood bomi.

Bomi cemberut. Dan menyipratkan air kearah Woohyun juga. Bomi berusaha melupakan masalah yg akan terjadi nanti. Cerita yg akan di karang oleh Ayah tirinya itu untuk menghasut ibu nanti.


Mereka membangum istana pasir bibir pantai.

Baju bomi habis basah karna terkena air laut, tapi gadis itu tidak peduli.

Woohyun memperhatikan Bomi yg masih sibuk dengan istana pasirnya, bagaimana Bomi berusaha menyingkirkan anak rambut panjang yg terlihat menganggu.

Woohyun mengambil akar-akar yg sudah layu dan mengumpulkan rambut berantakan milik bomi dan  mengikat rambut indah bomi dengan akar tersebut, membuat rambut bomi jadi sedikit rapi. Bomi menoleh kearah Woohyun

"Nanti rambutmu kotor" ujar Woohyun saat melihat wajah Bomi yg hendak protes.

Bomi mengangguk, dan melanjutkan membuat istana pasir buatan nya.

.
.
.

Woohyun mengambil handuk yg memang tersedia di dalam mobilnya.
Memberikan handuk tersebut pada bomi, agar bomi bisa mengeringkan pakaian dan baju milik bomi yg sudah basah.

Melihat rambut bomi yg basah, membuat Bomi terlihat cantik dan menawan dimata Woohyun.

Woohyun tidak tahan untuk tidak tahan untuk memeluk tubuh yg ada dihadapannya ini.

Dengan cepat Woohyun menarik Bomi dan memeluknya erat.

Bomi terkejut saat Woohyun memeluk nya.

Bomi berusaha melepaskan diri tapi Woohyun malah semakin memeluk erat diri nya.

Bayangan masa lalu berputar layaknya kaset rusak dipikiran Bomi. Samar-samar masa lalu kelam Itu terbayang lagi.

.
.

Woohyun merasakan tubuh Bomi yg gemetar dipelukannya.

Woohyun melepas pelukannya dan melihat wajah pucat dan gemetar bomi.

"Bomi? Ma-af. Aku tidak akan mengulanginya lagi" ujar Woohyun. Panik, melihat bomi yg ketakutan lagi seperti saat ini.

Bomi mengutuk dirinya sendiri
Bagaimana bisa masa lalunya yg kelam terputar lagi, saat bersama pria sebaik Woohyun.

Bomi pun terisak pelan, meletakan dahinya didada Woohyun.

Woohyun pun memeluk Bomi lembut.

Woohyun mengerti sekarang. Bomi memiliki trauma kepada pria. Tanpa dijelaskan pun Woohyun bisa memahami Itu.

"Woohyun ah, aku ingin menceritakan sebuah rahasia padamu, hal yg membuat ku takut berdekatan dengan pria, dan trauma pada masa lalu ku"  ujar Bomi serak, karna sehabis menangis.

"Ssttt, sudah, lupakan masa lalu bomi. Jangan mengungkit hal-hal yang membuatmu terluka lebih dalam lagi. Sekarang aku berjanji akan menjagamu dengan baik" jawab Woohyun, penuh perhatian sambil mengusak rambut kekasihnya pelan.

Bomi mengangguk di pelukan Woohyun, bomi Tidak menyangka pria yg terkenal palyboy dan sering mempermainkan para gadis-gadis ini. Bisa memiliki jiwa menenangkan dan membawa dirinya ke langkah yg lebih baik lagi.

To Be Continue

Fiuhhh

Kelar juga chapter ini..

Vote+Comentnya ditunggu...



See U Again

Paint My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang