Don't Wake The Baby Up

477 61 36
                                    

"Aku pulaaaaaang"

"Selamat datang, bagaimana harimu? Kau lelah?"

Seorang laki - laki berhidung mancung melepas sepatunya dan segera mendatangi istrinya yang sedang mencuci piring. Melonggarkan dasinya yang selama hampir 9 jam mencekiknya dikantor. Sang istri segera menolehkan kepalanya menatap sang suami.

"Seperti biasa tidak ada yang berubah.."

"Aku akan memasak sebentar yah, kau mandi saja dulu"

"Ciuman selamat datangku mana?"

Sang istri tersenyum sambil mencuci tangannya yang penuh dengan busa dan segera mengeringkannya dengan apron yang dia gunakan.

"Dasar genit, kau itu seorang ayah maksudku kita itu sekarang orang tua tapi kau masih saja bertingkah seperti anak - anak, rasanya aku memiliki dua anak ckckck"

"Ahhh ppalli kenapa kau malah memberiku ceramah?"

"Dasar tidak sabaran" Sang istri segera berjinjit dan mengecup suaminya.

"Gotcha!" Sang suami dengan segera memeluk tubuh sang istri dan menciumnya lagi.

"Hemmm hhhh"

"Hahahahahahaha ampun, maafkan aku Kwon Soonyoung.."

"Kau tahu jahitanku belum kering sepenuhnya Lee Seokmin.."

"Ahh maafkan aku.." Seokmin segera mengecup hidung Soonyoung.

"Aku tahu kau sudah tidak sabar tapi ini terasa sangat ngilu jika tersentuh oleh sesuatu bahkan oleh bajuku sendiri.."

"Tidak. Tidak. Tidak maafkan aku.."

"Mandilah dulu nanti kita makan malam bersama - sama okay?"

"Baiklah sayang.."

"Jangan bangunkan bayinya sayang"

----------

Seokmin segera memasuki kamar bayi mereka, bayi yang baru berumur beberapa hari itu. Seokmin melihat seorang bayi mungil tengah terlelap, Seokmin sedikit sedih karena saat tadi pagi sebelum dia pergi bekerja anaknya masih tertidur dan saat dia pulang anaknya sudah tertidur. Seokmin belum pernah bermain bersama bayinya itu.

"Hallo sayang, apa kabarmu hari ini?"

Seokmin menyentuh pipi bayinya. Kenyal. Seperti pipi Soonyoung. Seokmin kembali menyentuh bayinya dengan menjauhkan tangan yang menutupi wajahnya.

"Nanti kau tidak bisa bernafas.. Ahh menggemaskan sekali"

Seokmin mencoba menggendong bayinya. Mengangkatnya perlahan, berusaha untuk tidak membangunkan anaknya yang bahkan belum dia beri nama itu.

"Cuppp. . . Cupp. . . Appa akan menyanyikanmu sebuah lagu agar kau tertidur lebih nyenyak"

Seokmin mulai menyanyi lullaby yang selalu dinyanyikan Ibunya saat Seokmin kecil. Seokmin menyanyi dengan sangat merdu.

Saat Seokmin berhenti bernyanyi bayinya mulai menunjukkan gerak - gerik tidak nyaman dalam gendongan Seokmin. Seokmin mulai panik saat melihat anaknya menunjukkan ekspresi tidak senang sekaligus terganggu.

"Ssssstttt... Kembali tidur sayang"

Seokmin kembali bernyanyi dengan teburu - buru karena panik. Bayi itu mulai merengek dan menangis.

"Ada apa sayang?" Soonyoung dengan segera datang kekamar bayi mereka.

"Sayang, kenapa dia menangis? Padahal tadi dia tidur sangat pulas" Seokmin hampir menangis saat bayinya tidak kunjung berhenti menangis.

"Kenapa kau menggendongnya?"

"Aku hanya ingin menyanyikan sebuah lagu untuknya.."

"Kemarikan"

Seokmin segera menyerahkan bayi mungilnya kepada Soonyoung. Soonyoung dengan segera memberikan susu kepada bayinya.

"Itu Appa sayang, jangan menangis lagi yah.. Cupp... Cupp..."

Bayinya mulai tenang saat Soonyoung menggendongnya dan mengayun - ayunkannya dipelukannya. Seokmin menangis karena masih merasa panik dengan kejadian tadi.

"Kemari kau!"

"Maafkan aku"

"Tadi aku menyuruhmu untuk mandi kan?"

"Iyaaa"

"Aku tadi melarangmu untuk membangunkan bayinya kan?"

"Ti.. Ehh iyaa"

"Lalu? Kenapa kau membangunkannya?"

"Aku tidak sengaja maafkan aku.."

"Sudah sekarang mandi nanti setelah kau mandi kita makan malam"

"Ne eomma..."

Seokmin segera menuruti kemauan istri kesayangannya yang sedikit galak itu. Seokmin mengganti baju dengan baju yang paling nyaman. Mendatangi Soonyoung yang masih sibuk menata makanan dimeja makan.

Seokmin datang dengan diam, masih merasa tidak enak karena membangunkan bayinya dan juga membuat Soonyoung marah. Seokmin menatap punggung istrinya dan segera memeluknya dari belakang.

"Maafkan aku"

"Kenapa?"

"Maaf karena aku membuatmu marah dan membangunkan bayinya.." Seokmin menyembunyikan wajahnya dipunggung Soonyoung.

"Tidak apa.. Cepatlah duduk ada yang ingin aku bicarakan denganmu"

"Apa? Kau ingin bercerai denganku? Kumohon jangan lakukan itu, aku memang bodoh maafkan aku"

"Bukan itu Lee Seokmin, aku juga tidak mau harus menjadi duda beranak satu"

"Lalu?"

"Duduk dulu" Seokmin segera mendudukkan dirinya diatas kursi.

"Lain kali jika aku menyuruhmu untuk mandi itu artinya kau harus mandi Lee Seokmin.. Bayi kita sensitif terhadap bau"

"Benarkah?"

"Iyaaaa badanmu tadi bau keringat dan bayi kita baru saja terlelap itulah kenapa dia menangis.."

"Aku tidak tahu aku sebau itu.."

"Dan juga saat dia mulai menangis tadi kau mengguncangnya terlalu keras, dia terkejut tadi"

"Begitu yah? Darimana kau tau?"

"Bagaimana aku tidak tahu, dia keluar dari dalam perutku, aku dan dia bersama - sama bukan hanya satu atau dua hari sayang.."

"Tapi kan dia berasal dari sini sebelum keperutmu!"

"Lee Seokmin jika kau ingin mengalami hal yang sama denganku nanti anak kedua kita kau yang melahirkan okay?" Ucap Soonyoung penuh penekanan dengan senyum yang dipaksakan.

"Tidak terima kasih sayang, maaf aku merepotkanmu" Seokmin segera meneluk istri kesayangannya yang menjadi sedikit kurus itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Padahal lagi hiatus 😂

Seokmin itu milik Soonyoung dan Soonyoung itu milik Seokmin 💞

-honeydew 💞

SeokSoon Love Stories (2017)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang