🦄CHAPTER 1🦄

114 14 31
                                    

Zeus PoV
*classic cafe*

Cewe berdarah mesir itu kini duduk di hadapan ku, Air Neferti Alfaron. Dia manis, tapi dingin. Sudah bertahun tahun aku tidak berbicara pada nya.

"Umm.. so? Kenapa?" Tanya Air canggung.

"Mmm... nyokap gue ngajakin dinner bareng. Lo mau?" Aku ikut canggung.

"Kapan?" Tanya Air.

"27 november. Pas lo ultah." jawab ku penuh harap.

"Dimana?" Tanya Air. Ia melirik kearah jam tangannya.

"Diamond restaurant"

"Biar gue pikirin dulu" Air bangkit dari duduk nya.

Aku ikut berdiri.

Air mengambil handphone dari saku nya. Ia tampak sibuk dengan handphone nya.

Sudah lama sekali aku tidak melihatnya sedekat ini. Ia tampak berbeda.

Wajah yang dulu selalu ceria kini tampak lesu. Terdapat bulatan hitam disekeliling matanya, menandakan ia tidak tidur dengan cukup.

Rambut nya yang panjang bergelombang dikuncir kuda.

Kalung berliontin batu emerald tergantung indah di leher nya.

"Sorry gue ga bisa lama lama." Air kembali melirik kearah jam tangan nya.

"No problem"

Dengan cepat ia keluar dari cafe dan menaiki mobil sport nya.

🦄🦄🦄🦄🦄🦄

Air PoV
Aku menghentikan mobil ku didepan rumah mewah bercat putih. Seseorang keluar dari rumah itu ketika aku baru saja turun dari mobil ku.

"Air!" Ia berlari sambil melambaikan tangannya ke arah ku. Seketika senyum mengembang di wajahku.

Kazuki PoV
Aku melihat Air menghentikan mobil nya di depan rumah ku.

Dengan segera aku keluar dari rumah ku.

"Air!" Aku berlari sambil melambaikan tangan ku ke arah nya.

"Sorry gue telat." Air melihat jam di tangan nya.

"Iya ga papa." Aku tersenyum.

Aku memperhatikan bulatan hitam di sekitar mata nya. "Lo kurang tidur ya?"

"Engga.. cuma kecapean aja." Ia melepas jaket nya.

"Eh.. btw.. kok tumben telat?"

"Ummm.. tadi gue ada urusan bentar" jawab nya ragu.

"Urusan? Ama siapa?" Tanya ku penasaran.

"Ama..ama..ama Zeus.." kini wajah nya pucat pasi.

"ZEUS?!"

Air PoV
"ZEUS?!"

Aku mengangguk pelan.

"Kan gue udah bilang--"
"Sttt" aku memotong ucapan Kazuki.

"Ki, mendingan ngomong nya didalem aja deh, disini ga enak."

Kazuki menghembuskan nafas nya.

Seketika Kazuki menarik paksa tangan ku masuk ke dalam rumah nya.

"Aww.. sakit Ki. Gue juga bisa jalan sendiri!" Aku melepaskan genggaman tangan Kazuki setiba didalam rumah nya.

"Kan gue udah bilang, jauhin si Zeus sialan itu!" Bentak Kazuki.

Aku berusaha menahan emosi. Aku melihat Kazuki mengepalkan tangan nya.

"Kenapa?? Suka suka gue dong. Kenapa gue mesti jauhin si Zeus?" Tanya ku ngeyel.

"Soal nya.. umm.. ya.. soal nya gue.." Kazuki ragu.

"Lo kenapa? Hah?" Aku mulai sewot.

"Arghhh...." seketika kepalan tangan Kazuki terangkat.

Spontan aku menutup wajah ku dengan tangan ku.

"KAZUKI STOP!!!"

Kazuki menoleh kearah sumber suara. Aku mengikuti arah pandang nya.

Aku terkejut dengan kedatangan seorang perempuan yang kini berdiri di ambang pintu.

--------------------

A/N

hae gaes..
Vote and coment ya..
Jangan jadi siders😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SAVING 'AIR'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang