Chaeyoung pusing, dari tadi Yeri nangis gak berhenti padahal hari itu dia pengin menghabiskan waktu buat bobo cantik.
"Udah dong yer nangisnya."
"GUE MASIH GAK RELA CE! HUHU"
"Ikhlasin aja kali, cowok berengsek kaya gitu mana pantes ditangisin" Kata Chaeyoung bermaksud menghibur Yeri yang masih nangis sejak dua puluh menit yang lalu.
"Ya lo bayangin ajaa, selingkuh sama Sohye cobaa, temen deket gueee huhuhu emang gak ngotak tuh cowo." Yeri makin tersedu-sedu.
"Yaudah lo tau di gak ngotak kenapa masih aja nangisin dia?"
Yeri mengelap ingusnya sebelum berbicara "hhh habisnya dia itu ganteng, imut, lucu, moodbooster, romantis, mana holkay pula hhh."
"bukan jodoh kali," Celetuk Chaeyoung yang udah nempel sama gulingnya, tinggal merem langsung tidur dia.
"Ya tau, TAPI GUE NGGA MAU DIEM AJA. GUE HARUS BALES DENDAM." Yeri teriak sampe bikin Chaeyoung gak jadi merem, cewek itu malah ngelus dada heran kenapa punya sahabat macam Yeri.
"Pokonya dia harus ngerasain sakit hatinya gue."
"Gimana caranya?"
Yeri menoleh ke arah Chaeyoung, memperhatikan gadis itu lamat-lamat sebelum akhirnya tersenyum penuh arti.
"Gue butuh bantuan lo Ce."
"Heh apa-apaan kok bantuan gue,"
"Gimana kalo lo deketin Changbin sampe dia jatuh cinta beneran sama lo, abis itu putusin."
"Emang sinting lo yer. Ogah."
"Please ce please, kali ini ajaa bantuin gue please." Yeri memohon dengan pandangan melasnya tapi Chaeyoung keukeuh buat nolak "NGGA."
"Kalo lo mau, gue bakal bayarin deh kosan lo selama...tiga bulan. ya ya mau dong ce."
Mendengar kata 'dibayarin' Chaeyoung jadi mempertimbangkan tawaran Yeri, sampai akhirnya cewek itu mengiyakan, kan lumayan juga kosan selama tiga bulan dibayarin. Mengurangi pengeluaran.
"Yaudah oke, tapi lo bantuin juga. Tau sendiri gue pacaran aja ngga pernah, apalagi deketin cowok."
"MAKASIH CEEE, siap pasti gue bantuinn." Yeri langsung menghambur ke pelukan Chaeyoung, tangisannya berhenti dan ia tak sabar menantikan drama yang akan dimulai sebentar lagi.
"Liat aja, lo bakal ngerasain apa yang gue rasain. Dasar buaya!"
