0.1 Mengerikan

3.3K 95 81
                                    

Normal pov

"Arg! Sakit sunbae!"

Dengan tidak berperasaan, lee Taeyong sang anak pemilik sekolah, menjambak rambut anak laki-laki itu dengan kasar.

Ini adalah Minggu ke 13 anak laki-laki itu menjadi korban bulan-bulanan seorang Lee Taeyong.

"Pukul dia!" Titah taeyong angkuh.

Mereka semua saling berpandangan ragu, dan berkata

"kau yakin hyung?"

"Kalian meragukanku?"

"A.. Animnida hyung.."

Buggg

"Ampun sunbae.. Akh!" Ucap Jisung susah payah.

Darahpun keluar dari mulut, hidung dan pelipis nya. Ia bingung harus berbuat apa.

Apakah ini akhir dari hidupnya?

Ah tidak! Pikirnya. Ia masih ingin hidup dengan noona cantiknya itu.

"Apa salahku sunbae akh!"

Buk

si angkuh, lee taeyong memukulnya lagi.

"Salah mu?" ia menjeda kalimatnya. matanya melirik kearah sebuah jerigen berisi bensin yang sudah berada diatas kepala anak laki-laki itu.

anak laki-laki itu hanya bisa menunduk pasrah.

bersiap mendengarkan apa yang akan diucapkan lee taeyong selanjutnya.

"pertama, karena kau menyebalkan. Kedua, karna kau bertanya. Siram dia"

"Ampun sunbae! Aku akan melakukan apapun. Asal tidak menyakitiku." ucapnya sembari bersujud di kaki si angkuh.

lee taeyong tersenyum kearahnya, iapun menendang-nendang kepala anak laki-laki itu dengan keras.

"Ok. kau harus menjadi dompet anak buahku sampai aku lulus."

Tanpa pikir panjang, akupun meng-iyakan permintaan, ah bukan permintaan. tapi lebih tepatnya persyaratan yang tidak masuk akal itu.

"Ba-baik sunbae! Te-terimakasih."

"Ok"

-------------------------------------------
dikoridor
-------------------------------------------

Jisung pov

jujur aku bingung, bagaimana aku pulang kerumah jika penampilanku saja seperti ini.

bagaimana dengan reaksi noona cantikku jika melihat luka-luka ini nanti?

aku takut, ia mengkhawatirkanku dan terus memikirkanku hingga ia sakit seperti dulu.

jujur, aku tidak ingin menjadi beban bagi noonaku.

akupun termenung sendirian memikirkan apa yang harus selanjutnya aku lakukan.

Ah aku ingat!

Akupun berinisiatif untuk menelpon somi noona, teman curhat kakak tersayangku, untuk menolongku mengobati luka-luka ini.

aku mulai akrab dengannya setelah somi noona beberapa kali menginap dirumahku.

jujur, aku terpaksa menelponnya dan menyusahkan nya karena untuk sekarang ini, dialah satu-satu nya orang yang akan peduli padaku disekolah.

lagipula krystal noona telah menitipkanku beberapa kali padanya.

"Yeobseo" ucap seorang wanita diseberang sana

jangan putus! [NC 21+] taeyong x krystalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang