Lizzie's P.O.V
"Kami akan kembali. Kami ada interview" kata Liam
Aku menganggukan kepalaku gugup. Lagi-lagi sendiri di bis. Bagus.
"Kau yakin tidak mau ikut?" kata Niall
"Ya. Aku akan baik-baik saja" kataku
"Oke" balasnya
"Love you" kataku
"Love you too" kata Niall
Mereka meninggalkan bis dna aku pergi ke dapur. Aku belum makan dengan banyak selama beberapa hari. Aku mengambil sebungkus Oreo, beberapa kue, susu dan pisang. Aku tau ini kombinasi makanan yang aneh.
Aku meletakkan makananku di atas meja didepanku dan menyalakan televisi dan bermain video game. Berbepa lama aku bermain, aku mendapatkan telpon. Aku menjeda permainanku dan melihat penelpon itu.
Nomor tidak di ketahui?
Bagaimana jika ini ayah. Ia pasti menelponku untuk mengetahui lokasiku atau untuk menakutiku.
Aku menjawab "Halo?"
"Hei sayan. Kangen denganku?" katanya
"Apa yang kau mau" kataku
"Hanya ingin bicara. Kau beruntung polisi waktu itu menahanku. Dan sekarang, jika aku mendapatkanmu, ini akan lebih menyakitkan lagi"katanya
"Kau tidak akan mendapatkanku. Orang-orang disekelilingku akan melindungiku" kataku
"Kelima idiot itu? Yeah. Semoga beruntung dengan itu. Kenapa kau tidak mau datang dan melihatku?" tanyanya
"Kau harap" balasku
"Jika kau tidak mau mungkin kau mau mengucapkan selamat tinggal kepada kakakmu" ucap ayahku
Aku merasa kosong.
"Jangan sakiti dia" kataku
"Dia sudah terlanjur disini denganku, kau ingin bicara dengannya?" katanya
"Hey Liz" ucap Eric
"Eric? Apa yang ia lakukan padamu?" kataku
"Bagaimana dengan perjanjian? Kau datang dan menemuiku dan aku akan melepaskan Eric" kata ayahku
"Jangan Liz!" aku mendengar teriakan Eric
"Setuju dengan perjanjianku?" kata ayahku
"Ya. Tapi tolong jangan sakiti Eric ataupun teman-temanku" kataku
"Setuju. Dan jangan beritahu siapa-siapa kau kau akan kesini. Pergi ke hotel di dekat bis tur di tengah malam. Jika kau beritahu yang lainnya aku akan membunuhmu dan kakakmu dan juga teman-temanmu, mengerti? Sampai jumpa manis" katanya sebelum ia menutup telepon.
Aku akan melakukan apapun untuk kakak-ku. Walaupun dengan mempertaruhkan nyawaku.
WebRep
Overall rating
KAMU SEDANG MEMBACA
Niall Horan Is My Guitar Teacher (Bahasa Indonesia)
FanfictionSemua yang aku inginkan hanyalah belajar untuk bermain gitar. Aku tidak pernah meminta untuk guru yang merupakan seorang dari boy band paling terkenal di dunia. Tapi aku tidak mengkomplain.