My Little Brother
Disclaimer © Furudate Haruichi
Warning : OC, OOC, Sho-ai, Incest (Maybe?), Typo disana sini, dsb (dan saya bingung) XD
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti tahun. Kini pernikahan Tou-chan dan Kaa-chan mereka sudah genap dua tahun.
Hinata dan Tsukishima pun kini telah lulus dari SMA. Tsukishima meneruskan pendidikannya ke Universitas kedokteran sedangkan Hinata kuliah dengan mengambil jurusan Manajemen dan bisnis sekaligus mengurus perusahaan dan resort yang telah ia bangun sejak SMA.
Hubungan Hinata dan Tsukishima sejak kejadian makan malam itupun tidak terlalu baik, bukan karena sering bertengkar atau apa, Tapi Hinata terus merasakan aura ketidak sukaan sang Nii-san ketika Kaa-san dan Tou-channya memperhatikannya lebih dari Nii-sannya itu.
Flashback On~~
Beberapa Hari yang lalu. . .
Hinata memasuki rumah dengan langkah gontai saat pulang dari Kyoto, tempat perusahaan milik sang Tou-chan yang dipegangnya beserta resort miliknya.
Lelah dan letih, itu yang dirasakan Hinata sekarang.
"Shoyo sudah pulang, bagaimana hari ini?" tanya sang Kaa-san saat melihat Hinata memasuki rumah.
"Hn." sahut Hinata singkat, karena merasa pandangannya mulai berkunang-kunang.
"Ah begitu, Sho-"
'BRUK'
Tubuh Hinata tiba-tiba limbung dan membuatnya terbentur lantai rumah. Ia jatuh pingsan, dan membuat seisi rumah gaduh.
Setelah peristiwa pingsannya Hinata yang membuat seisi rumah riuh ramai akan kegaduhan, baik dari Kaa-san, Tou-san, Nii-sannya dan tak lupa para Maid yang bekerja di Mansion Hinata itu, Hinata terkena demam selama seminggu. Perhatian Kaa-san dan Tou-channya tentu saja terarah pada si bungsu Hinata tersebut.
"Heh dasar lemah, begitu saja sakit." ejek Tsukishima sembari menatap Hinata yang terbaring dikasurnya. Hinata hanya diam, toh kalau ia menjawab perkataan Nii-sannya itu yang ada Hinata makin pening.
"Kei, kau tidak boleh begitu pada adikmu." tegur Yachi.
"Hee~ memang benar dia lemah Kaa-san." ucap Tsukishima kemudian berniat untuk keluar dari kamar Hinata.
"Aku tidak lemah.." ucap Hinata dengan wajah merah karena demam.
"Kau itu lemah, masa hanya karena pulang malam saja sudah demam seperti ini?" ucap Tsukishima asal. Hinata yang mendengar itu tentu saja kesalnya bukan main.
"Jaga bicara Nii-chan.. huft.. Shoyo demam bukan karena pulang malam. Shoyo demam karena sekarang memang sudah musimnya!" sahut Hinata.
"Bilang aja ingin diperhatikan" jawab Tsukishima, sengaja membuat Hinata terlihat kesal, karena Ia sangat suka melihat ekspresi kesal adiknya itu.
"Siapa juga yang ingin diperhatikan huh!" sudah Hinata mengeluarkan ekspresi kesal yang sangat diinginkan Tsukishima.
"Haha.. Kaa-san aku ingin belajar dulu, kuharap kau cepat sembuh adik yang suka cari perhatian." canda Tsukishima sembari keluar dari kamar Hinata dan menatap tajam adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Brother [END]
FanficTsukishima yang jatuh hati pada pandangan pertama pada sang adik tentunya bertekad untuk mendekati dan juga melindunginya. Namun, mulut yang tak bisa dikontrol itu membuat semuanya tak semulus dengan apa yang dikehendaki dirinya. Dapatkah Tsukishima...