16

6.7K 642 34
                                    

Tepat pukul 4 sore, sebentar lagi jam pulang sekolah. Sinb memutuskan untuk menuggu yerin diparkiran sekolah. Tak lama, murid-murid mulai berhamburan keluar dari gedung sekolah. Sinb melihat yerin jalan seorang diri menuju kearahnya. Ia lagusng membukakan pintu mobil untuk yerin dengan senyuma tulus dibibirnya. Namun senyumannya itu tidak digubris sama sekali oleh yerin. Yerin tidak menggubrisnya dan langsung masuk kedalam mobil.

" untung saja dia adik sowon eunni " gumam sinb lalu menutup pintu mobil.

Ia berjalan kearah pintu kemudi dan masuk kedalam mobil lalu memakai safety beltnya. Sinb melirik kearah yerin yang tengah memainkan ponselnya dan belum memakai safety belt.

" tolong, pakai safety belt mu. Ini demi keselamatan " ucap sinb.

Yerin melirik sekilas lalu kembali fokus kelayar ponselnya tanpa menuruti kata-kata sinb.

" ohh, jadi mau aku pakaikan? " tangan sinb mulai bergerak pelan kearah yerin.

Yerin langsung menepis tangan sinb dan menatap sinb tajam.

" aku bisa pakai sendiri! " ketus yerin. Ia pun memakai safety belt.

Sinb langsung membenarkan kembali posisi duduknya, sinb menyalakan mesin mobil dan jalan keluar gedung sekolah. Selama perjalanan yerin terus memandang kearah luar jendela, hingga ia menyadari bahwa sinb mengendarai mobil bukan untuk pulang kerumah. Ia melirik kearah sinb.

" mau kemana? " tanya yerin.

" ikut saja, kan tadi sudah aku beritahu kalau kita akan jalan-jalan " ucap sinb tanpa melihat kearah yerin.

Yerin yang sedang malas meladeni sinb akhirnya dia memilih diam. Akhirnya mereka berdua sampai si tempat tujuan, sinb mematikan mesin mobilnya. Ia melirik kearah yerin yang tertidur disampingnya. Senyuman tipis terukir dibibir sinb saat ia melihat wajah damai yerin saat sedang tidur. Sinb tidak tega kalau harus membangunkan yerin, padahal hari ini sinb membawa yerin ketempat yang yerin suka. Tidak ada tatapan tajam yang selalu menusuk saat ia menatap sinb. sinb melapas safety beltnya lalu membuka pintunya. Ia keluar dari mobil, meninggalkan yerin didalam mobil sendiri.

Sinb berjalan diatas hamparan pasir putih yang bersih. Deburan ombak terdengar sangat tenang, ia duduk lumayan jauh dari air laut. Bukan karena ia takut basah, hanya saja sinb mempuyai alergi. Kulitnya akan memerah dan gatal jika ia terkena air laut. Sinb menutup matanya sejenak lalu menghirup udara pantai yang sangat segar. ia pun melihat sekeliling pantai, orang-orang yang sedari tadi sudah berada disitu mulai berhamburan meninggalkan pantai karena sebentar lagi senja akan tenggelam.

.

.

.

.

.

.

Didalam mobil yerin yang sedari tadi tidur menggeliat kecil, ia pun perlahan membuka matanya.

Yerin membenarkan posisi duduknya, matanya menerjap beberapa kali. Kesadarannya masih belum sepenuhnya terkumpul setelah bangun tidur. ia berada dipantai. Yerin melihat kursi disampingnya kosong.

" kemana bodyguard itu " gumam yerin pelan.

Lalu ia meluruskan pandangannya keluar mobil, dan ia melihat sinb duduk seorang diri diatas pasir pantai. Yerin melepas saftey beltnya, ia membuka pintu mobil dan keluar dari mobil. Yerin menutup pintu mobil, ia merenggangkan sejenak tubuhnya, lalu ia berjalan kearah sinb. yerin tiba-tiba duduk disamping yerin dan itu membuat sinb terkejut.

" kamu sudah bangun " ucap sinb melihat yerin sekilas lalu kembali melihat kearah air laut.

" kenapa tidak membangunkanku? " tanya yerin tanpa melihat kearah yerin.

Sinb tersenyum dan kembali menatap yerin dari samping, " aku tidak tega membangunkanmu yang sedang tidur dengan pulas " ucap sinb.

Yerin tersenyum miring, " kenapa membawaku kesini? " tanya yerin lagi.

" karena kamu menyukai pantai, ku pikir kamu akan senang jika ku bawa kesini " ucap sinb jujur.

" tidak akan menyenangkan jika itu bersamamu, karena aku membencimu " jawab yerin.

Sinb tertawa, " ya ya, terserah saja " ucap sinb.

Setelah itu keduanya saling diam satu sama lain, dan mereka menyaksikan senja yang tenggelam bersama-sama dalam diam. Yerin terlihat sangat menikmati melihat ombak air laut dan suara deburan ombaknya. ia pun berdiri, sinb mendongakan kepalanya melihat kearah yerin.

" aku ingin bermain air " ucap yerin.

" pergilah, aku mengawasimu dari sini " ucap sinb.

Yerin pun melangkahkan kakinya mendekat kearah air laut, ia merasakan dingin nya air laut saat mengenai kulit kakinya. tapi memang itulah yang yerin suka, kemudian ia berjongkok dan memainkan air laut dengan tangannya. Tak berapa lama, yerin berjalan kearah sinb dan menariknya. Otomatis sinb bangun dari tempat duduknya dan terseret oleh yerin.

" ada apa ini, aku tidak mau main. Kamu main sendiri saja " ucap sinb.

Yerin terus menyeret sinb sampai tepi pantai. Ia melepaskan genggaman tangannya pada tangan sinb. yerin berjalan mendekat kearah air lalu ia menyipratkan air pada sinb.

" bermain sendiri itu tidak enak " ucap yerin sambil terus menyipratkan air laut pada sinb.

Sinb terus menghindar dan tidak membiarkan kulitnya terkena air laut.

" kamu takut? Hah? Dasar payah " yerin tertawa.

Mendengar itu, sinb sedikit tidak terima. Ia langsung berjalan keair dan membalas perbuatan yerin. Terlihat wajah yerin berubah kesal ketika air laut mengenai wajahnya, sinb tertawa melihat ekspresi yerin seperti itu. Yerin kembali menyerang sinb dan tertawa saat air yang ia cipratkan berhasil mengenai sinb. malam ini mereka benar-benar tertawa satu sama lain, dan sinb? dia melupakan kalau dirinya mempunyai alergi terhadap air laut.



.

.

.

.

.


TO BE CONTINUE...

--------------------------------------------------------------------------------------------------

Annyeong!!! ^^

ini sebagai permintaan maaf:" heuheu..

semoga suka~

jangan lupa votement~

maaf kalo ada typo~

bye,bye!!! ^^

My Bae Is My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang