Bab 30 Kumbang!

18.4K 1.8K 20
                                    

Baru kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru kali ini. Selama 5 tahun lebih kehidupannya. Vino merasakan tidur paling nyenyak. Dia bisa begitu saja melupakan apapun. Hanya harum tubuh Melati yang memeluknya sampai alam mimpi. Itupun dengan mimpi yang nyata.

Melati. Wanita yang menggenggam erat hatinya sejak dulu. Kini sudah sah menjadi istrinya. Miliknya sepenuhnya. Jiwa dan raga.

Vino menggeliat. Meregangkan otot. Meraba sisi sebelahnya dan langsung membuka matanya saat menyadari Melati sudah tidak ada di sebelahnya.

Rasa hangat menerpa pipinya dan dia menyipitkan mata karena silau terkena cahaya matahari yang menyelusup dari celah-celah ventilasi di dalam kamar.

Dia langsung menegakkan tubuhnya. Belum pernah merasa seterlambat ini bangun pagi. Biasanya juga dia sudah terbangun sebelum subuh. Hidup disiplinnya terbentuk sejak dia menjalani pendidikan di akademi polisi.

Tapi sekarang saat melihat teriknya matahari yang menyelusup di balik kamar dia tahu kalau hari sudah siang. 

Menyingkirkan selimut yang menutup tubuh telanjangnya. Dia segera mencari celana dan kaos yang kemarin sempat di buangnya begitu saja. Tapi saat mengedarkan pandangannya. Di atas nakas sudah tersedia handuk dan kaos serta celana bersih yang terlipat begitu rapi.

Keadaan kamarpun juga sudah rapi, bersih dan harum. Melati sempat membereskan semuanya?
Hatinya menghangat. Vino tersenyum tipis. Baru kali ini dia benar-benar merasakan kehadiran seorang istri yang sebenarnya. Dulu saat dengan mawar semuanya hanya formalitas.

Vino segera turun dari kasur dan menyambar handuk yang tersedia. Melingkarkan di tubuhnya dan kini membawa baju bersih yang sudah di siapkan Melati untuknya.

Dia bahkan bersiul riang saat melangkah ke arah kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

****

Tak butuh waktu lama untuk mandi dan keramas. Vino segera keluar dari kamar dan mencari Melati.
Tapi dia mendengar suara renyah istrinya itu saat dia sampai di ruang tamu.

Hanya saja langkahnya langsung terhenti saat melihat pemandangan di depannya.

Melati tengah membungkuk di atas Igo yang berjongkok di depan jendela yang kemarin terkena batang pohon. Vino merutuki dirinya sendiri karena lupa akan kecelakaan itu.

"Mbak aku dipegangin dong tangannya. Nih buat masang papan ini."

Vino memberengut mendengar nada manja dari Igo. Dia langsung menarik tangan Melati saat sudah sampai di dekatnya. Dan membuat wanita itu terkesiap.

"Vin."

"Aduuuuuhhh gimana sih...mb.."

Melati dan Vino langsung menatap Igo yang mengaduh karena kepalanya tertimpa papan yang akan di pasangnya untuk menutup kaca yang pecah. Tentu saja Melati langsung melepaskan genggaman tangan Vino dan berlari menuju Igo yang kini tengah duduk di atas lantai dengan tangan memegangi kepalanya.

"Astaga Go. Apanya yang sakit?"

Melati sudah menyentuh kepala Igo. Membuat Vino makin marah. Dia tidak suka kalau Melati dekat dengan Igo.

"Mbak sih kok lepasin papannya. Kan belum aku paku."

Igo meringis lagi. Dan kini Vino mendekati Melati dan Igo. Dia menatap tajam ke arah Igo.

"Sakit? Perlu di bawa ke rumah sakit dan dimasukin ke IGD gak?"

Pertanyaan sinis Vino membuat Melati langsung menatapnya kesal.

"Vin apa sih kamu? Igo itu ngebantuin kita buat nutup lubang ini."

Igo masih mengusap- usap kepalanya. Dan menunduk.

"Aku juga bisa Mel. Sini aku aja yang maku."

Vino langsung berlutut di depan kaca yang pecah itu. Lalu mengambil papan tadi dan mengambil paku dan palu. Dia sudah akan bersiap memasang saat merasakan tangan Melati memegang lengannya.

"Vin. Emang kamu bisa masang sendiri?"

Tawa Igo langsung membuat Vino menoleh ke arah pria itu. Sudah tidak merintih dan kini malah menatap Vino dengan jahil.

"Bisa. Aku bisa sendiri. Udah sana kamu pulang aja."

Usiran halus itu membuat igo menyeringai. Tapi kemudian dia beranjak dari duduknya.

"Ya udah aku pulang. Mbak Mel pamit dulu ya. Nanti kalau Mas Vino gak bisa baru panggil aku."

Vino kembali memberengut saat Igo melambai dan keluar dari rumah.

"Vin kamu itu kasar sama Igo. Dia kan cuma nolong."

Kini Vino meletakkan papan itu lagi dan beralih menatap Melati yang tampak marah.

"Kamu belain Igo?"

Melati langsung menatapnya dan kini tampak bingung.

"Belain apaan sih? Kan dia tadi cuma bantuin."

Vino kini meletakkan palu dan paku di atas lantai. Lalu ikut duduk di atas lantai seperti Melati.

"Kamu kan bisa bangunin aku. Aku ini suamimu. Bukan Igo yang suamimu."

Dia kesal. Dia marah. Karena sudah kedahuluan Igo. Amarahnya menggelegak melihat Igo selalu bisa mendekati Melati.

"Kamu kenapa sih? Marah-marah terus. Aku tu tadi udah bangun pagi. Bersihin semua rumah. Udah aku masakin juga. Dan tiba-tiba kamu bangun dengan nuduh aku yang tidak-tidak. Aku kesel sama kamu."

Vino membelalak mendengar Melati marah. Dia bingung saat istrinya itu langsung beranjak berdiri dan kini berderap meninggalkannya.

"Astaga!"

Vino mengacak rambutnya dan kini langsung beranjak dari duduknya.

"Mel."

Dia langsung berlari lalu menyusul Melati yang sudah masuk kembali ke dalam kamar.

"Mel."

Melati kini berbalik dan menatap Vino dengan kesal. Akhirnya Vino menghela nafas. Lalu menyentuh bahu Melati.

"Maafin aku ya. Aku terlalu cemburu melihat kamu di samping Igo. Kita kan baru saja...ehmmm.."

Pipi Vino memanas saat teringat keintiman mereka semalam. Dan hal itu membuat Melati juga langsung tersipu.

"Pokoknya aku gak suka ada kumbang lain yang deketin kamu selain aku. Melati itu milik Kumbang."

Tentu saja ucapannya itu membuat Melati tersenyum. Lalu merangkulkan kedua tangannya di leher Vino.

"Jelek kalau lagi cemburu gitu."

Vino memberengut lagi.

"Siapa yang cemburu?"
Merasa malu karena tingkahnya dia kini menantang Melati. Dan istrinya itu tersenyum lagi.

"Kumbang besar yang baru bangun tidur. Jangan gunain sengatanmu lagi ya kan Melati udah di hisap sama si Kumbang."

Ucapan Melati yang tidak terduga itu membuat Vino kini menatap istrinya lekat.

"Aku mencintaimu Mel."

Bersambung

Lapeer nih ketik kok pusing ternyata laper.
Yowes mau isi perut dulu yaa...

Votement pokoknya..

Kepoin cerita author yang baru yuk di Assalammualaikum jodoh!

Dan tutup po untuk paket hemat besok ya tgl 20  desember 2017

seputih MelatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang