Asysenja-DELAPAN

2.7K 197 10
                                    

Sedikit demi sedikit Asy mulai membuka matanya. Embun -mama Asy- yang sedari tadi duduk disamping kasur langsung menunjukkan senyum lega. Bagaimana tidak, Embun khawatir setelah mengetahui bahwa putri nya nekat bersepeda selama 3 jam lebih demi datang kerumahnya sendiri.

Disisi lain, Gibran -Abah Asy- yang berdiri disamping Embun berusaha memenangkan fikiran nya. Jujur, ia juga sangat cemas saat Asy tiba tiba pingsan. Rasa bersalah pun muncul dihati Gibran.

"Mama" lirih Asy sambil menunjuk ke arah air mineral. Embun langsung dengan sigap menuangkan air mineral untuk Asy.

"Asy, kamu nggak papa kan?" tanya Gibran. Asy menoleh ke arah Gibran, lalu memalingkan wajahnya, Asy hanya menjawab lewat anggukan. Embun yang menyadari bahwa putri nya sedang -ngambek- langsung memberi kode pada Gibran.

"Udah sana dulu, Asy mau sama mama nya dulu" ucap Embun sambil mendorong pelan bahu Gibran. Gibran hanya melirik Embun, dan segera melangkah pergi meninggalkan kamar Asy.

"Sayang, kaki kamu bengkak tuh" ucap Embun, dan hanya dilirik oleh Asy.

"Mama kira Asy cuma kesel sama Abah? Salah, Asy juga kesel sama Mama, sama Amir, Aisyah, pokoknya SEMUA" jawab Asy dengan cepat. Embun hanya menatap Asy dengan senyuman.

Ah, Embun jadi rindu sama Ayah. Batin Embun

"Terus? Mau kamu apa dong?" tanya Embun dengan nada bergurau. Asy yang merasa Mama nya tidak bisa di ajak serius langsung menggeram kecil.

Namun satu ide terlintas difikirannya.

"Asy mau pindah ke sini lagi, titik!" ucap Asy langsung bangung dari posisi baringnya.


Gibran yang mendengar dari luar kamar Asy langsung membulatkan matanya. Hampir saja ia kembali masuk ke kamar putrinya itu, tapi ia terhenti saat mendengar jawaban Embun.


"Boleh" jawab Embun.

Jleb!

Astafirullah. Aku kira Embun bisa diajak kerjasama. Ucap Gibran dalam hati. Gibran pun memutuskan pergi dari depan kamar Asy.


"ALHAMDULILLAH!" teriak Asy sambil memeluk Mama nya. Sedangkan Embun hanya tertawa kecil, tertawa penuh arti.

🌅🌅🌅

Setelah bersih bersih Asy segera turun ke meja makan untuk makan malam. Dengan rambut coklat pekat yang ia ikat sembarang lalu baju daster Mama nya yang ia pinjam, Asy berjalan mendekati keluarganya.


Embun yang sedang menyiapkan nasi untuk Gibran, mengaga melihat penampilan putri nya yang menggunakan daster milik nya. Tapi bukan itu yang menjadi alasan Embun terkejut.

"Assalamu'alaikum! Selamat malam! Happy Family. I'm come back!" ucap Asy sambil merentangkan tangannya ke dua pria yang Asy tau itu Abah dan Abang nya. Hal seperti ini biasa di jika dilingkungan keluarga kecil Gibran, asalkan tidak dilakukan saat didepan keluarga lain.


Tangan Asy masih setia merangkul dua pria yang ia sayangi, sambil menceritakan apa saja peristiwa yang ia lewati selama sehari full.


"Ya Allah Syah, bang Amir, Mama, Abah tau gak Asy tu disana pernah nabrakin motor orang loh, tapi untung aja motor yang Asy tabrak itu punya teman Asy, jadi nya gak kena marah deh hahaha" cerita Asy panjang lebar sedangkan yang mendengarkan ceritanya hanya terdiam.

ASYSENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang