[Akhir sebuah cerita] V

112 11 0
                                    

Sehun menatap pantulan dirinya di cermin, ia menggeram kesal, pikirannya begitu berkecamuk.

Bayangan wajah Riana terus terputar dalam memori otaknya.

Ini salahnya.

Semua salahnya karena sudah menelantarkan orang yang begitu ia cintai dalam dunia yang kejam ini.

Sehun lantas memakai kaos hitam polosnya, dan memakai jaket kulit berwarna putih yang terlihat sangat pas di tubuhnya.

Ia lantas menyambar kunci motor yang tergeletak di nakas samping ranjangnya, berjalan menuju garasi, memakai sarung tangan dan memakai helm fullface.

Ini kebiasaan baru Sehun jika stress melandanya, mengendarai motor di jalanan dengan kecepatan penuh. Sambil berharap jika rasa sakitnya akan ikut menghilang terbawa angin jalanan.

Ini sudah pukul 1 dini hari. Tapi Sehun nekat untuk ngebut-ngebutan di jalan. Tujuannya saat ini adalah club malam. Rasanya tak apa jika ia harus bermain dengan para jalang disana malam ini, hitung-hitung belajar menjadi pria brengsek sesungguhnya.


















###







"Chanyeol! Ada apa denganmu!! Lihat semua kertas yang berserakan ini! Astaga !!" Park Yoora, kakak perempuan Chanyeol mengerang frustasi, melihat keadaan kamar Chanyeol yang kini penuh dengan sobekan kertas, gulungan kertas, dan kertas-kertas lain yang penuh dengan coretan nada-nada yang tidak beraturan.

"Noona keluarlah. Jangan ganggu aku. Aku ingin menenangkan pikiranku" ujar Chanyeol lirih tanpa melirik Yoora yang kini menatapnya sendu.

Ia tahu.. adik nya sedang patah hati.

"Jangan hancurkan dirimu sendiri Chan.. kau harus bangkit, setidaknya kau tidak akan mati hanya karena patah hati sebab seorang gadis menolakmu" Yoora melangkahkan kakinya keluar ruangan Chanyeol.

"Berbicara memang mudah. Tapi yang melakukannya belum tentu semudah berbicara" gumam Chanyeol sendiri. Ia lantas memutuskan untuk bangkit dari duduknya, menyambar mantel dan tablet serta earphone miliknya lalu keluar rumah mencari Mr.Anh, supir pribadi keluarganya.













###







Sehun masih mengendarai motornya dengan kecepatan penuh, sesekali ia berteriak untuk meluapkan rasa sedihnya.

Kini... lelaki itu bahkan menumpahkan airmatanya, ia tak menyangka jika meninggalkan Riana akan memberi dampak sebesar ini padanya.

Saat ini pikirannya teramat kacau. Ia bahkan memutar balik motornya, dan ....

BRRRRUUUUUUUAAAAAAKKKKKK

Sehun terpental jauh, ia menabrakkan dirinya sendiri pada sebuah mobil Sedan yang bahkan melajukan kecepatannya dengan sedang.

Darah segar mulai merembes di bagian belakang kepala Sehun. Orang yang mengemudikan mobil itu lantas turun. Kap mobil nya terbuka menganga, asap tebal keluar dari arah mesin mobil yang terlihat konslet.

"Tuan Park.. lebih baik kau segera keluar dari mobil" Mr. Anh menyuruh tuannya untuk turun, sedangkan sekarang tuannya itu masih dalam mode shock. Ia menabrak seseorang, yang sangat familiar baginya.

"Tuan ayo cepat turun.. mesin mobil mulai terbakar" mr.Anh mau tidak mau menyeret Park Chanyeol keluar dan menjauhkan dirinya dari mobil itu.

"Mr.ahn... apa kita baru saja menabrak seseorang?" Tubuh Chanyeol bergetar, ia mengenali motor yang tergeletak naas dan seseorang yang juga berbaring di dinginnya aspal.

IN THE RAIN (OSH/PCY) [COMPLATE ✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang