31

885 46 5
                                    

"Karna sebrengsek apapun kamu, aku masih sangat-sangat menyukai orang brengsek sepertimu."

***

Tok tok tok!

Tichania melangkahkan kaki untuk membuka pintu.

"Selamat pagi nona manis," sapa Ray dengan senyuman hangat.

"Loh, kok Kakak kesini, ngapain?" tanya Tichania.

"Masa ke rumah pacar sendiri gak dibolehin,"

"Eh bukan gitu!" celah Tichania. "Kamu kan masih sakit, harusnya tiduran aja di rumah," lanjutnya.

"Kangen."

"Eh-" pipi Tichania memerah mendengar kata yang baru saja terlontar dari mulut Ray.

"Jalan yuk!" ajak Ray.

"Se pagi ini? Jalan kemana? Enggak ah males. Ini kan masih jam empat pagi, Kak! Lagian aku masih ngantuk "

"Yaudah, sekarang kamu tidur, jalannya kapan-kapan aja."

"Terus kamu mau pulang?" tanya Tichania.

"Enggak,"

"Terus?"

"Nemenin kamu tidur," balasnya dengan datar.

Tichania melotot.

"Dasar mesum!"

"Nungguin kamu tidur maksudnya, terus pas udah bangun kita jalan,"

"Jalan kemana sih?" tanya Tichania.

"Ke KUA, mau kan?" jawan Ray.

"Males banget, aku enggak mau nikah sama Kakak," ujar Tichania.

"Yang ngajakin kamu nikah siapa sih, Cha? Orang jalannya tuh lewat KUA, terus nggak jauh dari situ ada Restaurant, aku laper, Cha," Jelas Ray kepada Tichania.

"Aku tuh ngajak kamu makan bukan ngajak nikah," lanjutnya.

"Kamu mau banget aku ajakin nikah?" tanya Ray menggoda Tichania.

"Apaan sih, yaudahlah."

"Dih ngambek, gemes deh pen cubit pipinya." Kedua tangan Ray mencubit pipi Tichania dengan jail. Ia semakin gemas dan memainkan pipi Tichania sesukanya, yang jelas Tichania menjadi sangat lucu menurut Ray.

***

"Nanti jadi kan, makan malamnya?"

"Jadi dong! Saya sudah kasih tau Ray, dan dia mau kok dinner sama calon tunangannya, tenang aja," jawab Mama Ray.

"Ray udah nggak sama pacarnya lagi kan? Siapa itu namanya, oh iya, Tichania!"

"Loh, kamu tau Tichania?" tanya Mama Ray.

"Taulah! Pokoknya Ray harus putus ya sama Tichania! Saya gak mau tau!"

"Sebentar lagi juga mereka putus," ujar Mama Ray dengan tenang.

"Tolong pisahin Ray sama Tichania dengan cara apapun itu!" seru seseorang.

"Iya, kamu tenang aja."

My Life With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang