Chapter 3

782 38 0
                                    

Jihoon POV

Aku pergi ke kantin sendiri. Yang lain pada asik main mobile game. Gara-gara Daniel hyung semuanya jadi ikutan. Aku mencoba untuk tidak menarik perhatian. Aku memesan air putih biasa tapi kenapa lama sekali! Aroma baru di sekolah ini sangat mengganggu. Aku harus bisa menahan kehausan ku.

"Hei bodoh, jangan menghalangi jalan!" Tiba-tiba saja aku mendengar keributan.

"Hey anak baru! Jangan mentang-mentang baru kamu bisa seenaknya!" Aku mendekat ke sumber keributan. Ternyata perkelahian wanita. Well, aku angkat tangan. Aku tidak akan ikut campur.

Tapi, aku kaya kenal salah satu dari mereka? Biar ku ingat! AH! JEON SOMI! Aku lari membuka jalan untuk menolong Somi, tapi sebelum aku meraih Somi Daehwi datang entah darimana.

"HEY! Berhenti!" Teriaknya. Sepertinya aku kalah sedetik.

"Eh, ada si lucu siapa ini? Ini urusan noona, jadi jangan ikut campur!" Ucap wanita itu. Terus tak tahan, akhirnya Daehwi menampar wanita itu. Semua langsung terkejut melihat kejadian itu begitu pun diriku.

"DASAR CECUNGUK SIALAN!" Sebelum wanita itu menampar Daehwi seseorang memegang tangan wanita itu.

"Ya! Seburuk itukah dirimu?" Ucap pria yang tak kuketahui siapa dia. Sepertinya kakak kelas.

Jisoo POV

"Ada apa coba ribut-ribut disana?" Tanya Yeri sambil mengeluh.

"Palingan ngga penting." Jawab Jennie yang masih mengunyah jamur goreng.

"Aku pengen liat." Ucapku sambil berdiri. Ngga ada yang jawab, tapi Seulgi sama Irene unnie berdiri sambil ngikutin.

"Sebenarnya aku heran sama anak disini, yang dibully pasti adik kelas." Bisik Seulgi. Aku membuka jalan sampai akhirnya terlihat sumber keributannya.

"O-oh, Baek-Baekhyun o-oppa!" Sepertinya drama akan dimulai. Aku sudah tau apa yang akan terjadi. Kulihat si Baekhyun, memegang tangan si pembully itu dengan keras karna urat-urat tangannya terlihat.

"A-akh, sakit Oppa!" Wanita itu meronta kesana kemari sampai akhirnya si Baekhyun terdorong lalu tangannya kebeset ujung meja besi dan kulihat kuku wanita itu bergesekan dengan pipi Baekhyun yang akhirnya juga ikut kebeset. Tak lama, Yunho seonsaengnim datang.

"Ada apa ini ribut-ribut!?" Teriak Yunho seonsaengnim. Beliau itu pembina OSIS sekaligus pj ekskul olah raga. Sedikit galak sih.

"Ooh, kamu lagi Clara! Ngga pernah bosan apa?" Tegur Yunho seonsaengnim.

"Ma-maaf seonsaengnim."

"Kamu dan 2 temen mu datang ke kantor saya, dan kamu! Seulgi!" Aku ikut kaget denger Seulgi ikut di panggil.

"Kamu bawa Baekhyun ke UKS!" Ternyata. Seulgi salah satu anggota PMR, kerennya Seulgi bisa nahan aroma darah kalau ada yang terluka.

"Seulgi, kau hebat!" Bisikan Irene unnie ke Seulgi sampai terdengar di kuping ku. Setelah dilerai, semua membubarkan diri, termasuk aku yang langsung balik ke tempat duduk.

Seulgi POV

Sekarang aku harus ngobatin Baekhyun. Pria yang waktu itu mengganggu ku di atap. Apakah ngga ada orang lain? Kenapa harus aku?

"Duduklah!" Suruhku singkat. Dia langsung duduk di samping kasur UKS. Aku mengambil kapas dan obat untuk mengobati luka.

"Ma-maafkan a-aku waktu di-"

"Sudahlah, kau hanya perlu diam dan menurut!" Ucapku memotong kalimatnya.

Dia benar-benar setakut itu kah? Saat aku berbicara dia tidak berani menatap mataku.

"Baekhyun, apakah tatapanku seseram itu?" Tanyaku random. Aku juga ngga tau kenapa aku tanya dia. Dia ngga jawab.

"Kalau gitu, tatap aku sekali lagi!" Suruhku.

"Ta-tapi-"

"Ku bilang menurut lah!" Tegurku lagi. Dia ragu mengangkat wajahnya yang tertunduk. Dia perlahan menatapku sekali lagi, lalu ku balas tatapannya.

Benar! Tatapannya sangat berbeda. Reaksinya sama dengan yang lain, tapi tatapannya aneh.

Baekhyun POV

Ti-tidak! Walau 2 kali menatapnya, tatapannya selalu membuat ku merinding. Aku ingin bicara tapi susah. Tatapannya dingin sekali, menakutkan. Tapi, ngga tau kenapa sangat lembut.

Dia terus menatapku, aku sampai lupa dengan perihnya luka ditangan dan pipiku. Ma-matanya be-berubah! JADI MERAH!?!

Seulgi POV

Tahanlah Seulgi! Aroma seperti ini biasanya kau bisa menahannya! Kau tak ingin tertangkap basah karena pria ini!

"Ma-matamu...." seketika itu aku langsung memalingkan wajahku. Bodohnya! Dia melihat perubahan mataku!

"Ta-tadi ma-matamu-"

"Aku harus cepat, berhentilah menatap! Aku tak akan bertanya tentang hal itu." Ucapku memotong kalimatnya lagi. Dia hanya diam, kulihat tubuhnya bergetar ringan.

"Takut?" Tanyaku sambil terus mengobati lukanya.

Baekhyun POV

"E-engga...." Ucapku tergagap-gagap. Efek samping tatapannya sangat menyeramkan! Karena tak berani berbicara, akhirnya aku diam sampai akhirnya selesai.

"Te-terima kasih." Ucapku. Dia tidak memberi reaksi apapun, bahkan senyum tipis tak ada. Dingin sekali!

"Kalau perlu istirahat, istirahat lah! Aku akan mengijinkanmu lewat daftar pasien. Kalau tidak, cepat pergi!" Ucapnya datar sambil merapihkan obat obatan. Well, dia kelihatan baik.

"Cepat! Mau izin atau kembali?" Tanya nya dengan nada yang mengagetkanku.

"Ke-kembali. Kalau begitu terima kasih." Ucapku yang segera berdiri dari tempat tidur lalu pergi dari UKS.

Wanita itu menyeramkan. Tapi, dia bisa baik. Mungkin hanya sebagai cover dia terlihat galak. Aku jadi ingat, don't judge people from it's cover! Dia terlihat seperti wanita yang berlindung dengan cover galaknya. Bodohnya, aku bahkan engga tau siapa namanya!

***

Yosh, i'm up again! Semoga hari kalian tambah menyenangkan dan happy. Cause HAPPINESS LA LA LA LA LA LA LA LA LA LA....HAPPINESS! Malah nyanyi!

Yap, aing stay positive dengan lagu-lagu RV yang selalu memotivasi aing. Salah satunya lagi Happiness. Bagimana story ini? Bagus!

Kedua author minta bantuan dari kalian buat Vote story ini dan kalau ada masukan atau spam ngga jelas yang penting jangan ngehujat satu sama lain, silahkan comment karna itu bisa sangat membantu. Cause ngga ada yang mau diomongin lagi, and bye?

Zaenggu & Eva

안녕

Beautiful [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang