✅ JKJI - 1

19.2K 954 27
                                    

***

Di dalam ruangan sebuah Rumah Sakit tampak ada yang berbeda. Ruangan itu terlihat sedikit ramai. Tidak seperti ruangan lainnya yang tenang dan sepi.

Beberapa suster tampak berlalu lalang menyiapkan sesuatu. Satu suster tampak memasuki ruangan sambil membawa Al-Qur'an di dekapannya. Satu lagi menyusul membawa sebuah perlengkapan alat shalat.

Lalu tak lama kemudian seorang wanita setengah baya tampak menuntun seorang gadis cantik memasuki ruangan rawat inap. Gadis itu tersenyum manis. Lesung di bawah matanya begitu kentara dan menambah kesan imut di wajahnya.

Langkah keduanya menghampiri seorang laki-laki yang tampak terbaring di atas ranjang rumah sakit. Laki-laki itu tersenyum menyambut pengantinnya.

Ya. Mereka akan melangsungkan pernikahan. Di dalam kamar sebuah Rumah Sakit.

Di sebelah kanan laki-laki itu berdiri seorang penghulu yang siap menikahkan mereka.

"Baiklah. Karena semuanya sudah siap. Apa bisa kita mulai acaranya sekarang?" Penghulu itu melebarkan pandangannya, menatap satu persatu orang-orang yang ada dalam ruangan itu.

"Sudah Pak Penghulu. Silahkan di mulai." sahut seorang wanita yang berdiri tak jauh dari si gadis.

"Baiklah. Mari jabat tangan saya. Saya nikahkan dan kawinkan engkau Niki Abimanyu bin Wijaya Putra dengan Ananda Prisi Revalina binti Revan dengan mas kawin seperangkat alat shalat beserta Al-Qur'an di bayar tunai!".

"Saya---terima nikahnya Prisi Revalina Binti Revan dengan mas kawin tersebut tunai." sahut laki-laki yang bernama Niki itu.

"Sah?" tanya penghulu sambil mengedarkan pandangannya.

"SAH."

"Alhamdulillah."

Selesai membaca doa beberapa saksi termasuk suster dan Dokter tampak menyalami pengantin baru.

"Selamat ya. Semoga hidup rukun."

"Selamat ya. Semoga cepet dapet momongan."

"Selamat ya. Srmoga Sakinah Mawadah Warohmah."

"Selamat ya. Semoga sampe kakek nenek."

"Selamat ya sayang. Mama berdoa semoga rumah tangga kalian di penuhi dengan kebahagiaan. Sehat wal afiat. Banyak rejekinya dan semua kebaikan untuk kalian berdua."

Sisi, sapaan akrab Prisi tampak memeluk wanita di depannya. "Aamiin. Makasih ya Ma buat doanya." sahutnya seraya mengurai pelukannya.

"Sama-sama sayang. Mama mau keluar sebentar ya."

Sisi mengangguk dan membiarkan Lani, Mamanya meninggalkan mereka berdua. Setelah yakin sosok Lani menghilang dari pandangannya, mata Sisi beralih menatap laki-laki yang baru saja menikah dengannya.

Sisi tampak tersenyum sumringah. Beda dengan Niki yang hanya tersenyum tipis. Sisi mendekat ke ranjang Niki, meraih tangan Niki dan mencium punggung tangannya.

"Seharusnya kamu nggak perlu lakuin ini, Si," gumam Niki lirih. "kamu bisa bahagia di luar sana tanpa harus berbuat seperti ini."

"Bahagiaku bersamamu, Nik. Aku tidak mungkin bisa tersenyum tanpa kamu di sampingku."

Niki terdiam. Matanya menelusuri setiap inci wajah Sisi, istrinya. Tangannya terulur menyentuh wajah mulus nan putih milik Sisi.

"Nggak ada yang bisa kamu harapkan dari aku."

Sisi menggeleng pelan. "Harapanku hanya satu. Bersamamu." sahut Sisi sambil menggenggam jemari Niki yang menyusuri wajahnya.

Senyum Niki mengembang seiring dengan airmata yang mengalir melewati kedua pelipisnya.

JIKA KAU JADI ISTRIKU [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang